Kini mo xuanyu terlihat dalam posisi duduk dan menyipukan tangannya, untuk menyembunyikan wajahnya diantara dirinya dan juga meja, yang ada dimakar penginapan, yang ia tempati.
"xuan, bagaimana bisa kau berpikir hal seperti itu" monolog mo xuanyu, tanpa merubah posisi ia duduk.
"mana mungkin Hanguang-Jun akan mencium mu, kau benar-benar seseorang yang cabul xuan" lanjut mo xuanyu, merasa frustrasi akan hal yang ia pikirkan disaat perjalanan tadi.
Dirinya benar-benar merasa malu, mengingat hal yang ia pikirkan saat Hanguang-Jun mendekatinya. Dimana mo xuanyu berpikir bahwa Hanguang-Jun akan menciumnya, sedangkan Hanguang-Jun mendekat kearahnya, hanya untuk memeriksa kondisinya yang terlihat tidak begitu sehat dimata Hanguang-Jun.
"argh.... Memalukan" teriak mo xuanyu.
Lan wangji sendiri kini terlihat sedang memesan minuman keras yang ada dipenginapan, kepada sang pelayan penginapan. Dimana hal itu membuat dirinya mendapatkan sebuah tatapan tidak percaya dari junior sekte Gusulan dan juga junior sekte lain, yang ada disana.
Para junior itu benar-benar dibuat terkejut akan hal itu, terlebih mereka sangatlah tahu akan peraturan yang sangatlah ketat disekte Gusulan dan juga, mereka sangat amat mengenal lan wangji itu seperti apa. Seseorang yang sempurna dan tidak akan pernah melanggar peraturan yang ada, meski dirinya tidak berada disekte gusulan.
Namun hal itu sama sekali tidak mengusik lan wangji, ia tetap menunggu apa yang dirinya pesan. Lalu pergi setelah pesanan yang ia pesan diberikan padanya, lan wangji pun melangkahkan kakinya menuju kamar yang ia pesan, untuk dirinya dan juga mo xuanyu.
"apakah Hanguang-Jun akan meminumnya?" tanya salah satu kultivator junior sekte lain, kepada kultivator junior sekte gusulan yang sedang menyatap makanannya.
"aku rasa tidak" jawab kultivator junior sekte gusulan, ketika dirinya sudah menyelesaikan kegiatan makannya.
"aku pikir juga begitu" ujar kultivator junior dari sekte yang lainnya.
"lalu, minuman yang dirinya pesan untuk siapa? Apakah mungkin untuk pemuda yang bersamanya tadi?" tanya kultivator junior itu kembali.
"aku tidak tahu, mungkin saja" ujar kultivator junior sekte gusulan, yang memang tidak tahu akan hal itu. Meskipun dirinya memang berpikir hal yang sama, namun dirinya tidak boleh asal berpikir tanpa ada bukti.
"namun, bukankah kau itu juniornya. Bagaimana mungkin kau tidak tahu apapun mengenai senior mu itu" ujar kultivator junior itu kembali, ia benar-benar merasa bahwa tidaklah mungkin, tidak ada kabar burung yang didengar oleh junior sekte gusulan tentang lan wangji.
Helaan nafas terdengar dari kultivator junior sekte gusulan itu, kini dirinya menatap dengan penuh keseriusan kearah junior sekte lain itu.
"meskipun aku berstatus juniornya dan satu sekte dengan Hanguang-Jun, bukan berarti aku mengetahui semua tentangnya dan juga, aku tidak berhak mencampuri urusannya. Terlebih jika itu adalah urusan pribadinya, itu sangatlah tidak sopan" tutur kultivator junior sekte gusulan itu, dengan wajah yang amat serius.
"kau benar-benar sangat Gusulan" ujar kultivator junior sekte lain, dengan raut wajah yang amat tidak puas akan hal yang ia dengar.
Ditempat yang sama, namun dimeja yang berbeda, pembicaraan tentang lan wangji pun tidak dapat dielakan dan juga bisa terdengar sangat jelas.
Dimana tiga orang kultivator junior, dengan warna pakaian yang berbeda membicarakan tentang kesempurnaan seorang lan wangji.
"hm,kau benar" gumam seorang kultivator junior, dengan pakaian berwarna kuning keemasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...