"... Bre umur dua puluh lima itu masih tua apa muda?" Tanya Rafqi.
"Tergantung," Jawab Aleagra.
"Tergantung gimana maksudnya?"
"Ya kalo umur dua puluh lima belum nikah ya udah tua, kalo umur dua puluh lima udah meninggal ya kasian mana masih muda."
Mereka bertiga tengah berada di mansion Ferdian.
"Silahkan dimakan, seadanya aja yah. Tante belum beli stok jajanan lagi," Ucap Anisa.
"Iya tante, makasih. Jadi ngerepotin," Ujar Azka.
"Sok jadi orang nggak enakan, biasanya juga main comot!" Cibir Aleagra.
"Shhht ... Gausah buka kartu!" Azka menempelkan jari pada bibirnya.
"Baru kali ini tante kedatengan temen anak tante," Ujar Anisa.
"Hmm? Emang mereka kenapa, tante? Nggak mau atau malu?" Tanya Azka.
"Alearga nggak punya temen, kaya yang kalian tau kalo Ale punya sifat feminim."
"Feminim?" Beo Rafqi.
Anisa mengangguk, "selain itu, Ale juga tertarik sama laki-laki. Oleh karena itu, Ale dibenci sama temen-temen sekolahnya dan sampe sekarang Ale nggak punya satu temen pun."
"Mereka semua takut sama Ale. Jujur, tante juga nggak percaya kalo sifat Ale ternyata seperti itu, tante kecewa sama Ale. Tante dulu nasehatin Ale buat jadi laki-laki pada umumnya tapi Ale nggak mau dan dia bilang 'kalo mama nggak nerima Ale kaya gini, lebih baik Ale pergi dari sini!' dan mulai saat itu tante berusaha nerima Ale dengan keadaan yang sekarang meskipun terpaksa."
"Tapi ... Hal itu malah semakin memperburuk keadaan termasuk Ale sendiri. Ale dibully sama temen-temennya bahkan kemarin sampe di dorong dari rooftop sampe-sampe dibawa ke rumah sakit, tapi sayangnya setelah sadar bukan lagi Alearga melainkan Aleagra yang tiba-tiba nyasar di tubuh Ale," Jelasnya.
"Terus kalo Agra ada ditubuh Ale, berarti Ale ada dimana?" Tanya Rafqi.
"Itu yang sampe sekarang tante masih tanyakan."
"Coba liat!" Suruh Aleagra pada teman-temannya sembari mengulurkan handpone miliknya.
"Dari info yang gue baca, kalo seseorang mengalami transmigrasi jiwa pasti bertukar jiwa atau salah satunya ada yang meninggal. Yang gue tanyain sekarang, apa raga gue masih hidup?" Tanya Aleagra.
Rafqi dan Azka saling memandang lalu menghela nafasnya, "raga lo udah meninggal, Gra. Bahkan kita berdua yang nurunin mayat lo ke tanah sedangkan orang tua lo sama sekali nggak dateng diacara pemakaman lo." Jawab Azka.
Aleagra mendadak terkekeh miris sembari menunduk, "bahkan disaat hari terakhir anaknya pun orang tua gue nggak dateng. Sia-sia selama ini gue cari-cari perhatian mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAGRA [END]
Fiksi RemajaNyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak? [BUKAN CERITA GAY!] Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...