bab 70

651 54 0
                                    

"Sega, ngapain lu?" suara dari arah belakang itu sukses membikin Sega terperanjat kaget.

kikuk, ia hanya bisa mengedipkan bahunya.

"apa itu yang dibelakang Lo?" tatapan pria ini begitu menyelidik, "lagi ngintip?"

Sega cepat menggelengkan kepalanya, "buat apa?"

Andro, dia tamu terakhir yang diundang damar ke ruangannya. "terus ngapain Lo ga masuk aja? bukannya Lo paham sama isi ruangan di club ini?"

"bukan urusan Lo!"

jawaban itu semakin membubuhkan rasa penasaran Andro, ia memicingkan matanya lalu menoleh ke tangan kiri Sega yang tersembunyi dibalik punggungnya.

"I get it" celetuk Andro sambil menyengir, lalu tiba-tiba ia  mengetuk kuat pintu ruangan itu, ralat Andro menggedor nya.

dan itu jelas menganggu acara yang sedang berlangsung disana, bukan hanya ruangan damar yang terusik tapi ruangan-ruangan lain juga, beberapa orang keluar hanya untuk menanyakan ada apa?

"ada apasi ndro?" tanya Damar yang hanya dia sajalah yg masih bertelanjang dada, jika melihat kedalam, teman-teman lain sudah dalam keadaan bugil.

"lu tanya aja sama Sega, ngapain dia ngintipin lu!"

damar membuang nafas kasar, "lu ngapain ngintipin gue?" damar mendekati Sega hingga berjarak beberapa centimeter.

"lu tau kan, gue pihak medis disini, dan tamu yang datang di ruangan lu itu melebihi kapasitas Mar, sama aja kayak lu mau nge-

"sekali lagi lu ikut campur urusan gue, habis Lo!" tegas damar.

Sega memundurkan langkahnya, "okeee, maaf, sub lu tanggung jawab Lo!"

tiba-tiba Andro kembali ikut campur, ia memecahkan keheningan yang sudah terjadi, " udah, gini aja Mar?"

Damar menatap jengah Andro, "jadi menurut Lo?"

"lo ga bisa lepasin Sega, karna gue liat dia nyembunyiin sesuatu di belakangnya "

sesuatu? Damar langsung menoleh kearah Sega, kegugupan Sega terlihat jelas, ia beberapa kali menelan salivanya, dan Damar kembali mengikis jarak antara dirinya dan Sega, kemudian sigap menarik ponsel yang sega sembunyiin.

"ANJING LO" damar mulai berang, ia hanya melihat bahwa sega merekam aksi pencabulan itu, untung saja Sega cepat menghapus riwayat panggilan nya, bisa lebih berabe jika Damar mengetahui kalau Rafli dalam perjalanan kemari.

"LU SELALU IKUT CAMPUR URUSAN GUE! DARI NGASIH TAU KEADAAN PASIEN LU KE ORANG LAIN, PADAHAL LU TAU ITU MELANGGAR KODE ETIK, KESEPAKATAN KITA, LU TAU ITU KAN!" bentak Damar.

"tapi perlakuan Lu itu udah keterlaluan Mar!"

"TERUS LO MAU APA? KALAU GUE MAU BUNUH ANAK ITU, TERSERAH GUE! DIA MILIK GUE!"

Sega mengatur nafasnya, ia tau Arga masih bisa mendengar percakapan ini, ia akan coba memancing damar, "JADI LO BIARIN ANAK ITU DI GANGBANG, DAN BAHKAN CATATAN MEDIS DIA CUMAN BEBERAPA KALI DI GUE, LU JARANG BAWA DIA BEROBAT?"

"bukan urusan Lo!"

"GUE TAU GA ADA SATUPUN DIANTARA KALIAN YANG MAINNYA SOFT, KALIAN HANYA MAU ANAK ITU MERINTIH, KESAKITAN DAN SECARA GA LANGSUNG KALIAN BUNUH ANAK ITU! ITUKAN RENCANA KALIAN?"  dalam hati Sega, semoga Arga mendengarnya, dan semoga Arga sadar bahwa Damar bukanlah pria yang baik untuknya.

"kurang ajar Lo BANGSAT—" Damar menjatuhkan pukulan kuat di bagian wajah sega, pria bertubuh kecil itu terhuyung kelantai, lalu tak sampai situ, damar kembali melanjutkan pukulannya.

Andro mengambil ahli ketika Damar melepas pukulannya, ia seperti mempunyai dendam pribadi pada Sega, terlihat Andro berbisik disana, "gue tau lu mau nolong  bocah itu kan? sorry lu harus gagal, lu juga harus rasain apa yang gue rasain dulu, sebenarnya gue nyontoh lu ga, lu liat gue yang sekarang itu adalah Lo yang dulu, yang bikin gue kehilangan orang gue syg"

Sega terkesiap, ia tak bisa membalas ucapan itu, semuanya benar, Sega tak menyeka, itu sungguh fakta, jika diingat betapa sakitnya hati sega, dia juga pernah sebiadab damar dulunya, hanya itu yang diucapkan Andro, ia tak menghujani sega dengan pukulan, Andro yakin ucapannya sudah membuat Sega lumpuh.

tubuhnya mati rasa, Sega hanya bisa terdiam dan Andro, ia meninggalkam sega sendirian di depan ruangan itu, dan juga beberapa pasang mata mulai memasuki ruangan masing-masing.

Sega tak mampu untuk bangkit, rasanya begitu malu sampai kau susah untuk membuka mata, ia juga sudah membayar semua dosa-dosanya dengan tidak memperlakukan orang seperti boneka lagi, Sega sudah dijalan yang benar, tiba-tiba dering ponselnya berbunyi.

"halo?" ucap Sega lemas

"halo mas Sega, kamu baik-baik saja kan?"

"ini siapa?"

"saya Layla, bundanya Arga!"

.......

Layla dan Adrian langsung memboyong Sega ke klinik milik Sega sendiri setelah melihat sega terkulai lemas di lantai, sampai disana Sega langsung diobati, lukanya tak terlalu parah, hanya memar di wajah saja, tapi terlihat sangat parah jika bagian psikis mu sudah kena hingga akhirnya Sega tak sanggup mengingatnya lagi ia pun jatuh pingsan.

setelah sadar Sega perlahan membuka matanya, dia tak berada di kliniknya, melainkan dirumah sakit,  tubuhnya sudah sangat pulih, Sega hendak beranjak turun dari ranjang, tapi tiba-tiba siaran televisi terputar dan sedang menayangkan sebuah berita.

......
hot news, telah digrebek salah satu club ternama di Jakarta, yang melakukan tindak pencabulan—pemerkosaan—penculikan dan sindikat penjualan narkoba, salah satu korban pria berusia 20Tahun kini terbaring lemah dirumah sakit, setelah diculik dan di lecehkan berulang-ulang.
.....

"Arga? Damar?"

STEP FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang