Setelah mendapati informasi secara langsung, jiang cheng membawa mo xuanyu/wei wuxian, moran dan juga nie huaisang menuju tempat peristirahatan keluarga jiang yang ada digusulan.
Tentunya jiang cheng juga membawa lan wangji dan juga lan xichen, karena apa yang mereka dengar dari tetua lan xin dan satu orang lainnya itu bukan hanya menyangkut keselamatan mo xuanyu/wei wuxian.
Melainkan juga menyangkut tentang jiang yanli, lan wangji dan juga tiga sekte besar.
"tapi mengapa mereka harus menculik ku, jika ingin membahas perjanjian diantara sekte lan dan juga sekte changse?" bingung mo xuanyu/wei.
Yang mana mo xuanyu/wei wuxian mengucapkan hal itu, setelah jiang cheng menceritakan kembali, hal yang mereka dengar pada tuan jiang, nyonya yu dan juga jiang yanli.
Meskipun mo xuanyu/wei wuxian sudah mengingat siapa dirinya, juga beberapa hal lainnya.
Mo xuanyu/wei wuxian sama sekali tidak mengetahui perjanjian apa yang dimaksud oleh tetua lan xin dan juga satu orang lainnya itu.
Terlebih dirinya saja baru mengetahui, jika sekte changse adalah sekte milik ibunya, atas bisukan tuan jiang yang ada dibelakangnya.
"kau akan tahu nanti" ucap nyonya yu dan diangguki oleh jiang yanli dan juga jiang cheng.
"hm baiklah, lalu apa yang akan bibi rencanakan?" ujar mo xuanyu/wei wuxian bertanya.
"membiarkan mereka menculik mu" jawab nyonya yu.
"padahal aku tidak memiliki salah apapun, tapi kenapa aku sering sekali menjadi korban penculikan astaga" ucap mo xuanyu/wei wuxian.
"tabahkan hati mu xuan" ujar nie huaisang, menyemangati mo xuanyu/wei wuxian.
"aku jadi semakin merindukan paman mo, jika sepertinya ini" gumam mo xuanyu/wei wuxian.
"haruskah aku kembali saja ke desa mo" lanjutnya, masih bergumam.
"jangan/tidak boleh" ucap tuan jiang, jiang cheng, jiang yanli, nyonya yu, lan xichen, nie huaisang dan bahkan lan wangji secara bersamaan.
Yang membuat mo xuanyu/wei wuxian, bahkan moran terkejut akan hal itu.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Keesokan harinya, mo xuanyu/wei wuxian, moran dan juga nie huaisang dikejutkan dengan keberadaan dua murid asli sekte gusulan, yang berdiri didepan pintu ruang peristirahatan mereka.
Yang tentunya keberadaan murid gusulan itu sudah diketahui oleh moran, nie huaisang dan juga mo xuanyu/wei wuxian.
Namun meskipun begitu, mereka masih saja terkejut, karena hal itu memang mengejutkan.
"ada apa?" tanya moran.
"kau dan tuan muda kedua nie, diminta untuk menghadap tetua lan xin" ucap salah satu pemuda gusulan, yang berdiri didepan moran, nie huaisang dan juga mo xuanyu/wei wuxian.
Moran dan nie huaisang menatap ke arah mo xuanyu/wei wuxian, yang berada ditengah-tengah mereka secara bersamaan.
"baiklah, kami akan kesana" jawab moran, setelah melihat mo xuanyu/wei wuxian menganggukkan kepalanya.
Dimana setelah itu, nie huaisang dan juga moran melangkah pergi setelah mengatakan pada mo xuanyu/wei wuxian, jika mereka akan kembali dengan cepat.
Setelah nie huaisang dan moran pergi bersama dengan dua murid asli gusulan, menuju tempat dimana tetua lan xin berada.
Mo xuanyu/wei wuxian pun berniat keluar, bersiap untuk mengikuti kelas pemahaman hari ini.
Yang mana sebenarnya ia sama sekali tidak menyukai kelas itu dan berniat berdiam diri diruang peristirahatan saja, jika saja tidak ada rencana untuk dijalankan.
Namun sayangnya, ia harus keluar dan seakan mau mengikuti kelas pemahaman itu, agar rencana yang sudah direncanakan berjalan sesuai dengan keinginan nyonya yu.
Yang mana rencananya adalah, mengikuti alur rencana yang dibuat oleh tetua lan xin dan juga satu orang lainnya itu.
"haruskah aku kembali dan tidur saja?" monolog mo xuanyu/wei wuxian, menghentikan langkahnya.
"tapi nanti bibi yu akan marah pada ku, karena mengacaukan rencananya" ucap mo xuanyu/wei wuxian, lalu kembali melangkah.
"hmm tapi ku rasa bibi yu tidak akan marah pada ku, jika aku mengatakan kalau aku lelah" lanjut mo xuanyu/wei wuxian.
"maka dari itu lebih baik aku kembali saja" tambahnya.
Setelah mengucapkan hal itu, mo xuanyu/wei wuxian terlihat memutar tubuhnya, kembali melangkah menuju tempat peristirahatan.
Namun belum sampai tiga langkah mo xuanyu/wei wuxian berjalan menuju tempat peristirahatan, dirinya sudah kembali memutar tubuhnya, untuk melangkah menuju kelas hari ini.
"bibi yu memang tidak akan memarahi ku, tetapi a-cheng...,- dia pasti tidak segan-segan langsung menghajar ku" ucap mo xuanyu/wei wuxian sedikit menjeda ucapannya, saat mengingat jiang cheng.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Disisi lain, dua pemuda berpakaian hitam terlihat mengikuti mo xuanyu/wei wuxian.
Dimana keduanya kini memilih bersembunyi diatas tembok gusulan, sambil memperhatikan mo xuanyu/wei wuxian, yang masih terlihat mondar-mandir.
"haruskah kita culik dia disini saja?" tanya salah satu pemuda berpakaian hitam itu.
"kau lupa jika ini kawasan yang memiliki aray pelindung?" ucap pemuda yang satunya.
"maaf, karena aku lupa akan hal itu" jawab pemuda itu.
"tapi, jika terus begini, kita tidak akan bisa membawanya pergi" lanjut pemuda itu.
"aku mengerti maksud mu, tapi saat ini kita benar-benar harus bermain aman sekarang, karena kau kan tahu betapa menyeramkan nya para anggota sekte jiang dan juga dua giok lan yang melindungi pemuda itu" ucap pemuda yang lainnya.
"tolong jangan ingatkan aku hal itu, karena aku benar-benar masih terkejut ketika para paman yang membantu pelatihan kita diluar gusulan dapat dihabisi begitu mudah oleh mereka" ujar pemuda itu.
"ditambah mereka menghabisinya dengan sangat kejam" lanjut pemuda itu.
"maka dari itu, jika kau tidak ingin bernasib sama seperti paman-paman itu, kita harus melakukan hal ini dengan hati-hati" titah pemuda yang lainnya.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Lalu ditempat lainnya, moran dan nie huaisang terlihat melangkah keluar dari ruang pengajar milik tetua lan xin.
"menurut mu xuan sudah terculik atau belum?" bisik nie huaisang pada moran.
"entahlah, aku kan tidak melihatnya" jawab moran.
"iya kan kau bisa menebaknya" ucap nie huaisang.
"hmm.... aku tetap tidak tahu, bagaimana dengan mu?" ujar moran, lalu bertanya balik pada nie huaisang.
"ku rasa sudah, kau kan tahu sendiri bagaimana keyakinan tetua lan xin, saat mengatakan untuk menculik xuan, tidak mungkin dia menurunkan seseorang yang tidak dapat menculik xuan" jawab nie huaisang.
Moran terlihat berpikir beberapa saat, sebelum akhirnya mengangguk setuju akan ucapan nie huaisang.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...