Pagi hari kembali menyapa daerah Yunmeng, yang kini tengah sibuk mempersiapkan acara yang akan diadakan nanti malam.
"sepertinya acara yang akan diadakan, bukanlah acara biasa" ucap wen ning, yang berjalan dibelakang moran, nie huaisang, jiang cheng dan juga mo xuanyu/wei wuxian, bersama lan wangji, lan xichen dan juga nie mingjue.
"tentu saja bukan" ujar jiang cheng, menghentikan langkahnya untuk menghadap kearah wen ning yang berada dibelakangnya.
Yang mana hal itu membuat mo xuanyu/wei wuxian, nie huaisang dan juga moran secara refleks ikut berhenti dan membalikkan tubuhnya, menghadap kebelakang.
"karena acara ini akan diadakan oleh dua sekte dan juga dua wilayah" lanjut jiang cheng.
"dua sekte?" beo nie huaisang.
"dua wilayah?" beo moran.
"iya" jawab jiang cheng, dengan senyum kecil, yang entah bagaimana membuat lan xichen juga ikut tersenyum.
Moran, nie huaisang dan juga mo xuanyu/wei wuxian yang melihat lan xichen tersenyum, saat memperhatikan jiang cheng yang tersenyum pun saling memberikan isyarat untuk melihat hal yang lebih menarik untuk mereka.
Namun mereka urungkan, ketika jiang cheng menatap mereka dengan tajam, seperti tahu akan apa yang akan mereka lakukan.
"sepertinya jiang cheng itu punya kekuatan untuk membaca pikiran" ucap nie huaisang berbisik pada moran dan juga mo xuanyu/wei wuxian.
"aku juga rasa begitu" ucap mo xuanyu/wei wuxian menimpali.
"bukankah itu semakin membuat dirinya terlihat seram da..,-"
"sampai kapan kalian akan berbisik-bisik tentang ku?" ujar jiang cheng, memotong ucapan moran.
"ehe a-cheng/jiang cheng" ucap mo xuanyu/wei wuxian, moran dan juga nie huaisang bersamaan.
Jiang cheng mendengus kesal akan hal itu, lalu melangkah meninggalkan mo xuanyu/wei wuxian, nie huaisang dan juga moran. Bersama dengan wen ning, lan wangji, lan xichen dan juga nie mingjue.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Mo xuanyu/wei wuxian, jiang cheng, moran dan nie huaisang kini berada ditempat tuan jiang yang tengah menyiapkan seribu lampion, untuk diterbangkan diakhir acara nanti malam.
"paman, apakah aku boleh bertanya?" ucap mo xuanyu/wei wuxian dan diangguki oleh tuan jiang.
"mengapa lampion ini berjumlah seribu? Apakah itu sebuah keharusan atau hanya sekedar jumlah saja?" tanya mo xuanyu/wei wuxian.
"itu sebuah janji" jawab tuan jiang.
"sebuah janji?" beo nie huaisang, yang berada disebelah mo xuanyu/wei wuxian dan diangguki oleh tuan jiang.
"janji yang aku buat, jika aku sudah menemukan sesuatu yang hilang" jelas tuan jiang, ketika melihat wajah ingin tahu dari moran, nie huaisang dan juga mo xuanyu/wei wuxian.
Saat mo xuanyu/wei wuxian akan kembali bertanya, tiba-tiba saja nyonya yu datang dengan berkata bahwa dirinya membawa minuman dan makanan ringan untuk mereka.
Yang mana membuat mo xuanyu/wei wuxian lupa akan hal apa yang akan ditanyakan pada tuan jiang, sehingga mau tidak mau mo xuanyu/wei wuxian tidak akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang dirinya lupakan.
"apa diacara nanti akan ada banyak makanan manis seperti ini?" tanya nie huaisang, dengan dua tangan yang memegang makanan yang nyonya yu bawa dengan bantuan para pelayan kediaman keluarga jiang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...