XXXXXXXI

204 30 3
                                    

"apa yang harus aku lakukan pada seorang hanguang-jun, agar dirinya tidak memperlihatkan sorot mata, yang sebelumnya tidak pernah dirinya perlihatkan?" tanya wei wuxian, pada lan wangji.

"lakukan hal tadi" jawab lan wangji.

"aku sudah melakukannya tadi, tapi sorot mata itu kembali lagi" ucap wei wuxian.

"jadi butuh berapa kali, aku harus melakukan hal itu? agar seorang hanguang-jun tidak lagi seperti itu" lanjut wei wuxian.

"lakukan saja" titah lan wangji.

Membuat wei wuxian menaikan satu alisnya, menatap ke arah lan wangji.

Namun tetap mendekatkan wajahnya kembali, ke wajah lan wangji.

"cup"

Satu kecupan wei wuxian layangkan pada lan wangji, namun sorot mata yang sama, masih dapat wei wuxian lihat.

Sehingga, wei wuxian pun terlihat kembali mendekatkan wajahnya pada wajah lan wangji.

"cup"

"cup"

Dua kecupan wei wuxian layangkan pada lan wangji, namun hasilnya tetap lah sama.

Yang mana mau tidak mau, wei wuxian kembali mendekatkan wajahnya pada wajah lan wangji.

"cup"

"cup"

"cup"

Dikecupan ketiga, di saat wei wuxian akan menjauhkan wajahnya dari wajah lan wangji, untuk memeriksa sorot mata lan wangji.

Dirinya tidaklah dapat melakukan hal itu, karena tangan lan wangji yang menahan kepalanya agar tetap pada posisi seperti itu.

Lalu dapat wei wuxian rasakan, sebuah lumatan pada bibirnya, yang mana hal itu dilakukan oleh lan wangji.

Yang mana membuat wei wuxian terbuai akan ciuman, yang lan wangji lakukan pada dirinya.

Dan secara refleks, membuat wei wuxian mengalungkan kedua tangannya, pada leher lan wangji dan juga menutup matanya.

"sangat tidak gusulan sama sekali" ucap moran, nie huaisang dan juga jiang cheng secara bersamaan.

Yang diangguki oleh jiang yanli, yang tengah menatap serius akan apa yang terjadi.

Lalu lan xichen dan juga nie mingjue, yang saling menatap satu sama lain, dengan tatapan seolah berkata apakah yang mereka lihat adalah benar lan wangji ataukah orang lain.

"ughhh" lenguh wei wuxian.

Saat lan wangji memaksakan lidah keduanya saling bertautan, juga memperdalam ciuman diantara mereka.

Sampai saat di mana wei wuxian merasakan pasokan udara pada dirinya mulai menipis, yang membuat wei wuxian terlihat melepaskan salah satu tangannya, untuk menepuk-nepuk dada lan wangji, agar menyudahi ciuman diantara mereka.

Dengan tidak rela, lan wangji pun terlihat melepaskan tautan bibir diantara bibirnya dan juga bibir wei wuxian.

Yang mana setelah tautan bibir mereka terlepas, wei wuxian terlihat menarik nafas panjang, untuk memasukan udara kembali ke dalam tubuhnya.

"apakah semua orang di gusulan sangat ahli dalam berciuman?" tanya wei wuxian.

Kepaada lan wangji, yang mimik wajahnya kembali, seperti lan wangji yang biasanya.

Namun dapat wei wuxian lihat, jika sorotan matanya kali ini, sudah tidak lagi seperti tadi dan kini terkesan penuh akan binar senang.

"lan zhan" panggil wei wuxian, saat lan wangji tetap dia dan tidak menjawab pertanyaan dari dirinya.

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang