"apakah kau sudah mendengar kabar burung dari hasil pertemuan para tetua lan dan juga Zewu-Jun?" tanya seorang kultivator muda, yang merupakan junior sekte gusulan kepada rekannya yang berjalan berdampingan dengan pemuda yang bertanya itu.
"tidak, memang apa yang kau dengar?" ujar pemuda itu, kepada pemuda yang bertanya padanya diawal.
"aku mendengar bahwa lusa ini Hanguang-Jun akan kembali dan kembalinya Hanguang-Jun, bukan karena tugasnya telah usai dan juga bukan karena ia mendapatkan tugas yang baru. Tetapi aku mendengar bahwa kembalinya Hanguang-Jun adalah untuk membicarakan tentang perjodohan antara Hanguang-Jun dan juga putri dari kultivasi Yunmeng Jiang yang kini tengah mengikuti pembelajaran disekte Gusulan" ujar pemuda itu kepada temannya, dimana hal itu bertepatan dengan mo xuanyu/wei wuxian yang melewati mereka.
Dan hal itu membuat mo xuanyu/wei wuxian teralihkan dari canda guraunya bersama nie huaisang dan juga moran, yang memang tengah berjalan dengan nya.
"xuan, xuan" ucap moran dan juga nie huaisang secara bersama, memanggil mo xuanyu/wei wuxian yang tiba-tiba saja berhenti berjalan dan juga tidak merespon apa yang mereka katakan.
Dimana mo xuanyu/wei wuxian terlihat sedang memikirkan sesuatu dalam lamunannya, yang membuat moran dan juga nie huaisang khawatir. Sehingga membuat nie huaisang dan juga moran mencoba memanggil mo xuanyu/wei wuxian, untuk menyadarkannya.
Dengan sedikit terkejut dan telah kembali sadar atas keterdiamannya, mo xuanyu/wei wuxian menatap moran dan juga nie huaisang, lalu dirinya bertanya ada apa pada kedua sahabatnya itu.
"seharusnya kamilah yang bertanya pada mu ada apa, sampai kau berhenti dan juga melamun secara tiba-tiba" ujar nie huaisang, yang disetujui oleh moran.
"aku tidak kenapa-kenapa" elak mo xuanyu/wei wuxian, mencoba menutupi hal yang kini membuat hatinya sedikit merasakan sesak.
"kau yakin?" kini moran lah yang bertanya, memastikan jawaban yang mo xuanyu/wei wuxian berikan adalah hal yang benar.
"hmm" gumam mo xuanyu/wei wuxian sambil mengangguk, mengiyakan atas apa yang moran tanyakan.
"hmm, baiklah" ucap moran.
"lalu, apa alasan kau berhenti dan melamun?" tanya moran kembali, yang masih merasa bahwa mo xuanyu/wei wuxian menyembunyikan sesuatu darinya dan juga nie huaisang.
"entahlah, tiba-tiba aku merindukan paman ku dan ingin bertemu dengannya" bohong mo xuanyu/wei wuxian, dengan wajah lesu agar kedua sahabatnya mempercayai apa yang dia katakan.
"pasti itu sangat berat untuk mu, terlebih diantara kau, aku dan juga moran, tempat tinggal mu lah yang paling jauh dari sekte Gusulan" ucap nie huaisang, setelah ikut memeluk dan juga mengusap punggung mo xuanyu/wei wuxian bersama moran.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Kini Lan xichen terlihat tengah duduk berhadapan dengan pamannya, yaitu Lan qiren.
"bagaimana bisa paman menyetujui hal itu? Bukankah paman tahu bahwa ibu dan juga bibi changse sanren telah membuat janji atas takdir wangji dan juga Wei-Gongzi. Dan juga, bukankah paman telah berjanji akan berpegang teguh pada perjanjian itu" ujar Lan Xichen yang masih terkejut akan kepetusan yang paman nya ambil saat pertemuan beberapa saat yang lalu.
Dimana Lan Qiren menyetujui akan hal yang tetua Lan lainnya inginkan, dimana tetua Lan lainnya menyarankan untuk menjodohkan Lan Wangji dengan Jiang Yanli.
Lan Xichen benar-benar tidak habis pikiar akan keputusan yang pamannya ambil beberapa saat lalu, bagaimana bisa pamannya mengingkari janji yang telah tercipta sudah sangat lama. Terlebih mereka juga telah menemukan fakta bahwa wei wuxian masih hidup dan sosoknya berada didalam lingkungan Gusulan, dimana fakta itu dapat menjadi ranah untuk melaksanakan janji yang sudah tercipta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasiaPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...