XXXVIII

308 34 0
                                    

Pelukan erat yang nyonya yu rasakan kini tidaklah seerat diawal, tangisan mo xuanyu/wei wuxian pun kini sudah tidak lagi terdengar oleh nyonya yu dan tergantikan dengan suara deru nafas yang teratur.

Setelah memastikan bahwa mo xuanyu/wei wuxian memang tertidur, nyonya yu pun membaringkan mo xuanyu/wei wuxian kembali dengan perlahan, lalu menyelimuti mo xuanyu/wei wuxian.

Meski nyonya yu sudah melihat wajah damai dari mo xuanyu/wei wuxian, nyonya yu tetap merasa khawatir dengan mo xuanyu/wei wuxian yang tiba-tiba memeluknya dan menangis, membuatnya memerintahkan satu pelayan yang berada didepan ruang kamar mo xuanyu/wei wuxian untuk kembali memanggil tabib pribadi kediaman keluarga jiang.

"dia hanya mengalami keterkejut akan hal yang terjadi padanya dan juga akan sesuatu hal yang saya tidak tahu apa" jelas tabib pribadi kediaman keluarga jiang, setelah memeriksa kondisi mo xuanyu/wei wuxian.

Setelah itu, tabib pribadi kediaman keluarga jiang pun berpamitan untuk kembali ke ruangan pribadinya, untuk menyiapkan obat yang akan diminum mo xuanyu/wei wuxian.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

"sepertinya kita harus membatalkan  rencana kita untuk membuktikan xian adalah wei wuxian, diacara pengenangan esok malam" ucap tuan jiang, kepada nyonya yu, lan wangji, jiang cheng dan juga jiang yanli.

Setelah nyonya yu selesai mengurus mo xuanyu/wei wuxian, nyonya yu segera melangkah menuju ruang khusus untuk keluarga jiang, saat salah satu pelayan keluarga jiang memberitahu nyonya yu, bahwa tuan jiang menunggu nyonya yu ditempat khusus untuk berbicara sesuatu hal.

Dimana kini nyonya yu, tuan jiang, lan wangji dan juga jiang cheng sudah berada didalam ruang khusus itu, dengan saling berhadapan.

"mengapa?" tanya nyonya yu, pada suaminya.

"aku tidak ingin xian kembali dalam bahaya" jawab tuan jiang, yang membuat nyonya yu dan jiang cheng menatap tidak mengerti kearah tuan jiang.

"aku tidak yakin, tapi aku merasa jika kakak ku tidak melakukan hal itu sendirian" ucap tuan jiang.

"maksud ayah, paman melakukan hal buruk pada xian bukan atas rencananya sendiri?" tanya jiang cheng dan diangguki oleh tuan jiang.

"benarkah itu?" tanya nyonya yu, memastikan.

"aku tidak tahu dan tidak yakin, tapi firasat ku mengatakan hal itu" jawab tuan jiang.

"dan karna itulah aku ingin melakukan penyelidikan, untuk memastikan firasat ku" lanjut tuan jiang.

"dan aku harap, Hanguang-Jun dapat membantu" tambah tuan jiang, yang kini mentap ke arah lan Wangji.

Lan wangji yang sejak tadi hanya memperhatikan, kini terlihat mengangguk kan kepalanya untuk menyetujui permintaan tuan jiang, yamg meminta tolong untuk hal yang menyangkut mo xuanyu/wei wuxian.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

"ugh" lenguh mo xuanyu/wei wuxian, yang membuat moran, nie huaisang dan wen ning berdiri menatap penuh harap kearah mo xuanyu/wei wuxian.

Mo xuanyu/wei wuxian membuka matanya dan hal yang pertama kali dia lihat adalah wajah nie huaisang, moran dan juga wen ning, yang menatapnya dengan raut wajah senang, dengan tersirat kelegaan.

"moran, Hua, ning" panggil mo xuanyu/wei wuxian, sambil mencoba duduk

Moran yang ada disamping mo xuanyu/wei wuxian pun segera membantu mo xuanyu/wei wuxian untuk duduk, dengan gumaman sebagai respon sahutan mo xuanyu/wei wuxian.

"aku haus" ucap mo xuanyu/wei wuxian.

Nie huaisang yang memang sedang memegang gelas berisi air pun, memberikan gelas yang berisi air itu pada mo xuanyu/wei wuxian, yang mana diterima oleh mo xuanyu/wei wuxian dan langsung diminum oleh nya.

"terimakasih" ucap mo xuanyu/wei wuxian dan mengembalikan gelas kosong, ke arah nie huaisang yang menerima gelas itu.

Setelah itu, mo xuanyu/wei wuxian memperhatikan nie huaisang, moran dan juga wen ning secara bergantiian, sebelum pada akhirnya membuatnya menunduk dan memainkan jarinya.

Moran, nie huaisang dan juga wen ning pun terlihat bingung, ketika melihat mo xuanyu/wei wuxian seperti itu.

"xuan, kenapa? Apa ada yang sakit?" tanya moran, yang kini terlihat memeriksa tubuh mo xuanyu/wei wuxian.

Mo xuanyu/wei wuxian menahan tangan moran, lalu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan moran padanya.

"lalu ada apa hm?" tanya moran kembali.

"maafkan aku" ucap mo xuanyu/wei wuxian menatap moran, wen ning dan juga nie huaisang dengan raut wajah sedih.

Moran, nie huaisang dan juga wen ning yang melihat raut wajah sedih pada mo xuanyu/wei wuxian pun merasa khawatir, sekaligus bingung akan alasan mengapa mo xuanyu/wei wuxian seperti itu.

"maaf, karna aku kalian terluka" ucap mo xuanyu/wei wuxian kembali.

"kau tidak perlu meminta maaf, ini bukan salah mu xuan" ucap wen ning dan diangguki setuju oleh nie huaisang dan juga moran.

"tapi...,-"

"shutt, jangan menyalahkan diri sendiri. Lagi bukanya kau pernah bilang, bahwa diantara kita tidak ada yang namanya, maaf dan terimakasih. Jadi lebih baik kau beristirahat, ok" ujar moran, menghentikan mo xuanyu/wei wuxian untuk melanjutkan ucapannya.

Mo xuanyu/wei wuxian pun menurut, lalu kembali membaringkan tubuhnya, yang mana segera diselimuti oleh moran.

o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Malam ini, setelah makan malam. Kediaman keluarga jiang memiliki beberapa tamu tambahan, yaitu lan xichen dan juga nie mingjue. Yang kini tengah berada diruang penerimaan tamu, bersama tuan jiang, moran, nie huaisang dan juga lan wangji.

Jika kalian bertanya dimana nyonya yu, wen ning, jiang cheng dan juga jiang yanli, maka jawabannya adalah ditempat mo xuanyu/wei wuxian tengah beristirahat. Dimana nyonya yu menarik wen ning untuk ikut dengannya dan tentunya dengan alasan, dimana nyonya yu ingin bertanya-tanya tentang mo xuanyu/wei wuxian pada wen ning.

"jadi xuan benar anak dari bibi changse sanren?" tanya nie mingjue memastikan.

Setelah tuan jiang selesai menjelaskan fakta tentang mo xuanyu/wei wuxian, yang merupakan anak kandung dari changse sanren.

Tuan jiang merespon pertanyaan itu dengan anggukan, mengiyakan.

"apa aku boleh melihatnya?" tanya nie mingjue kembali.

"tentu saja, tetapi sebelum kau menemuinya aku ingin meminta tolong pada kalian yang berada disini" jawab tuan jiang.

Yang mana hal itu membuat ruang itu kembali dipenuhi aura yang menurut nie huaisang mencengkam, terlebih saat tuan jiang mulai menceritakan hal yang telah menimpa mo xuanyu/wei wuxian, juga apa tujuan dirinya memanggil lan xichen dan juga nie mingjue.

"apa paman yakin tentang hal itu?" tanya nie mingjue.

"aku tidak begitu yakin dan itu lah alasan ku meminta bantuan pada mu, lan xichen, lan wangji dan juga mereka" jawab tuan jiang, yang mengarahkan tangannya kearah nie huaisang dan juga moran.

Nie mingjue pun mengangguk, lalu bertanya rencana apa yang sudah di siapkan oleh tuan jiang.






























o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o

Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^

Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang