Ferdian manggut-manggut mendengar cerita Aleagra sembari memakan baksonya, tentang kecelakaan siang tadi.
"Kamu luka dimana aja?" Tanya Ferdian.
"Tangan sama lutut," Jawabnya.
"Pelipis juga termasuk, kan?" Aleagra baru ingat lalu mengangguk.
"Besok kamu gausah berangkat biar nanti papa yang izin, daripada nanti kamu harus susah-susah jalan dari kelas sampe ke kantin. Apalagi temen-temen kamu yang kurang ajar itu nggak akan bisa diem walaupun cuma setengah hari," Kata Ferdian.
"Di rumah bosen, tadi pagi juga udah nggak berangkat."
"Terserah kamu aja, yang penting jangan dipaksa. Kalo sakit lebih baik di rumah, " Tuturnya lalu diangguki Aleagra.
"Terus kapan motornya dateng?" Tanyanya.
"Mungkin dua atau tiga hari lagi karna orangnya juga udah janji sendiri bakal tanggungjawab," Jawab Aleagra.
"Apa mereka baik-baik aja?"
"Luka juga tapi cuma memar, sisanya cuma mobilnya aja yang penyok."
Ferdian menghela nafasnya, "lainkali kamu juga harus hati-hati, Gra. Meskipun pikiran kamu sedang kacau tetapi fokus itu diutamakan biar nggak membahayakan kamu sendiri dan orang lain."
Ferdian mengelus bahu Aleagra, "papa tau kamu kecewa, tapi jangan sampai bahayain diri sendiri. Kalo memang dia nggak sayang sama kamu, masih ada papa, mama, sama Alira yang sayang sama kamu, Gra."
"Karna kita keluarga kamu juga," Lanjutnya.
Aleagra pun memeluk Ferdian, "makasih, pah."
TIN!
TIN!
TIN!
"GRA ... AGRA, KELUAR LO!!!" Teriak lantang seseorang.
"Kaya ada yang manggil kamu, Gra," Pikir Ferdian.
"Siapa? Bentar, aku cek dulu!" Pamit Aleagra.
Aleagra pun keluar dan melihat seseorang yang ia kenal yang sedang berusaha terlepas dari halangan para satpam yang sengaja menghalanginya.
Aleagra pun mendekat kearahnya, "ngapain lo malem-malem kesini?" Tanya Aleagra pada Vincent.
Nafas Vincent naik turun lalu sekuat tenaga menghempaskan cekalan para satpam. Begitu terlepas, Vincent langsung meninju Aleagra sampai ujung bibir Aleagra berdarah.
Bugh!
Para satpam yang melihat tuan mudanya dipukul pun langsung bergerak cepat memukuli Vincent sebagai balasan.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Aleagra yang menyaksikan itu hanya diam sembari mengusap ujung bibirnya. Lalu tak lama, ia menghentikan aksi para satpam agar tidak membuat Vincent pingsan terlebih dulu karena Aleagra ingin tau alasan mengapa Vincent memukul Aleagra tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAGRA [END]
Roman pour AdolescentsNyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak? [BUKAN CERITA GAY!] Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...