[30] : DIBUNUH?

12.5K 1.6K 24
                                    

PRANG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRANG!

Nikent memejamkan matanya dan sedikit terkejut akan respon Salman yang sangat marah sampai-sampai membanting guci kesayangannya.

"SIAPA YANG UDAH NGELAKUIN INI, KEN?!!" Tanya Salman.

"Udah Nikent bilang kalo Nikent nggak tau, pah," Jawab Nikent.

"GIMANA BISA KAMU NGGAK TAU? KAMU PASTI MENUTUP-NUTUPINYA, KAN?!!" Tebak Salman.

"NGGAK, PAH. UDAH AKU BILANG AKU NGGAK TAU KALO AKU HAMIL ANAK SIAPA, INI BENER ATAU NGGAKNYA. JANGANKAN PAPA, AKU SENDIRI AJA NGGAK TAU!" Alibinya berusaha menutup-nutupi.

Salman membalikkan badannya menatap anak satu-satunya itu, "papa kecewa sama kamu, Ken."

"Susah payah papa berusaha jagain kamu, ngerawat kamu sampe dewasa, tapi kamu sekarang malah mempermalukan papa? Apa kata orang-orang nanti kalo putri semata wayang dari Salman telah hamil diluar nikah? Nama keluarga kita bisa jadi kotor, Ken!" Lanjutnya.

"Maafin Nikent, pah!" Pinta Nikent sembari menangis dan memeluk kaki Salman.

Salman hanya diam sembari menatap lurus dengan tatapan kosong, ia merasa gagal menjadi orang tua dan mendidik anaknya menjadi lebih baik.

"Pah, aku tau kalo papa kecewa sama Nikent, tapi apa yang bisa Nikent lakuin? Nikent sendiri bingung, pah. Nikent nggak tega buat ngaborsi anak yang nggak salah apa-apa, tapi Nikent juga belum siap buat jadi orang tua apalagi Nikent masih sendiri."

"ITU SALAH SATU ALASAN KENAPA PAPA SERING NGELARANG KAMU BUAT KELUAR MALAM, TAPI DENGAN KERAS KEPALANYA KAMU SEKARANG MALAH KEJADIAN YANG NGGAK PERNAH DIHARAPKAN SAMA PAPA BENAR-BENAR TERJADI!"

"Sekarang pikirkan keputusanmu baik-baik sebelum orang-orang tau kalo kamu hamil diluar nikah, Ken!" Ucap Salman lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Nikent yang menangis begitu saja.

'Gue udah bikin kecewa semua orang yang gue sayang, gue bener-bener bodoh. Ini semua karna Vincent. Andai waktu bisa diulang, gue pasti lebih milih buat di rumah dan nggak mabok, mungkin gue nggak bakal nurutin kemauan Vincent sampai gue sengsara sendiri kaya gini.' Batin Nikent.

Nikent bangkit lalu membalikkan badannya dan ternyata Desta berdiri di belakangnya lalu tersenyum miring, "jangan berusaha untuk mengalahkan saya, karna saya jelas lebih licik daripada kamu!" Ucapnya lalu pergi begitu saja.

Desta sempat menyenggol bahu Nikent hingga membuat Nikent terhuyung, untung saja tidak sampai terjatuh hanya merasa sakit saja.

Nikent memutuskan untuk mengurung dirinya sendiri di dalam kamar dan menutup semua jendela maupun pintu. Nikent menginginkan mengeluarkan semua air matanya, rasanya benar-benar tidak percaya bahwa hal ini terjadi kepadanya.

"Niat awal mau manfaatin dia, tapi malah gue yang kena karmanya sekarang!" Gumam Nikent.

Nikent menghapus air matanya dan buru-buru menghubungi Vincent namun selalu ditolak, sampai beberapa panggil tertolak akhirnya diangkat juga.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang