🔞
Arga meraba sebelahnya, mencari sosok kehadiran kekasihnya, namun tak ada, kasur lebar ini hanya dihuni dia seorang diri, dengan pakaian yang masih lengkap, apa dia belum disentuh Damar?
padahal dia ingin sekali bercinta di apartemen mewah ini, Arga turun dari kasur dan mencari sosok tegap itu, ternyata sedang asik memasak di dapur, libido Arga naik ketika melihat pemandangan dipagi sejuk ini punggung bersih kecoklatan yang lebar dan nampak bidang.
kesan maskulin tak pernah tinggal, apalagi ketika Damar menguncir kuda rambut nya, Arga memperhatikan seksama, satu tangan mengaduk masakan yang Arga tak tau, apa yang sedang ia masak, dan tangan satu lagi bertumpu pada pinggang.
sempurna gumamnya, pemandangan ini mengingatkan dia akan Rafli yang sering bertelanjang dada ketika memasak untuknya.
perubahan drastis dari raut wajah Arga, ia jadi jijik, marah, dan kesal ketika mengingat nama Rafli, ia hendak berbalik kearah kamar namun entah dasar apa tiba-tiba Damar mendesah panjang, membuat Arga termangu dan mendekatinya, setiap langkah, satu persatu pakaiannya berhasil ia lepas, hingga tak ada satupun kain yang menutupinya.
"mas" panggilan itu terdengar berat.
"iya?" Damar menolehkan kepalanya, Arga menekan kenop off kompor gas itu, lalu menarik lengan Arga ke sofa ruang tamu, tak usah ditanya, apa yang Arga mau sekarang, dengan ekspresinya jelas menunjukkan Arga terangsang berat.
Damar duduk di sofa hitam pekat itu, lalu Arga naik di pangkuannya, pinggul Arga bergoyang-goyang, sengaja membikin junior milik Damar menegang, ia melingkarkan tangannya ke leher damar, dan kedua tangan tegap damar memegang pinggul Arga.
Ciuman panas menjadi awalan untuk foreplay yang nikmat, lidah mereka lihai bergelut didalam sana, dan sesuatu menonjol di belahan pantat Arga, penis Damar mengeras, mengetuk-ngetuk dinding bokong Arga agar ia menyembul keluar.
tangan kanan Arga menyapu Surai panjang Damar dan tangan satu lagi menjalar kebawah, membuka kancing celana itu, membuat si junior leluasa keluar menyentuh dinding pantatnya.
Arga melepas ciumannya saat Damar masih terengah-engah, lidahnya menjalar ke bawah, menyapu seluruh inci tubuh Damar, bagian puting menjadi tempat paling lama, berputar disana dan makin kasar saat Damar mulai mengerang keenakan, wajah Arga semakin kebawah dan berhasil menenggelamkan penis itu dimulutnya.
penuh, Arga memaju mundurkan wajahnya, mulai dari tahap pelan hingga lincah, Arga mendengar jelas lolongan nikmat Damar, dan ia menambah kecepatan mengulumnya.
"mpssss ahhhh dek, ahhh"
"dekkk, terus dek, makin dalam sayang". Damar membelai rambut Arga, lalu sekian detik menjambaknya, dan menekan kepala Arga hingga air liur mengucur dari mulutnya akibat Arga tersedak.
Damar melepas penisnya, ia membiarkan Arga mengambil nafas, tadi Damar mengijinkan Arga mendominasinya, bermain pada seluruh tubuhnya, tapi kini, Ia mengambil ahli permainan ini, apalagi saat Arga berujar,
"aku ingin lebih, siksa aku, bikin aku merintih"Damar tersenyum licik, ia akan lebih liar sekarang, tungkainya mengarah kearah laci lemari, mengajak tamu bisu untuk ikut meramaikan permainan panasnya.
pretelan benda-benda BDSM, Arga meneguk salivanya.
benda-benda biadab itu menjadi list kedua, di list pertama Damar mentitah kan Arga tengkurap, lalu, melelehkan madu diseluruh bagian punggung hingga bongkar pantat mulus Arga.
setelah itu, potongan-potongan buah dibuat mengikuti lekukan tulang punggung Arga, sampai dibelahan pantat, Arga hanya mendesah geli sebelum bertambah nyaring ketika Damar menjilati madu dan menggigit potongan-potongan buah itu, meninggalkan bekas gigitan dipunggung yang memerah.
dan giliran list kedua, akan lebih sakit dan nikmat secara bersamaan, dada Arga berdesir, ini kali pertamanya mencoba permainan kasar seperti BDSM yang dulu hanya ia tau saat menonton bokep gay saja.
Damar memperkenalkan Arga dengan hand cuff untuk memborgol tangan Arga, lalu mengaitkannya di tiang kasur, dan ankle cuff pada bagian kaki.
"santai aja ya sayang" Damar berbisik lembut ditelinga Arga, tak ada jawaban ia melanjutkan permainannya.
Damar memasang nipple clamp di kedua puting Arga, membuat Arga terkejut dan tubuhnya menggeliat seperti cacing kepanasan, lalu, damar mengangkat kedua paha Arga, membasahi anus itu dengan cipratan ludahnya, lalu dengan mudahnya memasuki dua ruas jarinya kedalam dan bermain disana, dari dua menjadi tiga dan bahkam semua jari muat masuk kedalam lubang sempit Arga.
"ahhhhh mass, awww"
"mas,,, sakit"
"massa mpssss arghhhh"
sebelum membobol paksa anus itu, Damar memakai kan penutup mata untuk arga, lalu menggesekkan penisnya keanus yang telah berlendir dan sedikit bercak darah, dalam hitungan ketiga, ia menerobos anus itu, hentakkannya kali ini lebih kuat, sampai menembus dinding prostat Arga.
bunyi suara hentakkan itu menggema dikamarnya, belum lagi erangan Arga dan desahannya menjadi satu kesatuan, ia melirik flogger disebelahnya, sebuah pacutan atau cambuk yang siap dihujam ke tubuh putih Arga.
parrr
"awwwwww, lagiii"
lihatlah, si naughty boy ini berteriak meminta lagi, kali ini Damar mencambuk tanpa ampun hingga bukan bekas memerah tapi guratan yang menimbulkan darah, Arga tak meminta ampun, ia meminta lagi, dalam bdsm ia sebagai submisif, dan ia harus rela menjadi budak hasrat laki laki yang mendominasinya.
apapun titahnya harus ia lakukan, bahkan meminum air kencing tuannya.
"baby ahhhhh boool kamu rapet banget baby" sambil Pacutan itu berkerja, Damar juga tak segan menjambak rambut Arga hingga helai perhelainya tercabut, semakin kuat Arga menjerit semakin kuat perlakuannya.
berbagai gaya telah dicoba, dan gaya terakhir ini menimbulkan rasa nyaman dikedua pemain, sampai menemukan titik klimaks, Damar mempercepat goyangannya, hentakkan nya makin kuat, mampu mengoyak titik prostak Arga, dan erangan mereka saling berlomba-lomba sampai akhirnya mereka klimaks bersama.
Arga terkulai lemas didada bidang Damar, damar mendaratkan kecupan manis di dahi Arga,
"ada sesi kedua ga nanti?""kapan-kapan!, tiap hari ditempur gini, bisa mati aku!" cicitnya, membuat Damar tekekeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
STEP FATHER
Teen Fiction"Bagaimana perasaan mu, jika kau mencintai ayah mu sendiri?" Arga si trouble maker itu hampir dikeluarkan dari sekolah gara gara tingkahnya, dan terancam tak lulus gara gara nilainya yang dibawah rata-rata, tapi guru sejarah nan baik hati membantu A...