"lili, ayo kita susul ayah dan juga adik mu. Ibu merasakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan tentang xian" ucap nyonya yu yang merasa tidak tenang akan sesuatu hal.
"ibu, lili pun sama. Tapi a-cheng bilang kita cukup berdoa saja, karna takut hal yang tidak terduga terjadi disini" ujar jiang yanli.
Jiang yanli tentu saja ingin juga membantu tuan jiang dan juga jiang cheng untuk menolong mo xuanyu/wei wuxian, namun jiang yanli mencoba menahan diri untuk pergi, karna bisa saja tujuan orang yang menculik mo xuanyu/wei wuxian adalah data-data tentang sekte milik bibinya, yaitu Changse SanRen.
Jiang yanli sangat yakin, jika orang yang menculik mo xuanyu/wei wuxian adalah orang yang sama, dengan orang yang membuat kereta kuda milik bibinya mengalami kecelakaan saat akan menuju Yunmeng.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Kini tuan jiang, lan wangji, jiang cheng, moran, nie huaisang, wen ning dan juga pasukan prajurit, serta murid jiang pun terlihat bersembunyi secara terpisah.
"kenapa kau bisa bersama mereka?"
"aku tidak tahu"
"ck"
"kau sendiri mengapa tidak menjalankan tugas mu?"
"aku mendapatkan libur"
Mereka semua dalam posisi bersiap, ketika merasa bahwa sangatlah aneh karna pergerakan mereka yang ceroboh terkesan tidak diketahui oleh pihak yang menculik mo xuanyu/wei wuxian.
Firasat tuan jiang tidaklah salah, ketika dirinya merasakan keanehan dari awal perjalanan menuju tempat mo xuanyu/wei wuxian berada. Terbukti dari beberapa jebakan yang sudah melukai beberapa pasukan prajurit dan juga beberapa muridnya, juga tuan jiang yang hampir terkena anak panah, jika saja lan Wangji tidak menepiskan panah itu dengan pedangnya.
"baiklah, biarkan ayah dan prajurit, juga murid-murid jiang yang mengalihkan perhatian mereka dan juga melonggarkan keamanan untuk kalian berpencar mencari xuan" ujar tuan jiang, ketika jiang cheng selesai mengatakan pendapatnya tentang pergerakan yang harus mereka ambil.
Yang mana jiang cheng berkata untuk membagi dua kubu, dimana kubu pertama menjadi umpan untuk mengalihkan atensi para penjaga ditempat itu dan kubu kedua bergerak untuk mencari keberadaan mo xuanyu/wei wuxian didalam sana dengan cara berpencar.
"pergilah, tetapi usahakan untuk tidak terluka dan tetaplah berhati-hati" titah tuan jiang, yang mana diangguki oleh jiang cheng, lan wangji, moran, nie huaisang dan juga wen ning.
Tuan jiang pun memberikan intruksi pada prajurit dan juga murid jiang untuk keluar dari tempat persembunyian, lalu menyerang para penjaga ditempat itu disatu titik.
Setelah beberapa menit dan dirasa para penjaga tempat itu telah terpancing oleh tuan jiang. Jiang cheng, moran, wen ning, nie huaisang dan lan wangji bergerak memasuki tempat itu dengan senyap.
"mari kita berpisah, jika kalian atau aku menemukan xuan tolong bunyikan ini" ucap moran dan memberikan lonceng pada jiang cheng, wen ning, nie huaisang dan juga lan wangji masing-masing satu.
"kau sangat mempunyai persiapan yh" ujar jiang cheng menirima lonceng yang moran berikan.
Moran yang mendengar itu hanya menatap jiang cheng bingung, dengan satu alis yang sudah terangkat.
"lupakan, itu hanya pendapat" ucap jiang cheng dan diangguki moran.
Berbeda dengan moran, lan wangji kini terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu setelah mendengar ucapan asal yang jiang cheng lontarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasíaPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...