XXXXXVII

183 27 5
                                    

"xuan, bagaimana kau masih bisa ada disini?" tanya nie huaisang terkejut.

Disaat dirinya membuka pintu ruang peristirahatan mereka, dirinya mendapati mo xuanyu/wei wuxian yang tengah berbaring diranjang miliknya.

"entah" jawab mo xuanyu/wei wuxian.

Yang kini terlihat merubah posisinya menjadi duduk, menghadap ke arah moran dan juga nie huaisang.

Membuat nie huaisang dan juga moran terlihat saling bertukar pandang, sebelum akhirnya kembali menatap ke arah mo xuanyu/wei wuxian, dengan wajah heran dan juga bingung.

"lalu bagaimana dengan rencananya?" tanya nie huaisang.

Mo xuanyu/wei wuxian tidak langsung menjawab, dirinya memberikan isyarat pada nie huaisang dan juga moran, agar segera mendekat ke arahnya.

Yang mana tanpa mengatakan apapun moran dan nie huaisang pun terlihat melangkah cepat, ke arah mo xuanyu/wei wuxian.

o==[]::::::::::> flashback <::::::::::[]==o

"sudahlah, lebih baik aku kembali saja, karena aku benar-benar ingin tidur" ucap mo xuanyu/wei wuxian pada akhirnya.

Setelah beberapa saat yang lalu, mo xuanyu/wei wuxian bertengkar dengan dirinya sendiri, antara mengikuti rencana atau mengistirahatkan tubuhnya.

Mo xuanyu/wei wuxian pada akhirnya memilih untuk beristirahat dan tidak mengikuti rencana, yang sudah ditetapkan untuknya.

Yang mana setelah itu, mo xuanyu/wei wuxian pun terlihat melangkah kembali menuju tempat peristirahatannya.

"aku harap tetua lan qiren tidak menghukum ku, karena tidak mengikuti pelajaran hari ini" ucap mo xuanyu/wei wuxian, dengan senyum bodoh.

Mo xuanyu/wei wuxian pun terlihat menghentikan langkahnya, saat sudah berada didepan pintu tempatnya beristirahat.

"sepertinya ada seseorang didalam" monolog mo xuanyu/wei wuxian dalam hati.

Saat dirinya merasakan hawa keberadaan seseorang, didalam tempat peristirahatannya.

Yang membuat mo xuanyu/wei wuxian, ragu-ragu untuk masuk ke dalam sana.

"huem, tapi iya sudahlah, berarti aku tetap mengikuti rencana yang ada, jika aku diculik" monolog mo xuanyu/wei wuxian.

Lalu, mo xuanyu/wei wuxian pun membuka pintu kamar peristirahatan nya itu.

Dan melangkah masuk setelahnya, yang mana saat dirinya masuk, mo xuanyu/wei wuxian dikejutkan dengan jiang cheng yang tiba-tiba saja menariknya dan menutup mulutnya.

Juga, setelah menarik dan memastikan mo xuanyu/wei wuxian tidak akan berteriak, jiang cheng menutup pintu kamar peristirahatan itu setelahnya.

"a-cheng, mengapa kau disini?" tanya mo xuanyu/wei wuxian dengan suara, yang hanya dapat didengar olehnya dan juga jiang cheng.

"apa kau sudah menebak apa yang akan aku lakukan?" lanjut mo xuanyu/wei wuxian bertanya, dengan ekspresi yang menunjukkan sebuah kecurigaan pada jiang cheng.

"bukan aku, tapi ibu yang tahu tindakan bodoh mu ini" jawab jiang cheng.

"wah, aku tidak menyangka jika bibi yu ternyata memiliki kemampuan meramal seperti itu" ucap mo xuanyu/wei wuxian, dengan kedua tangan yang menepuk-nepuk pelan.

Yang membuatnya mendapatkan pukulan dikepalanya, dari jiang cheng.

"aku tidak tahu dari mana sifat bodoh mu itu, tapi yang jelas cepat buka baju mu" ucap jiang cheng memberi perintah.

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang