"hahaha, astaga xian ku nakal sekali ternyata" ucap nyonya yu, ketika mendengar cerita tentang mo xuanyu/wei wuxian dari wen ning.
"lalu, apa lagi kejailan yang sering xian lakukan?" tanya nyonya yu lagi.
Wen ning pun kembali bercerita tentang kejailan dan hal lainnya, yang mo xuanyu/wei wuxian lakukan saat dulu.
Salah satunya dimana mo xuanyu/wei wuxian mengajak wen ning untuk mencuri berry obat yang dipetik oleh wen qing, kakak perempuan wen ning. Dimana berry obat itu akan membuat perut sakit, jika tidak diolah.
Dan setelah mereka berhasil mencuri berry obat itu, mo xuanyu/wei wuxian berikan pada anak laki-laki yang mengganggu wen qing saat mencari tanaman obat.
Yang mana setelah memakan berry obat itu, anak laki-laki itu merasakan sakit perut. Dan berakhir tidak lagi menganggu wen qing, saat mencari tanaman obat.
"dan karna itulah akhirnya kakak ku tahu, bahwa aku dan xuan mengambil berry obat miliknya, yang mana membuat kami berdua dihukum olehnya" ucap wen ning, mengakhiri ceritanya.
Wen ning dapat melihat kebahagiaan dari nyonya yu yang ada dihadapannya, namun meski begitu ia dapat merasakan perasaan tersirat lainnya dari senyum nyonya yu, seperti seseorang yang berharap jika dirinya dapat menyaksikan kenakalan dan juga pertumbuhan mo xuanyu/wei wuxian saat itu.
"terimakasih" ucap nyonya yu, kepada wen ning.
Wen ning terlihat bingung, namun dirinya memberikan respon sebuah anggukan kepala yang terlihat sungkan dan juga ragu.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
"apakah pembicaraan ini telah selesai?" tanya nie mingjue dan diangguki oleh tuan jiang.
"jadi, apakah sekarang aku boleh melihat anak bibi changse?" tanya nie mingjue kembali dan kembali diangguki oleh tuan jiang.
Nie mingjue terlihat senang, ia pun bangkit dari duduknya dan lalu melangkah pergi setelah memberi hormat pada tuan jiang.
Sepeninggalnya nie mingjue, nie huaisang menatap serius kearah tuan jiang, yang tentunya saja disadari oleh tuan jiang.
"ada apa nie huaisang?" tanya tuan jiang.
"hmm... Itu, apa kakak ku mengenal ibu kandung xuan?" tanya nie huaisang dan diangguki oleh tuan jiang.
"bahkan ibu kandung xian lah yang mengajari kakak mu berpedang" ucap tuan jiang yang membuat nie huaisang terlihat berpikir.
"kau sudah mengingatnya?" tanya lan xichen, yang sejak tadi hanya mendengarkan dan memperhatikan.
Nie huaisang menganggukkan kepalanya, ketika ingatan samar melewati ingatannya.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Nie mingjue kini terlihat mengetuk ruang yang menjadi tempat mo xuanyu/wei wuxian beristirahat dan dimana didalam sana ada nyonya yu, jiang yanli, jiang cheng dan juga wen ning.
Pintu ruang itu pun terbuka, menampilkan jiang yanli, yang kini mempersilahkan nie mingjue untuk masuk ke dalam.
Yang mana sebenarnya jiang yanli, nyonya yu dan juga jiang cheng sudah menebak bahwa nie mingjue akan datang untuk melihat anak dari guru berpedangnya.
Nie mingjue melangkah mendekati mo xuanyu/wei wuxian setelah berterimakasih pada jiang yanli dan juga meminta izin pada nyonya yu.
"ternyata saat aku berkata kau seperti seseorang yang aku kenal, itu bukanlah hanya sekedar ucapan asal" gumam nie mingjue, ketika dirinya memperhatikan wajah damai mo xuanyu/wei wuxian.
Nie mingjue menggerakan tangannya kearah mo xuanyu/wei wuxian yang masih setia menutup matanya, berniat ingin memberikan usapan lembut pada rambut mo xuanyu/wei wuxian, seseorang yang harusnya ia jaga atas permintaan guru berpedangnya, changse sanren.
"xuan!" teriak nie huaisang yang masuk secara tiba-tiba dan membuat nie mingjue mengurungkan niatnya.
"da-da-dage a-a-a" nie huaisang tergugu, ketika melihat nie mingjue yang menatap tajam kearahnya.
Nie huaisang terlihat menggerakan matanya kesana kemari asal tidak menatap nie mingjue, juga meruntuki kebodohannya yang selalu ia lakukan disaat yang tidak tepat.
Nie mingjue menghela nafas, mencoba menghilang rasa kesal akan kecerobohan adiknya yang selalu berhasil membuatnya kehilangan kesabaran.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Mo xuanyu/wei wuxian kini tengah memakan makan malamnya, dengan disuapi oleh nyonya yu yang memberikan sedikit paksaan pada mo xuanyu/wei wuxian agar mau disuapi olehnya.
"terimakasih bibi" ucap mo xuanyu/wei wuxian, setelah selesai menghabiskan makan malamnya.
Nyonya yu tidak menjawab, ia hanya mengangguk dan juga tersenyum lembut kearah mo xuanyu/wei wuxian.
Setelah itu, nyonya yu pun memanggil seorang pelayan untuk membawa keluar peralatan makan yang mo xuanyu/wei wuxian gunakan.
"karena kau sudah menyelesaikan makan dan minum obat mu, sudah waktunya kau kembali beristirahat" titah nyonya yu pada mo xuanyu/wei wuxian.
Mo xuanyu/wei wuxian menurut, ketika nyonya yu menuntunnya untuk kembali membaringkan tubuhnya. Dan setelah itu, nyonya yu menarik selimut untuk menyelimuti mo xuanyu/wei wuxian.
Ketika nyonya yu akan melangkah pergi, mo xuanyu/wei wuxian menahan tangan nyonya yu, yang membuat nyonya yu menatap penuh tanya pada mo xuanyu/wei wuxian.
"ada apa xuan?" tanya nyonya yu dengan senyum lembut.
"terimakasih bibi" jawab mo xuanyu/wei wuxian, yang membuat nyonya yu sedikit terkekeh.
Nyonya yu menggenggam tangan mo xuanyu/wei wuxian yang menahannya, lalu mengusap punggung tangan mo xuanyu/wei wuxian dengan lembut.
"sekarang, tutup mata mu dan beristirahatlah" ucap nyonya yu, memberikan usapan lembut pada pipi mo xuanyu/wei wuxian.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Setelah mo xuanyu/wei wuxian tertidur, nyonya yu pun segera meninggalkannya agar tidak terganggu dan juga, nyonya yu memiliki sesuatu hal yang ingin dirinya bicarakan pada suaminya.
"kau yakin akan hal itu?" tanya tuan jiang pada nyonya yu dan diangguki oleh nyonya yu.
Dimana nyonya yu mengatakan bahwa mo xuanyu/wei wuxian mengigau memanggil dirinya dan mengatakan sangat merindukankannya.
"ternyata benar" gumam tuan jiang, yang masih dapat didengar oleh nyonya yu.
"maksud mu dengan ternyata benar itu apa?" tanya nyonya yu penasaran.
Tuan jiang pun menceritakan hal yang mo xuanyu/wei wuxian igaukan dalam ketidak sadarannya, saat tuan jiang membawa mo xuanyu/wei wuxian dalam gendongannya.
Dimana mo xuanyu/wei wuxian mengatakan "paman mo, aku menemukan keluarga kandung ku", yang mana membuat tuan jiang berpikir bahwa mo xuanyu/wei wuxian sedikit mengingat masa lalunya, itu pun setelah tuan jiang memastikannya dengan bertanya pada tabib yang memeriksa mo xuanyu/wei wuxian.
Nyonya yu tidak tahu harus merespon dan berkata seperti apa, namun yang jelas ia merasa senang dan berharap jika ini benar-benar nyata.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejak dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...