[12] : MAKAM ALEAGRA

27.4K 3.4K 29
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... Kenapa lo nggak telpon kita aja tadi. Kalo aja kita kaga kesono, bisa-bisa lo malah mati dua kali!" Kata Azka dengan sedikit rasa emosi.

"Kaga ada urusannya sama lo berdua," Jawab Aleagra.

"Ya lo mikirlah, gunanya temen itu apa? Disaat salah satu dari kita ada yang dalam bahaya, yakali kita diem aja!" Aleagra hanya diam membiarkan Azka meluapkan emosinya pada Aleagra.

"Azka bener, Gra, kita temenan udah lama dan susah-seneng selalu bersama, masa iya kita diem aja disaat lo dalam bahaya. Lo mungkin nganggep kita temen biasa, tapi kita nganggep lo kaya saudara!" Sambung Rafqi.

Aleagra menghela nafasnya lalu mengangguk, "gue ngerti."

"Jangan cuma ngerti-ngertinya aja, nanti lo ngulangin kesalahan yang sama lagi dan akibatnya bisa fatal. Masalahnya nyawa lo yang jadi taruhannya, Gra!" Ucap Azka.

"Iya gue tau, gue salah."

"Gue nggak mau tau, mulai besok kita berangkat ke SMA DERMAGA sekalian daftar disana lagipula suratnya juga udah keluar," Putus Azka sembari mengeluarkan kertas beserta raport hasil belajarnya.

"Mereka anak-anak yang sering bully Ale, kan?" Tanya Rafqi dan diangguki Aleagra.

"Mungkin."

_♡~♡_

"Sshhh ahh ..." Ringis Vincent berusaha bangkit.

"Bangun lo semua!!!" Suruh Vincent, namun mereka tak kunjung bangun.

"GUE BILANG, BANGUN!!!" Bentaknya.

Mereka berlima pun terbangun dan berusaha untuk bangkit meskipun harus menahan rasa sakit.

Nafas Vincent naik turun, "Ale berhasil kabur dan ngalahin kita. Kayanya dia manggil orang buat ngelawan kita semua, buktinya dua anak tadi dateng disaat Ale hampir kita musnahin!"

"Kira-kira dia siapa? Di sekolah ini gue baru liat anak itu," Sahut Zein.

"Menurut gue, itu temen-temennya Ale di rumah atau mungkin orang bayaran. Sebelum Ale dateng kesini, dia kan telpon sama orang. Siapa tau Ale telepon tuh dua bocah buat nyuruh kesini," Pikir Rangga.

Vincent nampak berfikir, "bener juga."

"Kita harus cari tau siapa mereka. Mereka udah ngerusak rencana kita buat nyingkirin Ale!" Lanjutnya. Mereka mengangguk setuju dengan keputusan Vincent.

_♡~♡_

"... Nge-club kaya biasa!" Ajak Aleagra.

"Dibolehin?" Tanya Rafqi.

"Kabur."

"Gila, satpam di rumah lo kan banyak. Lo pikir gampang buat kabur?"

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang