Lan wangji memberhentikan langkah nya, ketika dirinya merasa pergerakan tidak nyaman dari mo xuanyu. Yang membuatnya kembali membenarkan posisi mo xuanyu yang berada dipunggungnya, agar mo xuanyu yang masih setia menutup matanya tidak terguncang dan kembali merasa nyaman.
Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, ketika mo xuanyu terjatuh dan tidak sadarkan diri dalam pelukannya. Yang membuat lan wangji merasakan sebuah sengatan asing, yang tanpa sadar membuat lan wangji tidak lagi memberikan dinding pembatas antara dirinya dan juga mo xuanyu. Terlebih saat dirinya melihat sebuah pedang yang terlepas dari genggaman mo xuanyu, yang membuatnya memutuskan untuk kembali menuju yun shen buzhi. Untuk memastikan sesuatu hal yang ia pikirkan adalah sebuah kebenaran tentang sesuatu hal yang ia yakini, juga guna untuk mengobati mo xuanyu yang terluka.
Sesampainya ia dan juga mo xuanyu, di yun shen buzhi chu. Lan wangji bergegas menuju ruang perpustakaan pribadi miliknya, setelah dirinya membawa mo xuanyu munuju ruang pengobatan, untuk diobati oleh para tabib lan disana.
Kini lan wangji terlihat mengarahkan tangan nya, untuk menggapai sebuah buku yang bertuliskan "ditulis oleh Zangse sanren". Ia pun membuka lembaran demi lembaran buku itu dengan hati-hati dan kini, lan wangji terlihat berhenti membuka lembaran buku itu, ketika dirinya telah menemukan sesuatu yang ia ketahui.
Setelah membaca buku itu, lan wangji kembali mengingat tentang apa yang dikatakan oleh lan xichen. Dimana dirinya dan seseorang bernama wei wuxian, telah diikat oleh sebuah benang merah yang tidak terlihat.
"wei ying, apakah benar itu kau?" ucap lan wangji, menatap kearah jendela yang terbuka.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Keesokan harinya, lan wangji melangkah menuju ruang pengobatan untuk memastikan kondisi mo xuanyu, yang dikatakan sudah membaik.
Saat lan wangji membuka pintu ruang itu, dirinya tidak terlihat berniat masuk kedalam ruang pengobatan itu dan hanya berdiam diri didepan pintu ruang itu.
Dan hal itu, membuat mo xuanyu terkejut, ketika melihat siapa yang membuka pintu ruang pengobatan itu, yang ia kira adalah tabib lan, yang bertugas memeriksa kondisinya hari ini.
Bukan hanya mo xuanyu, moran dan juga nie huaisang yang berada disana pun terkejut akan hal itu. Yang membuat ketiganya hanya bisa menyebut nama "HanGuang-jun" dengan sedikit canggung.
Dan ketiganya semakin merasa canggung, ketika lan wangji sama sekali tidak menjawab ataupun memberikan respon pada sapaan canggung mereka.
Lan wangji sendiri pun, tetap berdiam diri disana, dengan pandangan yang sejak awal menuju mo xuanyu, sama sekali tidak teralihkan dan masih tetap menatap kearah mo xuanyu, yang kini terlihat tidak nyaman akan pandangan lan wangji. Yang membuat mo xuanyu mendunduk dan mengeratkan pegangan pada selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.
Moran dan nie huaisang yang merasa bahwa lan wangji, terlihat seperti seseorang yang ingin berbicara pada mo xuanyu pun, saling bertukar pandang dan mengangguk secara bersamaan setelahnya.
"kami akan menjenguk mu lagi esok hari, jangan lupa untuk perbanyak istirahat" ujar moran, setelah berkata pada mo xuanyu bahwa dirinya dan juga nie huaisang harus pergi, karna memiliki tugas yang harus diselesaikan.
Hal itu membuat mo xuanyu sedikit panik, karna ia tidak tahu harus apa. Jika, hanya ada dirinya dan lan wangji. Sehingga mo xuanyu mencoba memberi kode pada moran dan nie huaisang, untuk tetap tinggal disana. Namun sayangnya, moran dan juga nie huaisang tidak mengidahkan kode yang mo xuanyu berikan dan tetap melangkah pergi.
Moran dan juga nie huaisang tidak lupa untuk berpamitan pada lan wangji dan pergi setelah memberi hormat.
"kau tahu, aku benar-benar penasaran tentang bagaimana cara mo xuanyu dapat menarik perhatian dua giok lan dalam waktu singkat" ucap nie huaisang, ketika ia merasa sudah sedikit menjauh dari ruang pengobatan itu.
"aku pun penasaran tentang hal itu, tapi saat ini, aku lebih penasaran tentang apa yang akan HanGuang-jun bicarakan dengan mo xuanyu" ujar moran
"haruskah kita kembali dan menguping?"
"lalu setelahnya tertangkap dan terkena hukuman? Kau ingin hal itu terjadi?"
"tidak, tidak. Aku tidak ingin mendapatkan hukuman diawal penerimaan ku sebagai murid sekte lan, bisa-bisa setelah mendapatkan hukuman dari sekte lan, aku akan kembali mendapatkan hal yang lebih menakutkan dari hukuman sekte lan" ujar nie huaisang, yang membuat moran menaikan satu alisnya.
Melihat ekpresi yang moran berikan atas ucapannya, membuat nie huaisang tersadar akan kebodohan. Ia pun mencoba mengalihkan perhatian moran dengan cara menariknya menuju kamar mereka, ketika moran terlihat akan memberikan pertanyaan padanya.
Disisi lain, kini mo xuanyu terlihat menunduk dan tidak berani menatap seseorang yang kini berdiri disamping ranjang, yang ia gunakan.
"pedang mu" ucap lan wangji, seseorang yang membuat mo xuanyu menunduk dan tidak bersuara.
"pedang ku?" beo mo xuanyu, yang membuatnya tanpa sadar mengangkat kepalanya dan menatap lan wangji dengan sedikit memiringkan kepalanya.
Hal itu membuat telinga lan wangji memerah, namun hal itu tidak disadari oleh mo xuanyu, yang masih berada diposisi yang sama.
"dari mana?" ucap lan wangji kembali, yang akhirnya membuat mo xuanyu mengangguk paham.
"seharusnya dia diberikan pelajaran bagaimana caranya berbicara yang baik, agar yang diucapkan tidak sepotong-sepotong dan dapat dipahami lawan bicaranya" monolog mo xuanyu dalam hati.
"pedang itu, ibu ku yang memberikannya" jawab mo xuanyu.
"ibumu?" tanya lan wangji kembali dan diangguki oleh mo xuanyu.
"dimana?"
"dimana?"
"ibumu"
"aku tidak tahu dimana ibu ku, bahkan aku saja tidak begitu mengingat akan rupa beliau. Yang aku ingat hanyalah pedang suibian itu diberikan oleh ibu ku, ketika aku akan pergi ke suatu tempat dan sebelum sebuah insiden terjadi. Yang membuat ku ditemukan dan diangkat sebagai anak oleh keluarga mo" jelas mo xuanyu.
Mendengar penjelasan mo xuanyu, akan hal yang ia tanyanyakan. Membuat lan wangji semakin yakin akan satu hal, dimana seseorang yang kini berbicara dengannya adalah wei wuxian, pemuda yang ditakdirkan menjadi seseorang yang akan bersamanya.
Namun lan wangji tidak bisa mengatakan hal itu pada mo xuanyu, untuk saat ini. Bukan karna dirinya tidak yakin pada apa yang sudah dia yakini, melainkan ia tidak ingin mendapati mo xuanyu, yang mungkin saja tidak mempercayai hal yang dia katakan dan menganggap hal itu tidak mungkin. Sehingga dirinya memilih untuk tetap merasahasiakannya, sampai ia bisa membantu mo xuanyu atau wei wuxian mengingat siapa dirinya.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, seperti vote, kritik, masukan dan juga saran. Terimakasih juga untuk yang sudah mendukung cerita ini dan juga sudah memberikan komen. Sekali lagi, terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...