[62] : BULAN DAN BINTANG

7.1K 1.1K 72
                                    

Doubel update-!!♡

Mata Aleagra pun beralih pada Vincent yang duduk di pojokan, "sekarang giliran lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Aleagra pun beralih pada Vincent yang duduk di pojokan, "sekarang giliran lo!"

Vincent sudah pasrah, malaikat kematiannya sudah ada didepan mata.

Aleagra menodongkan pistolnya tepat di kepala Vincent. Saat Aleagra hendak menekan pistolnya, tiba-tiba jarinya terhenti ketika mendengar kata-kata terakhir Vincent.

"Aku bulan dan kamu bintang, kamu selalu menemaniku dikala aku sendirian. Kita akan terus bersama-sama menyinari bumi sampai pagi, dan malamnya akan kembali lagi untuk menepati janji," Ucap Vincent dengan menatap Aleagra dalam-dalam.

"Gue bakal selalu inget kebaikan lo meskipun gue udah jahat sama lo, Gra!" Lanjutnya.

Aleagra menelan salivanya ketika mengingat kata-kata tersebut, tangan Aleagra mendadak bergetar sampai membuat pistol yang dipegang pun terjatuh.

Ingatan Aleagra pun kini kembali menggali masa lalunya yang hampir terlupakan.

Flashback on

Saat Aleagra kecil berlari sembari menangis, ia duduk bersembunyi di taman tersebut sampai Rahardian pergi mencari Aleagra.

Masih ingatkan saat Aleagra marah karna nggak begitu diperhatiin sama papanya? Terus berujung Aleagra marah dan nangis gara-gara minta gendong tapi papa Rahardian nggak mau.

Aleagra duduk sembari mencabuti rumput guna menyalurkan kekesalannya dan menatap anak kecil yang digendong papanya tadi.

"Masa aku minta gendong aja nggak boleh, padahal temen-temen yang lain selalu dibolehin sama papanya, dia juga. Cuma aku yang nggak!" Gerutu Aleagra.

Aleagra pun menatapnya dengan tatapan iri melihat anak itu tertawa lepas bersama papanya, sedangkan Aleagra? Jangankan tertawa bersama, mengajaknya ngobrol saja susah.

Karena Aleagra membenci rasa iri, akhirnya ia pun memutuskan untuk pergi dari sana agar tidak melihat keharmonisan hubungan antara orang tua dan juga anaknya.

Namun saat Aleagra berbalik dan baru melangkah tiga kali, suara mobil bertabrakan terdengar sangat keras membuat Aleagra membalikkan tubuhnya lagi.

"AYAH!!!" Teriak pria kecil yang sedaritadi dipandang oleh Aleagra. Ya, dia Vincent.

Vincent kecil berlari sampai kakinya tersandung lalu bangkit lagi menuju ayahnya yang tergeletak di aspal dengan darah yang mengalir deras dari kepalanya.

"AYAH AYO AYAH, BANGUN!!!" Panggil Vincent sembari menggoyang-goyangkan tubuh ayahnya.

Orang yang menabrak ayah dari Vincent, ternyata Rahardian. Dia lah orang yang menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi karena emosi tidak bisa menemukan Aleagra.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang