Kini, keadaan mo xuanyu (wei wuxian) sudah lebih baik dari sebelumnya. Dirinya juga sudah kembali dapat mengikuti latihan dan juga pembelajaran, yang ada disekte GusuLan seperti murid luar lainnya.
Meskipun mo xuanyu (wei wuxian), lebih sering mendapatkan hukuman dan juga teguran dari lan qiren. Dibandingkan berlatih dan juga belajar, namun hal itu tidak membuatnya menjadi murid yang terbelakang ataupun tertinggal.
Mo xuanyu (wei wuxian) bahkan lebih sering mendapatkan nilai yang sempurna ketika ujian diadakan, dibandingkan dengan murid yang lain.
Dan karna hal itulah mo xuanyu (wei wuxian) sering menjadi bahan pembicaraan para murid asli GusuLan dan juga beberapa murid luar GusuLan, dimana mereka membicarakan tentang prilaku mo xuanyu yang seharusnya dapat membuatnya dikeluarkan dari sekte GusuLan. Namun kenyataannya tidak, yang membuat sebagian dari mereka, menaruh curiga terhadap mo xuanyu.
"sepertinya kabar burung yang beredar memang ada benarnya" ujar salah satu murid asli GusuLan, yang kini memperhatikan mo xuanyu, yang sedang berjalan dan berbincang bersama lan xichen.
"ku rasa begitu" ujar murid yang lainnya.
Saat kedua murid asli GusuLan masih terlihat berbincang akan kabar burung tentang kedekatan mo xuanyu dan juga lan xichen, yang membuat mo xuanyu dapat bertahan di sekte itu, meskipun sering terkena hukuman dan juga teguran.
"aku tidak menyangka bahwa murid asli GusuLan juga bisa percaya dengan kabar burung, sampai berpikir dan mengatakan hal yang buruk kepada orang lain" tutur moran, yang kini berdiri dibelakang murid asli GusuLan itu, bersama nie huaisang.
"hmm.. Bukankah itu sudah termasuk melanggar peraturan, haruskah aku mengadukannya kepada ZeWu-Jun atau tetua lan qiren?" sahut nie huaisang, menimpali ucapan moran.
Awalnya nie huaisang dan juga moran tidak ingin begitu peduli, juga berpura-pura tidak mendengarnya. Sesuai dengan apa yang mo xuanyu minta pada mereka, namun nyatanya nie huaisang dan moran, tidak bisa untuk tetap diam. Ketika dua murid asli GusuLan membicarakan hal buruk, yang diarahkan untuk sahabatnya, terlebih hal itu bukanlah kebenaran.
"saran mu sangat bagus, aku tidak dapat membayangkan, bagaimana ekpresi guru lan. Mengetahui dua muridnya, membicarakan keponakan kesayangannya" ujar moran, yang membuat kedua murid asli GusuLan itu menunduk takut.
Setelah berkata seperti itu, moran dan nie huaisang pun akan melangkah pergi. Namun, belum sampai mereka melangkah. Keduanya sudah dihadang oleh kedua murid asli GusuLan itu, dimana mereka menatap sedikit takut terhadap nie huaisang dan juga moran.
"mohon maafkan kami dan kami mohon untuk tidak diadukan" ujar salah satu dari murid asli GusuLan itu, kepada nie huaisang dan juga moran.
Nie huaisang dan moran kini bertukar pandang, lalu mengangguk bersama setelahnya.
"boleh saja, asal kalian mau menuruti apa yang kami katakan dan minta. Bagaimana?" tawar nie huaisang, yang langsung disetujui kedua murid asli GusuLan itu.
Disisi lain, mo xuanyu dan juga lan xichen terlihat begitu asik dalam pembicaraan mereka. Yang membuat keduanya tidak sadar, akan seseorang yang menatap dengan begitu datar, dengan aura yang menakutkan didepan mereka.
"wangji" sapa lan xichen, ketika jarak keduanya sudah dekat.
Mo xuanyu sendiri memberikan hormat kepada lan wangji, tanpa berkata apapun.
Lan wangji hanya mengangguk, membalas sapaan lan xichen dan juga hormat yang mo xuanyu berikan. Lalu, berlalu setelahnya. Yang membuat mo xuanyu merasa kecewa, juga sedih terhadap sikap yang lan wangji berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...