"selamat pagi tuan dan nyonya jiang" sapa mo xuanyu/wei wuxian
"pagi" jawab nyonya yu dan juga tuan jiang.
"xi,.- xuan, sudah aku katakan untuk memanggil ku bibi dan tidak perlu terlalu kaku pada ku" titah nyonya yu mengingatkan mo xuanyu/wei wuxian.
"baik, bibi" ujar mo xuanyu/wei wuxian tanpa ragu, entah dirinya merasa ada sesuatu yang menggelitik hatinya.
"tidak mungkin aku menyukai bibi yu bukan? Bisa-bisa aku dihabisi oleh paman jiang dan juga a-cheng" monolog mo xuanyu/wei wuxian.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
"apakah sup tadi buatan shijie?" tanya mo xuanyu/wei wuxian pada jiang yanli.
"dari mana kau tau itu buatan a-jie?" tidak ada jawaban dari jiang yanli, namun dikembalikan dengan pertanyaan yang jiang cheng lontarkan.
"hanya menebak, entah mengapa aku seperti pernah merasakan sup itu" jawab mo xuanyu/wei wuxian jujur.
Yang mana jawaban yang mo xuanyu/wei wuxian lontarkan, membuat jiang cheng dan jiang yanli berhenti melangkah.
"jadi, bagaimana jika,-.. Eh" ucap mo xuanyu/wei wuxian terhenti karna menyadari bahwa jiang cheng dan juga jiang Yanli tidak berada disampingnya.
Mo xuanyu/wei wuxian pun membalikan tubuhnya, melihat jiang cheng dan juga jiang Yanli yang masih diam terpaku.
"a-cheng, a-jie. Ada apa?" tanya mo xuanyu/wei wuxian setelah mendekati jiang cheng dan juga jiang Yanli.
"apakah rasanya sama seperti yang ada dalam perasaan mu?" tanya jiang yanli yang terlihat menunduk dan meremat pakaiannya.
"hmm, aku rasa tidak sama" jawab mo xuanyu/wei wuxian.
"seperti rasanya lebih baik, walau hanya sedikit perubahan" lanjut mo xuanyu/wei wuxian.
Jiang yanli yang mendengar hal itu sudah tidak bisa untuk tidak memeluk mo xuanyu/wei wuxian, yang mana kini jiang yanli terlihat memeluk mo xuanyu/wei wuxian dengan erat dan menangis sejadi-jadinya.
Jiang cheng? Dirinya pun menangis, namun mencoba untuk tetap pada posisinya.
Mo xuanyu/wei wuxian sendiri kini terlihat bingung, namun dirinya tetap membalas pelukan dari jiang yanli dan mencoba menenangkan jiang yanli.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Keramaian kini terlihat disebuah kamar dengan nuansa lembut dan cantik, yang mana kini pemilik kamar itu sedang terbaring dengan wajah yang sembab.
"apa kalian bisa menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya tuan jiang pada jiang cheng dan juga mo xuanyu/wei wuxian.
Mo xuanyu/wei wuxian terlihat akan menjelaskan hal yang terjadi sebelumnya, namun jiang cheng memberhentikannya dan berkata pada ayah ibunya, jika dirinya yang akan bercerita nanti.
Tuan jiang dan juga nyonya yu pun menyetujui itu, yang mana mereka tahu, bahwa alasan jiang yanli pingsan bukan hanya sekedar karena sebuah tangisan.
"baiklah, kita biarkan lili istirahat terlebih dahulu" ujar nyonya yu, lalu meminta jiang cheng membawa mo xuanyu/wei wuxian dan juga lan Wangji untuk berjalan-jalan.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
"a-cheng, apa a-jie tidak apa-apa?" tanya mo xuanyu/wei wuxian sendu.
Mo xuanyu/wei wuxian takut, karena dirinya merasa bahwa hal yang terjadi pada jiang yanli adalah kesalahannya. Meskipun dirinya tidak mengetahui letak kesalahan itu, namun dirinya yakin jika jiang yanli seperti itu karna nya.
"siejie tidak akan kenapa-napa, percaya pada ku. Dan jangan berpikir hal aneh apapun, ini semua bukan salah mu" jawab jiang cheng jujur.
Lan Wangji hanya dapat memperhatikan dari belakang, tidak berniat mencari tahu kebenaran apapun tentang hal terjadi setelah sarapan antara jiang yanli, jiang cheng dan juga mo xuanyu/wei wuxian.
Karena lan Wangji kini tengah berpikir tentang hal yang tuan jiang katakan padanya dan ia tidak tahu harus berbuat seperti apa, karena menurutnya pasti hal itu sangat sulit untuk mo xuanyu/wei wuxian. Meskipun sebenarnya, lan wangji tidak ingin menutupi kebenaran yang dirinya tau pada mo xuanyu/wei wuxian. Namun lan wangji juga takut, jika mo xuanyu/wei wuxian tidak terima dan pergi.
o==[]::::::::::> flashback <::::::::::[]==o
Lan Wangji tidak tahu harus berkata apa dan harus memberikan tanggapan seperti apa tentang bukti kuat jika mo xuanyu adalah wei wuxian.
"sepertinya kau tidak terlihat terkejut" ucap tuan jiang, yang duduk berhadapan dengan Lan wangji.
Lan Wangji sendiri masih tetap diam, dengan posisi yang tidak berubah.
"ternyata dugaan ku benar" ungkap tuan jiang.
"sejak awal aku curiga tentang diri mu yang terlihat terus mencoba berada didekat mo xuanyu, atau kita bisa menyebutnya wei wuxian saat ini"
"ternyata kau benar-benar sudah mengetahui kebenarannya" lanjut tuan jiang, mencoba mempertahankan emosinya.
Tuan jiang benar-benar merasa kecewa pada Lan Wangji, yang menyembunyikan kebenaran mo xuanyu/wei wuxian darinya. Yang mana membuat tuan jiang berpikir bahwa lan wangji sengaja menyembunyikan, untuk menghidari perjodohan seperti yang jiang cheng katakan. Namun tuan jiang tidak ingin cepat mengambil kesimpulan, sebelum ia tahu kebenarannya dari lan Wangji.
"sejak kapan kau mengetahui mo xuanyu adalah wei wuxian? Dan kenapa kau tidak memberitahu ku yang merupakan pamannya? Apa benar kau sengaja menyembunyikan fakta itu untuk menghindari perjodohan yang dibuat ibu mu dan saudara ku?" tanya tuan jiang beruntun.
"ujian masuk, saat berada didesa yang ditugaskan. Akan memberitahu, saat sudah memastikannya. Tidak" jawab Lan Wangji, dengan wajah yang begitu tenang.
Setelah mendengar hal itu, tuan jiang akhirnya meminta lan Wangji untuk bisa menjelaskan kenyataan itu pada mo xuanyu/wei wuxian.
o==[]::::::::> flashback end <::::::::[]==o
"Hanguang-Jun apa ada yang kau pikirkan sejak tadi?" tanya mo xuanyu/wei wuxian dan dijawab gelengan oleh lan Wangji.
"begitukah?" tanya mo xuanyu/wei wuxian kembali, untuk memastikan dan dijawab anggukan kepala oleh lan Wangji.
"kenapa aku tidak yakin yh" ungkap mo xuanyu/wei wuxian yang membuat Lan Wangji menghentikan langkahnya, lalu menatap mo xuanyu/wei wuxian dengan tatapan bertanya.
"iya karena tidak biasanya Hanguang-Jun tidak terlihat fokus seperti saat ini" jelas mo xuanyu/wei wuxian.
Pasalnya sejak jiang cheng pergi meninggalkan mereka berdua karna terjadi sesuatu, lan wangji tampak tidak seperti lan Wangji. Yang mana beberapa menit yang lalu lan wangji hampir saja menabrak tiang lentera yang ada dan juga hampir masuk kedalam dermaga Yunmeng jika saja mo xuanyu/wei wuxian telat menahan tubuh lan Wangji.
"hanya perasaan mu" ujar lan Wangji, lalu melangkah meninggalkan mo xuanyu/wei wuxian.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
"kau yakin akan hal itu?" tanya seorang pria tua dengan pakaian berwarna gelap, kepada seorang pemuda yang wajah nya tertutup kain.
"saya yakin akan hal itu tuan dan kini mereka sudah berada diyunmeng bersama anak itu" jelas pemuda itu.
"sial, aku harus mempercepat semuanya. Sebelum mereka tahu akan kejadian yang sesungguhnya" monolog pria itu.
"baiklah, sekarang kau pergi dan tetap awasi mereka" titah pria tua itu dan diangguki oleh pemuda itu.
o==[]::::::::::::::::> ♡ <::::::::::::::::[]==o
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk memberi dukungan berupa vote, kritik, saran dan juga masukan. Terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Selesai)
FantasyPeringatan : alur berjalan lama o==[]::::::::::::::::> ♡ ♡ <::::::::::::::::[]==o Catatan : Ini hanya sebuah cerita fiksi, dimana saya meminjam nama dan juga visual dari aktor/aktris, tidak ada niat untuk menjelekan aktor/aktris manapun, jadi saya...