III

1.3K 106 0
                                    

Satu minggu telah berlalu setelah kejadian terakhir, yang terjadi diwilayah dan dikediaman keluarga mo. Dimana, kondisi tempat itu kembali normal seperti semula. Tidak ada lagi, teror dari mayat ganas yang membuat warga di wilayah itu khawatir atau pun risau.

Para kultivator yang telah diundang pun, kini tidak terlihat lagi dikediaman keluarga mo. Karena mereka, sudah meninggalkan kediaman itu sejak tiga hari yang lalu. Ketika mereka yakin, bahwa masalah ditempat itu sudah selesai.

Namun, meski kejadian malam hari itu mengakhiri masalah yang ada pada desa mo. Bukan berarti mo xuanyu mendapatkan hal baik dan kelancaran atas apa yang sudah ia tetapkan.

Karena kejadian malam itu, mo xuanyu harus menunda perjalanan. Karena tuan mo yang khawatir dengan kondisi nya, yang saat itu hampir diserang oleh mayat ganas.

"paman aku hanya hampir diserang dan belum benar-benar diserang, lagi sedikit memiliki kemampuan untuk melawan mayat ganas itu. Meski tidak sehebat para kultivator yang memang terlatih" ucapan itu, selalu mo xuanyu ucapkan saat paman nya terus melarang nya melakukan perjalanan karna khawatir jika mo xuanyu akan diserang lagi oleh mayat ganas.

Kini mo xuanyu disibukan dengan menyiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk melakukan perjalanannya, selama dirinya menyiapkan hal yang dibutuhkan. Tuan mo terus saja memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada mo xuanyu, yang jawaban selalu sama atau pun hampir sama. Seperti, apakah mo xuanyu mau menerima tawaran pamannya untuk membawa satu pelayan bersamanya atau apakah dirinya sudah memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Dan hal itu, hanya membuat mo xuanyu menghela nafas pasrah. Ia tahu pamannya belum benar-benar mengizinkannya untuk melakukan perjalanan, karena khawatir. Namun, mo xuanyu juga tidak bisa membatalkan sesuatu hal yang sudah ia tetapkan.

"paman" panggil mo xuanyu pada akhirnya, untuk memberhentikan pertanyaan yang mungkin akan kembali terdengar dari mulut tuan mo.

"ada apa? Kau membutuhkan sesuatu? Atau ada hal yang kau lupakan?" tanya tuan mo dan dibalas gelengan oleh mo xuanyu.

"lalu?"

"lebih baik paman kembali keruangan paman dan melanjutkan pekerjaan paman" titah mo xuanyu.

"kau mengusir paman mu ini?"

"ais, paman ini. Aku mana berani mengusir paman kesayangan ku ini, aku hanya tidak ingin pekerjaan paman menjadi menumpuk. Hanya karena, paman menemani ku menyiapkan sesuatu" jelas mo xuanyu.

"jika pekerjaan paman menumpuk, paman akan membuat warga desa mo berpikir bahwa paman sudah tidak mampu menjadi kepala desa mo dan akan membuat mereka berpikir hal itu dikarenakan umur paman yang sudah tua" lanjutnya dan membuat alis tuan mo berkedut tidak senang.

"hei, paman mu ini masih muda asal kau tau"

"nah, maka dari itu. Lebih baik paman keluar dan lanjutkan pekerjaan paman" ucap mo xuanyu, sambil mendorong pamannya keluar dari kamar miliknya.

"dadah paman" lalu mo xuanyu menutup pintu kamarnya.

Saat mo xuanyu kembali untuk melanjutkan persiapannya, ia tidak sengaja melihat sebuah kantung kecil diatas kasur miliknya.

"ais, paman benar-benar tidak pernah berubah" ucapnya, saat melihat isi dalam kantung yang berupa uang dan juga surat.

Isi surat itu adalah sebuah perintah dari pamannya, dimana mo xuanyu harus menerima uang itu sebagai perbekalannya dalam perjalanan dan dia tidak berhak menolak.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Keesokan harinya, mo xuanyu telah memulai perjalanannya. Setelah acara berpamitan yang membuat nya membuang banyak waktu, karna pamannya yang masih seperti tidak mengikhlaskannya pergi. Sehingga ia pun harus mencari cela untuk kabur dan pada akhirnya berhasil.

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang