riuh teriakan Arga menggema di apartemen itu, sialnya kedap suara, jika tidak, orang orang akan berbondong-bondong datang menghampiri Arga, karena penasaran dengan lolongan yang terdengar menyedihkan itu.
saat ini, Arga tengah diikat kedua tangannya pinggiran tempat tidur, lalu kedua kakinya diangkat setinggi mungkin dibuat mengangkang selebar-lebarnya, alat sex—dildo itu agak berbeda hari ini, sedikit lebih besar, dan tak hanya satu.
sebelum semua alat itu dimasukkan bersamaan, sudah lebih dulu tubuh Arga dihantam oleh pacutan yang seakan menggores dalam tubuh Arga, tamparan di wajahnya dilakukan bertubi-tubi, dan sesekali damar meludah wajahnya sembari meneriaki Arga, "ANJING KU MELOLONG LAHHHHH"
"AYO YANG KERAS MELOLONG NYAAAA"
"HAHAHAH AKU MENYUKAIMU SAYANG"
Arga masih bisa bergumam pelan, "gila, aku bisa mati sekarang!"
hal yang tak diduganya lagi, ketika damar dengan santainya tanpa aba-aba memasukan 5 dildo kedalam anus Arga, dengan sentakan kuat, dan berhasil membuat Arga meraung kesakitan, dengan bersamaan air mata Arga jatuh, dan darah mengalir cukup deras dari anusnya.
ya kematian ku akan datang hari ini.
dengan tubuh lemas dan tak berdaya, Arga diboyong ke sebuah tempat oleh damar, kalian salah jika menduga itu adalah klinik Sega, bukan, damar tak ingin Arga di obati, damar harus memastikan Arga juga merasakan dampaknya,
karna, "dia ga boleh bahagia, atau kebahagiaan yang lain dari dirinya ikut merasakan dampaknya" ucap Damar.
ya, kebahagiaan itu adalah Arga, kebahagiaan Layla adalah anaknya—arga.
Emosi damar memuncak kembali ketika mengingat dua masalah kini berhadapan dengannya sekaligus, sungguh ia tak ingin Layla bahagia, dia ingin sekali Layla datang bersujud dikakinya dan memohon untuk kembali, namun semuanya tak sesuai dengan ekspetasi damar, ketika undangan pernikahan Andrian dan Layla ia terima ditambah berhasilnya Rafli menemukan persembunyiannya, dia tak bisa menyerahkan Arga begitu saja, lagi dan lagi Arga harus merasakan dampaknya kecuali digantikan oleh Layla.
****
Arga di boyong ke sebuah ruangan di club ternama di Jakarta, disana sudah ada beberapa pria bertubuh tegap yang menunggu damar, mereka tersenyum sumringah ketika damar datang dan menepati janjinya.
"ini namanya laki laki, bisa dipegang ucapannya" ujar salah satu dari mereka.
"gila lu damar, ga nyangka, ni sub bersih bgt, bikin gue horny parah" sahut mereka lagi.
"iya, pengen gue lahap sekarang juga"
damar tertawa sinis, ia menggerakkan kepala Arga dan menyuruh nya bangun, "kasih hormat ke mereka"
Arga tak sanggup bangkit, ia terlalu mabuk oleh popers yang diberi damar tadi, sehingga ia langsung berlutut ke arah damar dan membuka kancing celana damar, melahap penis itu, kemudian pria bertubuh tegap mulai menghampiri mereka dan ikut menjulurkan penisnya ke wajah Arga.
Arga tak akan melupakan hari ini, ia akan merasakan ketujuh pria menidurinya, menyiksanya, bahkan lebih sadis dari siksaan yang diberi oleh damar, bahkan mungkin konsekwensinya Arga bisa kehabisan darah dan mati.
sementara itu, sebagai pihak medis, Sega merupakan salah satu yang akan bertanggung jawab ketika sub yang sudah ditiduri mengalami luka yang cukup parah, dan segalah yang mengobati, namun kali ini diluar dugaan, Sega melihat damar membawa Arga kedalam ruangan eksekusi.
ada banyak ruangan eksekusi di club ini, tapi sepertinya damar menyewa ruangan yang cukup besar, Sega diam diam menghampiri ruangan itu dan alangkah terkejutnya dia, Arga akan dilahap oleh 7pria sekaligus, bukan hanya pendarahan, Arga juga bisa mati jika digilir seperti ini.
Sega tau betul siapa tujuh pria itu—termasuk damar, mereka bukan pemain soft, mereka itu master, yang makanannya adalah tangis dan teriakan submiisiv, jadi bukan hanya sadis tapi sudah dalam tahap kekerasan fatal apalagi dibagian organ tertentu milik Arga.
Sega teringat akan lelaki yang mencari keberadaan Arga, tanpa pikir panjang, Sega langsung menghubungi lelaki itu, dan ia juga menitipkan pesan kalau bisa bawa polisi, Sega tak bisa membiarkan Arga si anak baik akan mati sia-sia seperti itu, disiksa secara terus menerus, Sega berharap Arga bisa lepas dari jeratan Damar dan bisa hidup lebih baik.
****
"besok berangkat?" tanya Layla.
Rafli mengangguk, keputusannya sudah bulat, dia melihat dengan matanya sendiri bahwa Arga baik baik saja, dan sangat mencintai damar, walaupun disiksa.
"serius Lo yakin Arga baik baik aja? pan lu tau dia kayak disiksa kan?" Adrian mencoba membuat Rafli berfikir kembali.
"mungkin damar hyper, bentuk cintanya kayak gitu, jadi nanti Arga juga diobati"
"dari mana kamu tau?" tanya Layla bingung.
"dari sega, dia dokter yang ngobatin Arga"
pupil mata Layla membesar, "kamu tau kliniknya dimana?"
"ia tau, di jalan******"
Layla langsung menarik lengan Adrian untuk menghampiri klinik sega, Layla dan Andrian tau betul siapa Sega—dia emang berada di circle damar, tapi sifatnya berbanding terbalik dengan mereka semua, sega mempunyai hati nurani, dan Layla yakin Sega pasti bisa membantunya untuk menemukan Arga, rindu ini sudah tak bisa dibendung lagi...
sebelum sampai di klinik Sega, tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselnya Adrian, dan itu dari Rafli.
mas aku mau kamu datangi club ini, Uda aku sharelock ya, kamu duluan aja kesana, aku mau bawa polisi, ini penting, Arga disana dalam bahaya.....
bahaya?
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP FATHER
Teen Fiction"Bagaimana perasaan mu, jika kau mencintai ayah mu sendiri?" Arga si trouble maker itu hampir dikeluarkan dari sekolah gara gara tingkahnya, dan terancam tak lulus gara gara nilainya yang dibawah rata-rata, tapi guru sejarah nan baik hati membantu A...