— lalu gadis baik baik itu diterima menjadi pembantu disalah satu keluarga yang cukup terpandang, dan melihat sikap baik dan tekun sang gadis, akhirnya dia disekolahkan, di sekolah elit bersama dengan anak si majikan tersebut.
FLASHBACK
"Acaaaa" suara itu, sang gadis amat merindukannya, ia memeluk tubuh si gadis yang begitu ringan seperti kapas sembari mengelus Surai sang gadis yang memanjang.
"rambut aku juga uda mulai gondrong, kamu yang potong kayak biasa ya?"
"ahhh ga mau" sang gadis menolaknya, "nanti kalau jelek, aca yang disalahin"
laki-laki itu terkekeh melihat mulut si gadis yang merucut, lantas mendaratkan kecupan di bibir sang gadis.
"mas, kamu ih nanti marah ibu lohh"
"jangan kasih tau lahh hehhee"
mereka duduk di kelas dua SMA, bahagia sekali ketika melihat kebersamaan mereka, saling peduli, saling bantu membantu, tak ada sistem kasta yang berlaku saat itu, walaupun status sang gadis dibawah si pria.
pria itu bernama Damar, dia jatuh hati karena masakan sang gadis, katanya,
"aku akan menikahi seorang gadis yang bisa menguasai dapur""seperti itu kah kriteria pasangan mu?"
"iya, dia tak perlu kaya, asal dia hebat memasak, maka aku akan menikahinya"
"beruntung sekali gadis itu" ujar si gadis.
"ya sangat beruntung, seperti mu, aku beruntung memilikimu" lagi dan lagi Damar mencium bibir si gadis lembut, gadis yang dipanggil aca itu,
dia adalah Layla.
jauh sebelum Layla memutuskan menjadi seorang wanita penghibur, dia adalah wanita dengan sejuta mimpi, ingin menjadi guru, menjadi juru masak, menjadi relawan, menjadi penyanyi–ya walau suaranya tak bagus-bagus amat, tapi dia pernah mempunyai tekad untuk sukses dimasa depan, namun, semua itu hilang karna incident tersebut, yang datang dan merenggut semua mimpinya.
ketika Layla hampir tamat SMA, hubungan Layla dan Damar diketahui oleh keluarga Damar, merasa jatuh harga diri keluarga bila seorang ahli waris menikahi seorang gundik dirumahnya, apakata orang jika mendengar itu?
akan banyak hinaan yang berbondong-bondong menghiasi hari-hari mereka, maka imbasnya, perlakuan baik mereka ke Layla berubah menjadi hinaan, cercaan, bahkan siksaan yang tiap hari harus dirasakan olehnya.
benar kata pepatah semua orang akan berubah pada waktunya.
tak ada yang kekal baiknya melainkan baiknya tuhanmu padamu.
dan yang hanya bisa kau andalkan lagi dan lagi adalah dirimu sendiri.
mulai hari itu, malam-malam Layla dipenuhi oleh tangisan, Layla ingin pulang memeluk sang bunda, terlelap di pangkuannya, dan dielus lembut surainya, Layla merindukan semua itu, bahkan ia juga merindukan pelukan damar saat malam hari, saat Damar diam diam masuk ke kamarnya, dan memeluk Layla saat tidur, hanya itu, damar benar-benar memperlakukan Layla seperti ratu, bahkan ia tak mau menyentuhnya.
namun, semua berubah ketika damar mengetahui sang ayah yang keluar diam-diam dari kamar Layla, damar pun merasakan sifat Layla yang juga ikut berubah, tak pernah mau bersamanya lagi, disekolah ataupun dirumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
STEP FATHER
Teen Fiction"Bagaimana perasaan mu, jika kau mencintai ayah mu sendiri?" Arga si trouble maker itu hampir dikeluarkan dari sekolah gara gara tingkahnya, dan terancam tak lulus gara gara nilainya yang dibawah rata-rata, tapi guru sejarah nan baik hati membantu A...