XXII

512 51 1
                                    

Maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan dan ketidak sambungan dalam cerita, dikarenakan saya lupa untuk mengedit. Maaf atas ketidak nyamanan yang saya buat

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o



Kini Lan Wangji dan mo xuanyu/wei wuxian kembali melanjutkan perjalanan, setelah melalui sedikit kekacauan dipagi hari. Dimana mo xuanyu/wei wuxian terbangun dan sedikit terkejut ketika melihat lan Wangji yang diam seperti patung. Dimana lan Wangji terus menatap kearah tangannya yang menggenggam erat tangan mo xuanyu/wei wuxian, dengan ekspresi terkejut dan wajah yang memerah.

"apa yang aku katakan?" ucap lan wangji setelah berdiam begitu lama dan terlihat seperti seorang yang memiliki begitu banyak beban.

"aku benar-benar tidak menyangka Hanguang-Jun akan seperti ini hanya karena apa yang ia lihat pagi ini, sampai-sampai dia terus menanyakan hal apa yang dia lakukan dan katakan ketika mabuk malam tadi" monolog mo xuanyu/wei wuxian dalam hati.

"dan ini sudah ke sepuluh kalinya ia bertanya" lanjut mo xuanyu/wei wuxian.

"astaga Hanguang-Jun, aku tidak tahu harus menjawab hal yang sama itu sampai kapan. Aku benar-benar sudah berkata jujur pada mu" jawab mo xuanyu/wei wuxian menatap lan Wangji.

"kau sama sekali tidak melakukan hal aneh apapun, kau hanya menggenggam tangan ku dan kau juga tidak mengatakan hal yang buruk. Kau hanya berkata bahwa kau menyukai kelinci dan juga senang dengan buku yang ibu mu tinggalkan untuk mu, setelah itu kau tertidur" sambung mo xuanyu/wei wuxian, ketika melihat wajah lan Wangji yang masih memperlihatkan ketidak puasan atas apa yang dirinya ucapkan.

"aku berani bersumpah untuk apa yang aku ucapkan" lanjut mo xuanyu/wei wuxian yang kini meletakkan tangan kanannya kearah dada dan tangan kirinya ia angkat ke udara bersiap untuk mengatakan sumpah.

"dewa tolong maafkan aku karna sedikit berbohong pada orang yang sangat baik dan suci seperti Hanguang-Jun" doa mo xuanyu/wei wuxian dalam hati.

Mendengar hal itu, pada akhirnya lan Wangji hanya menghela nafas dan melangkah kembali tanpa mengatak apapun. Meninggalkan mo xuanyu/wei wuxian yang juga menghela nafas, karna merasa dirinya telah selamat dari sesuatu hal yang besar.

Lan wangji kembali menghentikan langkahnya dan kembali menatap mo xuanyu/wei wuxian, yang membuat mo xuanyu/wei wuxian juga berhenti melangkah dan menatap balik lan Wangji.

"Hanguang-Jun jika seperti ini terus, aku rasa kau dan aku tidak akan pernah sampai ke desa mo. Dan lagi aku sudah menjawab hal yang kau tanyakan dengan jujur" ujar mo xuanyu/wei wuxian yang melihat tatapan lan Wangji seperti saat pertama kali dirinya bertanya apa saja yang ia lakukan ketika mabuk.

"dan sedikit menguranginya" lanjut mo xuanyu/wei wuxian dalam hati.

"lagi pula, tidak ada untungnya bagi ku membohongi mu Hanguang-Jun" sambung mo xuanyu/wei wuxian, lalu melangkah melewati lan Wangji.

Lan wangji pada akhirnya pun mencoba mempercayai hal yang mo xuanyu/wei wuxian katakan, meskipun dirinya merasa bahwa mo xuanyu/wei wuxian tidaklah mengatakan semua yang telah terjadi ketika dirinya mabuk. Karena jika memang mo xuanyu/wei wuxian mengatakan keseluruhan yang terjadi, dirinya tidak mungkin merasakan hal yang berbeda dari mo xuanyu/wei wuxian, salah satunya merasakan sebuah dinding tidak kasat mata yang mo xuanyu/wei wuxian ciptakan secara tiba-tiba.

Pada akhirnya, lan wangji pun hanya dapat menghela nafas kembali dan melangkah menyusul mo xuanyu/wei wuxian yang terlihat mendekat kearah penjual permen apel.

"paman, aku ingin membeli dua permen apel mu" ucap mo xuanyu/wei wuxian yang kini memberikan salah satu buah permen apel yang ia beli kepada keledai miliknya.

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang