persidangan telah usai, dan Damar dijatuhkan hukuman 5 tahun penjara, 2 tahun bebas bersyarat, tapi sebelum itu damar mengajukan permintaan kepada polisi untuk bertemu dengan Layla, dan polisi mengabulkan permintaan itu.
Layla dan damar duduk berhadap-hadapan, tapi ada kaca pembatas diantara mereka, sudah 5 menit damar tak memulai pembicaraan, akan ada 10 menit lagi yg tersisa, hingga akhirnya damar mulai merasakan kalau Layla hendak pergi,
"tunggu, seharusnya ini kita selesaikan dari lama"
"emang" jawab Layla ketus.
"aku salah apa sama kamu sampe kamu pergi tinggalin aku?"
like what? itu yang ada dipikiran damar ketika berhadapan dengan Layla, Layla mencoba tenang, ia hanya akan membahas garis besarnya saja,
"kamu pikir aku jadi pelacur kayak gini karna siapa? KAMU, kamu yang kekanak-kanakan, ngira aku tidur sama papa kamu" hampir saja dua bola mata itu lepas, "iya itu benar, tanpa persetujuan aku, sama sekali, aku dilecehkan berulang-ulang, aku hancur, aku jauh dari orang tuaku, dan saat itu yg aku percaya itu kamu, tapi karena dia orang tuamu, jelas kamu memihaknya"
"tapi aku kecewa kamu tidur sama dia! dan tiba tiba ninggalin aku, aku makin kecewa"
"LEBIH KECEWA KAMU APA AKU SEKARANG? ANAK PERTAMA AKU MATI GARA GARA KAMU, KEHILANGAN IMPIANKU GARA GARA KAMU, APA YG DULU AKU RASAIN, SEKARANG DIRASAKAN SAMA ANAKKU, GARA GARA SIAPA? KAMU!" banjir sudah air mata Layla, sejujurnya, wanita itu sangatlah sensitif.
"lalu kenapa kamu tinggalin aku Ca?"
"Arghhhhh" Layla menggebrak meja itu kuat, "pikir sendiri, kamu salah seharusnya minta maaf, bukan ngajuin pertanyaan yang tolol kayak gitu, sekarang kamu uda sendiri, semua orang benci kamu, aku, Arga, bahkan dari dulu orang tuamu membencimu!"
Damar terkesiap mendengar ucapan Layla, ia tertunduk malu, dadanya terasa sesak, ucapan itu sungguh benar, sekarang tak ada yang berada di sisinya, karna keegoisannya lah.
"satu menit lagi, kalau ga ada yang musti dibahas aku mau pulang!"
"Ca, tunggu"
"hmm"
"aku sadar, semua kisah kelam yg kamu alami gara gara aku, bahkan jahatnya lagi Arga pun ikut ngerasainnya, aku minta maaf sedalam-dalamnya, aku salah benar-benar salah, aku mohon maafin aku"
"liat waktu ya, aku ga bisa janji" itu ucapan terakhir Layla, lalu waktu berkunjung pun telah habis, kemudian Layla berlalu dari hadapan damar.
.
.
terlalu mudah mengucapkan maaf dari pada memikirkan perbuatan agar tak begitu menyakitkan.Layla tak langsung pulang, ia membahas hukuman untuk Andro, kalau bisa Layla mencabut tuntutan itu padanya, tapi ternyata tidak bisa, Andro tetap harus menjalankan hukuman itu, Layla menarik nafasnya berat, setidaknya dia sudah berusaha, namun karena bukan kasus pemerkosaan saja, Andro dihukum karna mengonsumsi narkoba, sama seperti damar dan teman-teman lainnya.
konsekwensi yg Andro dapat, ia dipecat tidak hormat dari gelar dokternya, dan tak boleh beroperasi lagi.
.
.
.
.****
"gimana Bun?" tanya Arga, "tuntutan kak Andro bisa dicabut?"Layla senang Arga kembali mengucap kata bunda padanya, anaknya benar-benar menganggap nya seorang bunda,
"ga bisa nak, maaf ya"Sega memotong cepat, "buat apa ga, dia yang uda ikut memperkosa Lo!"
"dia juga yang nyelamatin gue kak"
"Lo polos amat si"
"kak, dokter yang ngasih tau gue itu kak Andro loh"
"ha?"
Arga terkekeh, "kok dia bisa tau?" tanya Sega
Arga memgedikkan bahunya, hanya itu informasi yang dia tau.
"Arga" panggil bunda, sekarang Arga sudah dirumah, dia dikelilingi oleh orang-orang yang amat menyayanginya, hanya saja seperti ada yg ditunggu oleh dirinya sendiri.
"kamu kenapa? ada yg kamu tunggu?" bunda paham betul apa isi pikiran anaknya ini.Arga menggeleng cepat, ia juga mengalihkan pandangannya, "kapan pernikahan bunda sama om Adrian?"
"setelah kamu sehat sepenuhnya" sahut om Adrian, sembari merangkul mesra bunda Arga, tatapan dan perlakuan om Adrian begitu menenangkan hati Arga, Layla di treat layaknya ratu, dituntun dengan baik guna mampu melupakan trauma berat dan kebiasaan buruknya, pada intinya mereka sama sama berubah menjadi lebih baik, dan layla tak akan tersakiti lagi sekarang itu yg terpenting .
mungkin aku sedang menunggunya, walaupun aku tau dia sudah pergi jauh ke negeri orang, entah kapan dia pulang, dia benar-benar meninggalkanku dengan pikirannya sendiri, padahal aku begitu amat mencintai nya.
—arga.WAIT BELUM MASUK ENDING, CHAPTER SELANJUTNYA INI TERKHUSUS UNTUK RAFLI DAN ARGA.
see u untuk berapa hari berikutnya.....

KAMU SEDANG MEMBACA
STEP FATHER
Roman pour Adolescents"Bagaimana perasaan mu, jika kau mencintai ayah mu sendiri?" Arga si trouble maker itu hampir dikeluarkan dari sekolah gara gara tingkahnya, dan terancam tak lulus gara gara nilainya yang dibawah rata-rata, tapi guru sejarah nan baik hati membantu A...