Setelah kejadian pagi buta yang menimpa mo xuanyu, membuat mo xuanyu kini terlihat menyumpah serapahi dirinya sendiri. Dimana ia benar-benar merasa malu akan tingkahnya pagi tadi dan membuatnya berpikir untuk menguburkan dirinya hidup-hidup detik ini juga.
"aku benar-benar tidak tahu harus apa, jika bertemu dengannya lagi nanti" monolog mo xuanyu.
"seandainya dunia ini terdapat jual beli wajah, maka aku akan membeli satu. Untuk menukarkan wajah ku dengan wajah yang lain, setidaknya untuk hari ini saja. Dimana ujian itu akan berlangsung dan mungkin saja dia ada disana untuk mengawasi" lanjutnya.
Dan benar saja, hal yang mo xuanyu takutkan telah terjadi. Dimana didepan sana, terdapat Lan wangji atau yang dikenal sebagai HanGuang-jun, yang kini sedang mengawasi prosesnya ujian itu.
"huft... Ku rasa tanpa menunggu hasil pun, aku sudah pastikan. Bahwa aku, tidak akan lulus seleksi ini" monolog mo xuanyu, yang masih sibuk mengamati isi kertas ujian didepannya.
Disaat mo xuanyu tengah sibuk menyumpah serapahi dirinya sendiri, membuatnya tanpa sadar menjadi sosok yang diperhatikan oleh seseorang yang kini sudah berdiri didepannya.
"mo gongzi, apakah kau baik-baik saja?" ucap seseorang itu, yang membuat mo xuanyu tersentak kaget.
"aa.. Iya, a..a.. Maksud ku, aku tidak apa-apa dan aku baik-baik saja" jawab mo xuanyu dengan panik.
Kepanikan dari mo xuanyu membuat seseorang yang bertanya itu pun tersenyum, merasa bahwa sikap yang mo xuanyu perlihatkan amatlah lucu untuknya.
"apa kau yakin mo gongzi?" tanya seseorang itu kembali memastikan dan diangguki oleh mo xuanyu.
"hmm.. Baiklah, jika ada apa-apa katakan saja" titah seseorang itu.
"tentu saja ZeWu-Jun, terimakasih" ucap mo xuanyu dengan senyum kecil.
Melihat senyum yang mo xuanyu lontarkan, membuat seseorang yang mo xuanyu panggil dengan sebutan ZeWu-Jun itu pun ikut tersenyum. Lalu, ia pun meninggalkan mo xuanyu yang kembali sibuk mengerjakan ujian itu.
Disaat ZeWu-Jun atau Lan Xichen melangkah menjauh dari mo xuanyu, mo xuanyu terlihat membuang nafas lega.
"mereka adik kakak, namun sifat dan juga kepribadiannya sangatlah berbeda" monolog mo xuanyu, yang melihat Lan Xichen tersenyum dan Lan Wangji yang masih dengan wajah tanpa ekpresi nya didepan sana.
"bukankah ia terlihat manis?" tanya Lan Xichen pada adik nya, yaitu Lan Wangji dan tidak ada respon apapun dari adiknya itu.
Meski tidak mendapatkan respon dari adiknya, Lan Xichen sama sekali tidak merasa kesal atau pun tersinggung. Ia malah merasa bersalah tentang sesuatu pada Lan Wangji, yang membuat adiknya itu semakin menutup diri.
(╥╯Flashback╰╥)
"mari menuju perpustakan bawah, ada yang ingin aku bicarakan dan tunjukkan pada mu" ujar Lan Xichen, setelah dirinya meminta waktu untuk berbicara pada adiknya Lan Wangji.
Lan Wangji tidak memberikan jawaban hanya mengangguk, mengiyakan atas ajakan yang kakaknya tunjukan padanya.
Lan Xichen dan Lan Wangji pun melangkah menuju perpustakaan yang dimaksud, selama perjalanan menunju tempat itu. Keduanya sama sekali tidak bersuara, hanya suara dari langkah mereka lah yang terdengar.
"ambil dan simpanlah" titah Lan Xichen, menyerahkan sebuah buku bersampul hitam dengan pita merah kepada Lan Wangji.
Lan Wangji pun menerima buku itu dan menatap Lan Xichen. Lan Xichen yang paham dengan tatapan itu pun tersenyum, menatap Lan Wangji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...