XXXVII

330 36 0
                                    

"maaf telah menahan Hanguang-Jun, tapi biarkan saya yang membawa xian" ucap tuan jiang, setelah memberi perintah pada prajurit dan juga murid sekte jiang untuk membawa paman jiang.

Dimana tanpa penolakan, lan wangji memberikan tubuh mo xuanyu/wei wuxian pada tuan jiang yang kini terlihat sedih, menyesal dan juga merasa bersalah.

Disisi lain, dengan latar yang sama nie huaisang, wen ning dan juga moran terlihat bingung dan masih tidak dapat mengerti akan situasi yang terjadi, meskipun mereka telah menyaksikan kejadian didalam sana dan juga saat ini.

"kalian akan tahu jawabannya nanti, jadi untuk sekarang bisakah kalian menyimpan rasa penasaran kalian dahulu" ucap jiang cheng, membuyarkan lamunan wen ning, nie huaisang dan juga moran.

Yang membuat moran, wen ning dan juga nie huaisang kini menatap bingung kearah jiang cheng, dengan alasan mereka yang tidak paham akan hal yang jiang cheng berbicara mengarah kemana.

"aku berbicara tentang hal yang terjadi selama dua hari disini" ucap jiang cheng, lalu melangkah menyusul tuan jiang.

Moran yang mendengar itu pun hanya mengangguk mengerti, lalu mengikuti jiang cheng dari belakang.

Berbeda dengan nie huaisang dan juga wen ning yang terlihat terkejut akan hal yang jiang cheng katakan, dimana jiang cheng seperti menjawab pertanyaan yang mereka pikirkan dan hal itu membuat mereka menatap jiang cheng horor.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Selama perjalanan kembali menuju kediaman keluarga jiang, tidak ada yang berbicara. Dan bahkan nie huaisang yang biasanya ribut pun, kini terlihat diam.

Dan perjalanan ini pun tidak perlu memakan waktu yang lama, karena kini rombongan tuan jiang telah sampai di kediaman keluarga jiang.

Dimana terlihat nyonya yu dan juga jiang Yanli, yang menunggu kedatangan mereka.

Nyonya yu dan juga jiang Yanli melangkah cepat ketika melihat tuan jiang yang membawa mo xuanyu/wei wuxian dalam gendongannya.

"apa yang terjadi pada xian?" tanya nyonya yu khawatir.

"xi..,-"

"kenapa dengan leher xian?" tanya nyonya nyonya yu kembali, memotong ucapan tuan jiang yang akan menjawab pertanyaan pertama nyonya yu, ketika nyonya yu sadar dengan kain yang menutupi leher mo xuanyu/wei wuxian mengeluarkan darah.

"sa..,-"

"kita bicarakan ini nanti saja, lebih baik sekarang kita bawa xian kedalam untuk diobati" titah nyonya yu, yang kembali memotong ucapan tuan jiang yang akan menjelaskan keadaan mo xuanyu/wei wuxian.

Tuan jiang hanya dapat menghela nafas, lalu mengangguk patuh dan mengikuti istrinya, dengan mo xuanyu/wei wuxian yang masih berada dalam gendongannya.

"jika ada turnamen kesabaran, aku yakin tuan jiang lah yang memenangkan turnamen itu" bisik nie huaisang, yang mana disetujui oleh moran dan juga wen ning yang berada disampingnya.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Kini mereka tengah berkumpul diruang pertemuan, yang ada dikediaman keluarga jiang.

Sebenarnya nie huaisang, wen ning dan moran berpikir bahwa mereka tidak seharusnya ikut berada disana, karna hal itu menyangkut urusan keluarga jiang yang tidak memiliki hubungan dengan mereka. Namun mereka akhirnya ikut dalam ruang itu, ketika mereka mengingat bahwa kejadian yang terjadi juga menyangkut mo xuanyu/wei wuxian.

Setelah dirasa tidak ada yang perlu ditunggu lagi, nyonya yu pun meminta penjelasan pada tuan jiang tentang bagaimana mo xuanyu/wei wuxian bisa seperti itu dan bagaimana mereka selama disana.

