XXXXXXIII

191 28 2
                                    

"ayah, ibu, sampai kapan kalian akan seperti itu?" tanya jiang cheng, yang lelah akan tingkah ayah dan ibunya saat ini.

"dan lagi, kalian harus segera menyelesaikan masalah ini, agar tetua-tetua lan sialan itu berhenti bermimpi untuk membuat kita dibawah mereka" lanjut jiang cheng.

"atau ibu dan ayah mau aku saja yang menyelesaikannya, biar sekalian aku bakar sekte ini" tambah jiang cheng.

Lalu, jiang cheng pun terlihat melangkah ke arah nie huaisang dan juga moran, yang menghimpit para saksi yang dirinya dapatkan.

Yang mana setelahnya, jiang cheng pun terlihat menarik mereka, untuk mengikutinya.

"sudah ku tanamkan dalam hati, jika aku tidak akan pernah membuat masalah pada xuan atau pun keluarga jiang" gumam nie huaisang, yang masih dapat didengar oleh moran yang kini terlihat mengangguk.

"karena ternyata lebih aman mencari masalah dengan gege dan juga moran" lanjut nie huaisang dalam hati.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Disisi lain, setelah jiang cheng menarik saksi yang ia dapatkan, saat menyamar menjadi mo xuanyu/wei wuxian.

Kini jiang cheng terlihat berjalan ke arah dimana tetua lan xin dan juga tetua lan dan berdiri.

Yang mana setelah berada didekat keduanya, jiang cheng terlihat mendorong orang-orang yang dia tangkap, ke arah tetua lan xin dan juga tetua lan dan.

Yang saat ini menatap tidak suka ke arah jiang cheng, atas tindakan tidak sopannya terhadap mereka.

"jangan memasang ekspresi seakan aku tidak sopan, karena memang sepatutnya aku tidak perlu sopan kepada kalian berdua" ucap jiang cheng.

"dan lagi, dibandingkan kalian mempermasalahkan sikap ku, bagaimana jika kalian menjelaskan tentang mereka" lanjut jiang cheng.

"menjelaskan tentang apa?" tanya tetua lan xin, seakan tidak mengerti maksud akan ucapan jiang cheng.

Yang mana hal itu membuat jiang cheng benar-benar ingin membunuh saat itu juga, namun dirinya tahan karena harus menyelesaikan permasalahannya terlebih dahulu.

Sebelum akhirnya nanti, dirinya akan menghabisi dan menghilangkan pembuat masalahnya.

"aaah benar-benar, seandainya bukan untuk xuan dan shijie, aku pasti sudah menebaskan pedang milik ku pada kalian" ucap jiang cheng.

"tapi karena masalah ini harus selesai, maka aku tebaskan saja pedang ku pada kalian, karena mereka berdua sepertinya tidak akan masalah jika kalian lah yang terkena pedang milik ku" lanjut jiang cheng.

Lalu jiang cheng pun terlihat mengeluarkan pedang miliknya dan mengarahkannya pada saksi, yang dirinya dapatkan.

Yang mana membuat para saksi yang dirinya ikat membelalakan mata, lalu menatap memohon bantuan ke arah tetua lan xin dan juga tetua lan dan.

Dan disaat jiang cheng akan mulai mengayunkan pedang miliknya, tetua lan qiren terlihat menahan tangan jiang cheng.

"dilarang membunuh di gusulan" ucap lan qiren.

"dan lagi, sebenarnya ada apa ini?" lanjut lan qiren bertanya.

"tanyakan saja pada mereka berdua tuan lan" jawab jiang cheng.

Menujuk tetua lan xin dan juga tetua lan dan dengan tangan yang lain, lalu menarik tangannya yang ditahan oleh tetua lan qiren.

Lalu, jiang cheng kembali memasukan pedang miliknya ke dalam sarung pedang miliknya.

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang