"Hanguang-Jun, aku benar-benar tidak mengira akan menyaksikan hal yang langkah seperti tadi" ucap mo xuanyu/wei wuxian pada Lan Wangji yang berjalan didepannya.
"terlebih saat mayat hidup itu berusaha mengucapkan terimakasih pada istri paman penjual permen apel, sambil memberikan tanaman obat yang dia bawa" lanjut mo xuanyu/wei wuxian, yang kini terlihat kembali menerawang hal yang terjadi didesa paman penjual permen apel.
Dimana mayat hidup itu tidak memiliki niat untuk menakut-nakuti penduduk desa itu, melainkan ia datang untung mencari seseorang yang pernah membantu dirinya, saat dirinya masih hidup. Dan orang yang membantunya adalah istri dari paman penjual permen apel, yang meminta tolong pada mo xuanyu/wei wuxian dan juga lan Wangji.
Yang mana mayat hidup itu ingin memberikan tanaman obat yang dirinya bawa untuk istri paman penjual permen apel, yang mana paman penjual apel berkata, bahwa dirinya memang membutuhkan tanaman obat itu, untuk kesembuhan istrinya.
"aku jadi bisa membayangkan betapa besar keinginan mayat hidup itu untuk membalas budi kepada istri paman penjual permen apel, sampai-sampai dirinya mencari tempat tinggal istri paman penjual permen apel dan berniat memberikan tanaman obat itu, meskipun dirinya sudah menjadi mayat hidup" ungkap mo xuanyu/wei wuxian.
"aku jadi takjub dan terkesan dengan pemuda yang menjadi mayat hidup itu, seandainya dia bukan mayat hidup dan aku mengenalnya. Mungkin aku akan menikahinya dan...,- auw" keluh mo xuanyu/wei wuxian yang menabrak punggung lan Wangji, yang berhenti secara tiba-tiba.
Lan wangji sendiri pun kini hanya terlihat diam dan sedikit mencuri pandang untuk melihat keadaan mo xuanyu/wei wuxian yang menabrak punggungnya.
"Hanguang-Jun, apakah ada sesuatu?" tanya mo xuanyu/wei wuxian yang masih terlihat mengusap keningnya.
"tidak ada" jawab lan Wangji dengan dingin, yang mana membuat mo xuanyu/wei wuxian mengerutkan keningnya.
"Lalu, mengapa tiba-tiba Hanguang-Jun berhenti?" tanya mo xuanyu/wei wuxian kembali, yang bingung dengan tingkah Lan Wangji yang berhenti secara tiba-tiba.
Lan wangji tetap diam dan terlihat tidak berniat untuk menjawab pertanyaan yang mo xuanyu/wei wuxian berikan padanya. Dan dengan acuh, Lan Wangji kembali melangkahkan kakinya untuk melanjutkan perjalanan. Meninggalkan mo xuanyu/wei wuxian yang masih terlihat bingung dengan tingkah laku lan Wangji, yang menurutnya aneh.
"apa aku mengatakan sesuatu yang salah sebelumnya? Ku rasa tidak" monolog mo xuanyu/wei wuxian, menatap punggung lan Wangji yang sudah sedikit jauh darinya.
"aneh" lanjutnya, lalu melangkah menyusul lan Wangji.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Setelah perjalanan jauh, yang dilalui oleh mo xuanyu/wei wuxian dan Lan Wangji. Kini pada akhirnya, mo xuanyu/wei wuxian dan juga lan Wangji pun telah sampai didesa mo. Dimana, kini keduanya terlihat berada tepat didepan gerbang masuk kediaman keluarga mo.
"eh????" mo xuanyu/wei wuxian kini memperlihatkan ekspresi penasaran, juga kebingungan dengan mengerutkan kening dan menaikan satu alis menatap lekat kediaman keluarga mo.
"mungkinkah paman memiliki tamu?sehingga pencahayaan diluar gerbang diberikan berlebih seperti ini" gumam mo xuanyu/wei wuxian masih mengamati gerbang kediaman keluarga mo.
"hmm... Atau mungkin paman sudah tahu bahwa Hanguang-Jun akan sampai malam ini, jadi ia menyiapkan" lanjut mo xuanyu/wei wuxian.
"tapi,-... Hmm... Lebih baik aku masuk, untuk memastikannya secara langsung. Dan lagi pula, aku tidak bisa diam disini saja. Karena pasti Hanguang-Jun sudah lelah, jadi aku harus masuk dan membuatnya beristirahat dengan nyaman" gumam mo xuanyu/wei wuxian kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...