II

1.4K 115 0
                                    

Satu malam yang menegangkan telah dilalui oleh orang-orang yang berada didalam kediaman keluarga mo dan kini, kediaman itu disibukan dengan membersihkan dan merapikan kekacauan yang diakibatkan mayat ganas pada malam tadi.

Mo xuanyu sendiri kini tengah disibukan merawat pamannya yang terluka, dimana kini dirinya sedang memberikan obat pada dada yang terluka dan juga membantu membalutkan kain, untuk menutupi luka yang ada pada punggung pamannya.

"paman" panggil mo xuanyu, disela-sela kegiatannya.

"hm" gumam pamannya

"sepertinya lusa ini, aku akan meninggalkan kediaman keluarga mo" ujar nya ragu-ragu.

Tuan mo yang mendengar hal itu pun membalikan badannya dan menatap meminta penjelasan kepada keponakan mo xuanyu.

"paman, aku sudah memutuskan. Bahwa aku akan pergi dari sini untuk berkelana mencari ilmu dan juga mencari sekte kultivasi yang menerima murid luar" jelas mo xuanyu.

"apa ada alasan tentang hal yang ingin kau lakukan?" tanya tuan mo, menatap mo xuanyu dengan serius.

"aku memiliki banyak alasan untuk hal itu paman, namun akan aku sebutkan dua diantaranya" ucap mo xuanyu.

"pertama, aku ingin meneruskan jejak ayah dan ibu untuk menjadi seorang kultivator, lalu membangun sekte kultivasi didesa ini. Kedua, kejadian malam tadi membuat alasan pertama ku menjadi lebih kuat" jelasnya.

"dimana aku berpikir, bahwa aku memang harus berkelana dan belajar disebuah sekte. Untuk kembali mengasah kemampuan, yang ayah dan ibu ajarkan pada ku. Sehingga, ketika hal yang telah terjadi pada malam kemarin bisa aku atasi sendiri. Tanpa harus melibatkan kultivator luar, yang kita tidak tahu apakah mereka memiliki niat lain atau tidak"

"dan juga, setidaknya paman tidak akan terluka lagi" ucap mo xuanyu pada akhirnya.

Mendengar hal itu, tuan mo merasakan hati nya menghangat. Ia tidak pernah berpikir bahwa keponakannya sangat menyayangi dan juga mengkhawatirkan dirinya, berbeda dengan putranya yang hanya mementingkan diri sendiri dan mungkin saja tidak pernah berpikir seperti mo xuanyu.

"jika kau ingin mengasah kembali apa yang diajarkan ayah ibu mu, mengapa tidak datang ke sekte dimana kedua orangtua mu belajar dan juga berlatih kultivasi mereka. Setidaknya, jika kau berada disekte itu. Paman bisa tahu kondisi mu dan juga bisa mengunjungi mu" ucap tuan mo dan dijawab gelengan kuat oleh mo xuanyu.

"mengapa?" tanya tuan mo yang tidak mengerti, mengapa keponakannya tidak ingin berada disekte yang sama dengan kedua orangtua angkatnya.

"awalnya aku pun berpikir untuk berguru disana, namun. Setelah aku berpikir kembali, aku merasa lebih baik tidak" ujar mo xuanyu.

"jika aku berguru disana, itu sama saja aku kembali merepotkan paman dan menyusahkan paman. Paman sudah cukup mengeluarkan banyak hal untuk ku, kali ini. Aku ingin melakukan hal dengan usaha ku sendiri, sehingga saat aku melakukan nya dengan baik. Paman bisa bangga dan ketika aku tidak melakukan nya dengan baik, paman tidak akan malu dan rugi" lanjut mo xuanyu.

Mendengar hal itu, entah mengapa membuat tuan mo mengingat kegigihan adiknya untuk mengangkat mo xuanyu menjadi anaknya. Dan ternyata, menjadikan mo xuanyu menjadi salah satu keluarga mo adalah pilihan terbaik yang pernah ia setujui.

"terimakasih paman" ucap mo xuanyu kepada tuan mo, ketika keinginannya disetujui.

"baik, lebih baik sekarang paman merapikan diri. Lalu temui kultivator itu, jangan lupa untuk hati-hati. Karena luka paman, masih dalam penyembuhan" titahnya, mengingatkan pamannya untuk mendatangi kultivator yang membantu mereka.

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang