"... Gue udah depan sekolah, lo dimana?" Tanya Azka di seberang sana.
"Dalem!" Jawab Aleagra sembari menatap kedua temannya dari atas rooftop.
"Njir belom keluar juga? Yaudah kita tunggu disini, balik mampir cafe gue!" Sahut Rafqi.
"Hmm."
Tut.
Sambungan pun sengaja diputuskan oleh Aleagra. Aleagra pun memutuskan untuk turun dan pulang bersama teman-temannya.
Namun sayangnya saat Aleagra berbalik, sudah ada enam orang yang mengelilinginya, yakni Vincent dkk dan Nikent dkk.
"Mau kemana lo?" Tanya Rangga.
"Apa itu penting buat lo semua?" Tanya Aleagra.
Rangga terkekeh, "penting? Nggak sih, sebatas basa-basi karna gue pikir lo bakal kabur. Tapi tenang aja karna lo udah kita kepung dan lo nggak bisa kemana-mana!"
Mereka tersenyum miring dan mulai mendekat kearah Aleagra serta menggeretakkan tulang-tulangnya bersiap untuk memukuli Aleagra.
'Jadi tempat ini yang dimaksud mereka? Blo'on juga ternyata, mana ada tempat yang namanya fofftop.' Batin Aleagra dan tersenyum-senyum sendiri.
"Gila," Ucap Zein saat melihat Aleagra tersenyum-senyum sendiri. Aleagra pun seketika tersadar lalu menatap mereka dengan wajah datarnya.
"Apa lo siap buat ketemu ajal kematian lo?" Tanya Vincent.
"Lawakan apaan nih?!" Ucap Aleagra sembari tertawa.
Nikent mengepalkan tangannya, "MAKSUD LO APA? LO PIKIR KITA BECANDA?!!"
Aleagra pun berhenti tertawa lalu menatap mereka satu persatu, "Berlagak kaya malaikat kematian tapi beraninya keroyokan. Asal lo tau, malaikat kematian nyabuti nyawa orang cuma sendirian, nggak kaya kalian. Udah sok jagoan, nyali patungan, sok jadi malaikat kematian."
"Lo!" Tuding Nikent namun dicegah oleh Vincent.
"Tenang, kita langsung ke intinya aja. Semakin cepet dia mati, semakin baik," Ucap Vincent sembari menatap Aleagra remeh.
"Ada kata-kata terakhir?" Tanya Rangga dengan seringainya.
Aleagra menatap ke bawah lalu tersenyum miring, "jangan lupa tutup resleting, nanti burung lo terbang!" Kata Aleagra.
Rangga dan yang lainnya pun menatap kearah resleting milik Rangga, dan benar saja ternyata belum ditutup. Vincent yang melihat itu langsung menutup mata Nikent dan menyuruh Rangga untuk segera menutupnya.
"Cepet tutup, goblok!" Pinta Vincent. Aleagra yang melihat itu tersenyum remeh, benar-benar memalukan diri sendiri.
"Iya-iya!" Jawab Rangga lalu menarik resletingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAGRA [END]
Teen FictionNyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak? [BUKAN CERITA GAY!] Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...