Tuan jiang pun mulai menceritakan sedikit, lalu ditambah oleh jiang cheng dan kembali dijelaskan oleh tuan jiang.

"aku sudah menebak dari awal, jika ia memang dalangnya, tapi kenapa kau tidak percaya pada ku dulu?" ucap nyonya yu kesal.

"seandainya kau percaya pada ku saat itu, mungkin xian akan baik-baik saja saat ini" lanjutnya.

Tuan jiang hanya diam dan menghela nafas panjang, pasalnya apa yang dikatakan oleh istrinya adalah sebuah fakta, dimana dulu dirinya menyangkal bahwa saudaranya lah yang membuat sepupu perempuan dan keponakannya mengalami kecelakaan saat akan menuju kediaman miliknya.

Nyonya yu pun pergi, setelah mengatakan ingin menjaga mo xuanyu/wei wuxian, meninggalkan tuan jiang yang terlihat menyesel dan merasa bersalah, lan wangji yang tetap diam tanpa ekspresi, jiang cheng yang tidak tahu harus bagaimana dan juga moran, nie huaisang dan juga wen ning yang terlihat bingung.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Nyonya yu kini sudah berada diruang yang menjadi tempat mo xuanyu/wei wuxian istirahat dan diobati, yang mana jiang yanli menjaganya.

"xian, cepatlah bangun. Bibi mu ingin memeluk erat tubuh mu dan mengatakan bahwa kau ada harta bibi yang menghilang" ucap nyonya yu, mengusap lembut surai rambut mo xuanyu/wei wuxian yang masih setia menutup matanya.

"apa saja yang ibu bicarakan dengan ayah dan yang lainnya?" tanya jiang yanli, pada ibunya.

Saat nyonya yu akan membuka mulutnya untuk mengatakan hal tadi, tiba-tiba suara lenguhan dari mo xuanyu/wei wuxian menghentikannya, yang mana membuat nyonya yu dan jiang yanli menatap kearah mo xuanyu/wei wuxian.

"bibi, a-jie" ucap mo xuanyu/wei wuxian ketika dirinya membuka mata.

"iya xuan?" jawab nyonya yu dan juga jiang Yanli bersamaan.

Mo xuanyu/wei wuxian diam, melihat sedih kearah nyonya yu dan juga jiang Yanli, yang mana hal itu membuat nyonya yu dan jiang yanli saling bertukar pandang tidak mengerti, mengapa mo xuanyu/wei wuxian menatap mereka seperti itu.

"xuan, ada apa?" tanya nyonya yu, sambil membantu mo xuanyu/wei wuxian yang ingin duduk.

Mo xuanyu/wei wuxian tidak menjawab, namun dirinya memeluk nyonya yu begitu erat setelah dirinya dalam posisi duduk diatas ranjang.

Nyonya yu terkejut, namun dirinya tetap membalas pelukan mo xuanyu/wei wuxian dengan tangan yang menepuk-nepuk punggung mo xuanyu/wei wuxian.

"xuan ada apa?" tanya nyonya yu khawatir, ketika mo xuanyu/wei wuxian menangis dipelukkannya.

Yang mana hal itu pun membuat jiang yanli mendekat, lalu mengusap-usap lembut kepala mo xuanyu/wei wuxian.

Mo xuanyu/wei wuxian menggelengkan kepalanya dalam pelukan nyonya yu, namun semakin mengeratkan pelukannya pada nyonya yu.

"shijie, ada apa dengan xian?" bisik jiang cheng pada jiang yanli, ketika dirinya melihat mo xuanyu/wei wuxian yang memeluk ibunya, saat dirinya ingin melihat kondisi mo xuanyu/wei wuxian.

Jiang yanli tidak menjawab dan hanya merespon dengan gelengan kepala, untuk menanggapi pertanyaan adiknya dan tidak mengganggu mo xuanyu/wei wuxian.


































o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang