[68] : PENDONOR

11.3K 1K 177
                                    

Bagaimana bisa Rahardian memanggil anak buahnya? Memangnya kapan ia menghubungi dan mengajak bekerjasama? Berikut penjelasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana bisa Rahardian memanggil anak buahnya? Memangnya kapan ia menghubungi dan mengajak bekerjasama? Berikut penjelasannya.

Flashback on

Setelah kepergian Aleagra, seperti yang kita tau bahwa Zein dan juga Rangga baru saja tiba. Namun, pada saat itu Vincent dan Rahardian masih belum sadar.

"Widih ... Udah duluan aja lo!" Ujar Rangga.

"Yoi, biar nanti kalo salah satu dari mereka mati, kita berdua dapet nasi kotak pertama soalnya kan kita yang nemenin. Iya nggak, Ka!" Sahut Rafqi sembari menyenggol Azka.

"Ya iyalah ... Gue nunggu nggak gratis, karna gue ada maunya!" Sambung Azka.

"Biadab lo, tapi ya ... Gue juga mau nasi kotaknya, kalo lo pada dapet nasi kotak yang full lauknya jangan lupa bagi-bagi ke kita. Gue belum makan sejak lebaran, terakhir makan waktu makan ketupat!" Ujarnya yang jelas bohong.

"Siapa?" Tanya Azka.

"Gue!"

"Yang nanya!"

Rangga berjalan mendekat kearah brankar Vincent, ternyata dia masih menutup matanya, begitupun dengan pria di sebelahnya.

"Dia pingsan udah berapa lama?" Tanyanya.

"Sejak sebelum Masehi," Jawab Rafqi sembari memakan mie instan yang berbungkus gelas.

Hanya saja tidak diseduh, Rafqi menghancurkannya sampai kecil-kecil lalu ditaburi bumbu dan dikocok. Jadi dia makan mie mentah dan dicampuri bumbu mie-nya.

"Kalo tahun segituan udah keburu jadi mummy, anjing!"

"Ya lagian lo nanya kaga berfaedah amat. Harusnya nanya tuh yang penting-penting lah, contohnya "dia pingsan gara-gara apa? Gimana keadannya? Apa udah ada perkembangan setelah pingsan?" Gitu lah ... Jadi temen kaga ada pengertiannya amat. Nanya sejak kapan dia pingsan udah kaya nanya kapan dia mati, anjing!" Cerocos Rafqi.

"Lah kok bisa kaya nanya kapan matinya? Kan gue nanyanya sejak kapan dia pingsan?" Ujar Rangga.

"Ya emang kenapa kalo pingsan udah lama? Apa lo takut Vincent bentar lagi sadar terus lo berdua kaga bakal bisa nonton bokep lagi karna Vincent pasti ngelarang? Apa lagi sekarang dia udah bebas."

"Anjing, negatif thinking mulu lo ke gue. Lo kali yang kaya gitu!"

"Dih, sorry nih ya gue udah tobat bareng pak Mamat yang rajin sholat sambil makan ketupat dicampur tomat disetiap rakaat."

"Ngomong apa sih lo? Nggak jelas amat!" Ujar Rangga.

"Nggak papa gue nggak jelas, yang jelas gue ganteng!" Ucapnya sembari memakan mie-nya dan fokus bermain ludo lagi bersama Azka, karena mereka dilarang untuk berisik.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang