XXVI

409 48 0
                                    

"Paman, aku akan segera kembali. Jadi aku harap paman tetap menjaga kesehatan paman dan jangan lupa untuk selalu bahagia" ucap mo xuanyu/wei wuxian, kepada pamannya yang terlihat sedih itu.

Jujur saja tuan mo tidak ingin mo xuanyu/wei wuxian tahu dengan cepat, bahwa yang saat ini akan pergi bersama mo xuanyu/wei wuxian adalah keluarga yang memiliki ikatan darah dengannya.

Iya, Tuan Jiang dan Juga Yu meminta izin pada tuan mo untuk membawa mo xuanyu/wei wuxian pergi ketempat mereka untuk berdoa memperingati kematian cangSe SanRen dan hilangnya mo xuanyu/wei wuxian, yang sukarang sudah ditemukan.

Yang sebenarnya hanya tuan mo lah yang meminta izin, sedangkan nyonya yu merasa tidak perlu izin karna mo xuanyu/wei wuxian itu keponakannya. Jadi, dirinya bebas membawa mo xuanyu/wei wuxian kemana dirinya mau. Namun pada akhirnya nyonya yu tetap ikut meminta izin, setelah tuan mo berkata bahwa meski mo xuanyu/wei wuxian adalah keponakan mereka, tetapi yang merawat mo xuanyu/wei wuxian adalah keluarga besar tuan mo. Yang mana hal itu membuat tuan mo merasa harus menghargai seseorang yang sudah merawat keponakannya itu, salah satunya meminta izin pada tuan mo untuk membawa mo xuanyu/wei wuxian ke sekte jiang.

"mana mungkin kau akan kembali" ungkap tuan mo.

"saat kau tahu akan kebenarannya" lanjut tuan mo dalam hati.

"kenapa paman berkata seperti itu?" heran mo xuanyu/wei wuxian.

"bukankah kau bilang liburan mu sebentar lagi akan selesai" jawab tuan mo setengah berbohong.

"aaaa... Hehehe"

"sudah sana, jangan membuat mereka menunggu mu" usir tuan mo, yang membuat mo xuanyu/wei wuxian mengerucutkan bibirnya kesal.

"ck, paman. Padahal aku sangat mengkhawatirkan paman, jika pergi meninggalkan paman lagi" keluh mo xuanyu/wei wuxian.

"jika kau mengkhawatirkan paman, kau tidak akan pergi untuk menempa ilmu, yang tempat nya tidak terlihat paman"

"hehe, yh sudah. Aku berangkat yh paman, ingat untuk menjaga kesehatan paman. Aku sayang paman" ucap mo xuanyu/wei wuxian, lalu memeluk tuan mo dan melangkah pergi.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Sejak awal keberangkatan mereka, jiang cheng terus saja menatap Lan Wangji tidak suka. Yang mana hal itu tentu saja disadari oleh Lan Wangji, namun tidak ia pedulikan.

Yang Lan Wangji pedulikan saat ini adalah apa tujuan tuan jiang dan juga nyonya yu, mengajak mo xuanyu/wei wuxian ke sekte jiang dengan alasan untuk mengajari cara menanam benih tanaman obat yang mereka beli dari tuan mo.

"mengapa ayah membiarkan Hanguang-Jun untuk ikut" bisik jiang cheng pada ibunya.

"kau seperti tidak tahu ayah mu saja" jawab nyonya yu, yang tidak bisa berbuat apapun dengan keputusan suaminya itu.

Meskipun ia sempat menolak dan melarang hal itu, suaminya tetap kekeh dan berkata bahwa akan membatalkan keberangkatan mo xuanyu/wei wuxian ke sekte jiang, jika masih menolak ataupun melarang Lan Wangji ikut dengan alasan Lan Wangji juga harus tahu kebenaran akan calon istrinya.

Jujur saja nyonya yu tidak ingin mengikuti ucapan suaminya, karena ia masih kesal dengan para tetua lan kolot itu. Tapi karna ancaman suaminya, ia jadi terpaksa menyetujui nya.

"xi.,- xuan, apa makanan yang kau suka?" tanya jiang yanli memecah keheningan dan juga aura tidak mengenakan dalam kereta kuda yang mereka naiki.

"hm aku tidak tahu, tetapi selama rasa makananya pedas aku akan sangat menyukai makanan itu" jawab mo xuanyu/wei wuxian dengan ceria, yang membuat semua yang berada didalam kereta kuda itu merasa sejuk akan hal yang mereka lihat.

"lalu, apa makanan yang a-jie suka?" ucap mo xuanyu/wei wuxian, bertanya balik ke jiang yanli.

"aku menyukai sup iga akar teratai buatan bibi ku" jawab jiang yanli dengan senyum teduh, yang membuat mo xuanyu/wei wuxian merasa sesuatu yang hilang dan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

Jiang cheng, nyonya yu dan tuan mo menatap ke arah jiang yanli, dengan tatapan sendu. Ketiganya sangat mengerti akan senyum jiang yanli, yang memang sangat dekat dengan ibu kandung mo xuanyu/wei wuxian.

"apa aku bisa merasakan sup buatan bibi jiejie?" tanya mo xuanyu/wei wuxian.

Yang mana hal itu membuat keluarga Jiang menatap sendu kearahnya, tak terkecuali Lan Wangji. Yang tentu mengetahui hal yang membuat keluarga jiang menatap sendu kearah mo xuanyu/wei wuxian, terlebih ia tahu siapa bibi yang dimaksud oleh jiang yanli tadi.

"eh, mengapa kalian terlihat sedih? Apa aku salah berbicara? Atau makanan itu tidak boleh untuk orang lain yang bukan keluarga?" tanya mo xuanyu/wei wuxian panik, ketika sadar akan tatapan orang-orang yang berada dalam satu kereta kuda dengannya.

"bukan seperti itu" jawab nyonya yu lembut pada mo xuanyu/wei wuxian.

"tapi.,- bibi yang lili* maksud sudah tidak berada didunia ini" lanjut nyonya yu dengan ragu.

* (sebutan jiang yanli dikediaman keluarga jiang)

Mo xuanyu/wei wuxian yang mendengar itu merasa menyesal, karena mengingatkan mereka pada hal yang membuat mereka menjadi sendu seperti saat ini.

"ibu, kau tidak pernah selembut ini jika bicara dengan ku" protes jiang cheng pada nyonya yu dengan berisik, yang dihadiahi tatapan tajam dari nyonya yu.

"cih" decih jiang cheng tak terima.

"aaa, maafkan aku. Aku sama sekali tidak berniat untuk membuat kalian mengingat sesuatu hal yang membuat kalian sedih" ucap mo xuanyu/wei wuxian menyesal dan kini terlihat mununduk sambil memainkan jarinya.

Mo xuanyu/wei wuxian kini meretuki dirinya sendiri, karena kecerobohannya.

"tidak, ini bukan salah mu" ucap nyonya yu cepat dan sedikit melirik Lan Wangji.

Lan wangji sangat paham akan lirikan itu, namun dirinya tidak berkomentar apapun dan tetap pada posisinya.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

"kau akan istirahat disini" ucap jiang cheng memberi tahu.

"disini?" beo mo xuanyu/wei wuxian.

"iya"

"tetapi tadi aku mendengar pelayan mu bilang, bahwa ruang istirahat untuk para tamu ada diseberang sana" ujar mo xuanyu/wei wuxian.

"mungkin kau salah denger" ucap jiang cheng.

"hm" guman mo xuanyu/wei wuxian mengangguk-angguk lucu.

"lalu, dimana ruang peristirahatan untuk Hanguang-Jun?" tanya mo xuanyu/wei wuxian yang penasaran.

"dia akan beristirahat diruang yang dekat dengan ruang peristirahatan ayah dan ibu ku" bohong jiang cheng.




























o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk memberi dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang