"ANJING" umpat salah satu temen Damar setelah mengetahui bahwa mereka di kepung oleh polisi, bahkan jalan alternatif untuk keluar dari club ini dilock semua,
para polisi hanya akan meringkus bagi mereka yang salah, dan kasus Arga sudah ditahap penculikan, tujuan utama adalah penangkapan Damar.padahal permainan mereka baru saja dimulai, tapi riuh dari luar ruangan mulai terdengar, apalagi teriakan para pekerja kalangan bawah seperti psk yang sedang mencari tempat persembunyian, lalu Damar?
dia jelas hendak kabur, Damar tak mau kembali terkurung dijeruji besi, ia ingat betul apakata ayahnya,
"jika kali ini kau masuk penjara lagi, pantang bagiku untuk mengeluarkan mu"Damar risaunya bukan main, bayangan-bayangan dirinya yang meringkuk disudut penjara sembari bergumam ingin dikeluarkan membuatnya tak terkendali hingga menjadikan Arga sebagai sandraannya,
gue lebih milih mati bareng Lo dari pada harus masuk penjara.
.
.
.
.
Polisi meletakkan senjatanya ketika Damar menodongkan pistol ke kepala Arga, dan sesekali berteriak, "aku ingin abadi bersama Arga!"Adrian tak menyangka iblis ini, ia sudah terdesak tapi masih sempat-sempatnya menyiapkan rencana lain, sedangkan Layla, tubuhnya terhuyung lemas melihat nasib Arga seperti ini, mana ada seorang ibu yang sanggup melihat anaknya mati dihadapannya sendiri.
Rafli, raut cemas dan amarah menjadi satu, tatapan Rafli tetap fokus pada iblis itu namun sesekali ia melihat kondisi Arga yang lemah tak berdaya, bahkan membuka mata saja Arga tak mampu, sungguh ini pemandangan yang amat menyakitkan.
"tolong lepaskan Arga Damar" pinta Layla.
damar tak menggubris Layla, bahkan yang lain pun ikut memohon damar tetap kukuh akan pendiriannya.
situasi semakin mencekam, lalu tiba-tiba Arga mengerjapkan matanya, dan—
"Mas Damar hanya butuh didengar, tolong dengar apa yang ingin dia sampaikan" Ya, itu suara Arga dengan nafas tersengal-sengal.Damar menoleh ke Arga, "bocah bodoh, aku ingin abadi bersamamu, itu yg sudah kusampaikan!
"bohong, kau tak mencintaiku, aku tau betul itu" bantah Arga.
tersengal, nafasnya menjadi berat, "tau apa kau?"
"kau mencintai dia" Arga menunjuk tubuh gadis yang juga menatap heran mereka, "bundaku, karna undangan pernikahannya membuat mu kalap seperti ini, bahkan menjadikan aku sebagai alat balas dendam mu, aku tau itu damar, tapi aku mencoba buta karna aku benar-benar menyayangimu"
menyayangimu? Rafli sudah mempersiapkan rasa kecewa ini, emang apa yang kau harapkan Rafli? kau tau betul hatinya untuk siapa bukan?
Arga jelas sangat mencintai Damar, dan Rafli tau itu, ia harus buang rasa cintanya itu sekarang dan fokus menyelamatkan yang butuh diselamatkan.Damar terkekeh kecil, "penipu, ahhh atau kita sama sama penipu, ku akui aku dendam sama ibumu yang meninggalkan aku, lalu kau? masih amat mencintai ayah tirimu itu!"
Arga menggeleng lemas, "aku tak pernah mencintai nya lagi"
hati Rafli semakin sakit, sungguh sakit, ia tak tahan berlama-lama disini, ia yakin Arga akan selamat, dan Rafli memilih meninggalkan mereka semua disana.
"dan aku juga tak mencintai ibumu lagi, lebih baik kita mati bersama saja!"
"silahkan, jika kau berani"
Damar mulai menarik pelatuk dari pistol itu, lalu
bruakkkk!
sebuah benda tumpul mendarat di kepala Damar hingga membuatnya tak sadarkan diri, polisi pun langsung meringkus Damar dan membawa Arga kerumah sakit, teman-teman Damar juga ikut diringkus, namun, sepertinya akan ada hukuman yang diringannkan karna ikut membantu pihak kepolisian atau bahkan pihak keluarga Arga mencabut tuntutan itu padanya.
lalu siapa dia?
****
"gimana Arga? Uda sadar?" tanya Adrian yg sedang menjemput Layla.
Layla menggandeng lengan Adrian, "udah"
"Arga ngobrol sama siapa didalam?" tanya Adrian lagi.
"Sega, mas aku mau ke penjara, mau minta keringanan buat Andro"
Adrian mengangguk.
nah, kalian tau siapa pria itu? dia Andro, saat mereka sadar polisi sedang mengepung mereka, Andro bersembunyi dibalik kamar mandi, yang dimana posisi tempat itu dibelakang damar, jelas damar tak tau jika Andro mendekati nya dan memukul kepalanya.
.
.
.
" makasih kak, uda nyelamatin gue!" ucap Arga.Sega mengelus bahu Arga, "apaan si lu, bukan gue yg nyelamatin lu tuh"
"siapa tah kak?" Arga penasaran.
"Rafli"
diam, lalu Sega berujar lagi, "gue saksi mata, dia nyari lu kemana-mana, dia sayang sama Lo, gue tau semuanya, makanya gue kasih alamat club ke dia, karna ga wajar, tamu si anjing itu banyak banget lu bisa mati di fuck mereka, dan gue tau betul mainnya kasar Arga"
Arga mengangguk, banyangan pedih itu kembali, tampak Arga tak nyaman membahas kejadian di club itu,
"maaf Ga, gue lupa trauma Lo"
"iya gapapa kak, tapi gue tau satu hal tentang si anjing itu, gue tau ada yg diam diam perhatiin dia dan sayang banget sama dia"
"ha? maksud Lo?"
"Lo kak, Lo sayang banget sama Damar, Lo bahkan mau ngurusin dia setelah keluar dari penjara nanti, Lo the real pasangan sejati dia, kalian juga pernah pacaran!"
pipi Sega merona, giliran dirinya yang terbayang kenangan indah bersama damar.
"lu kok tau gue pernah jadi pacar dia?"
Arga membangkitkan tubuhnya jadi setengah duduk, " sebelum ke club, damar marah besar Ama gue, dan ga izinin gue lagi ke klinik Lo dahal, dia yg rekomendasiin, sebabnya Lo kak, Lo ngasih tau Rafli dimana lokasi kita, damar bawa dokter kerumah, dan dokter itu bilang ke gue kalau Lo mantannya damar"
— satu lagi, dan selalu ada paket obat buat damar dari klinik Lo, Lo sebegitu perhatiannya sama damar bahkan lo ga mau dia sakit, dia juga gitu, dia ga bisa marah sama Lo karena dia sayang sama Lo"sega tertunduk lesu, "dia sayang sama gue like a brother, tapi cintanya cuman untuk bunda Lo Ga"
"ke bunda gue itu balas dendam kak, tapi itu misi Lo, buat damar sadar keberadaan Lo"
Sega tersenyum, ia seperti mendapat energi positif dari Arga, ia sungguh bersamangat menunggu damar keluar nantinya, dia juga rutin menjenguk Damar di penjara, seperti yang arga bilang, damar tak bisa marah padanya, damar memilih bekal makanan yang dibawa Sega dari pada keluarganya.
"tapi Ga, dokter itu siapa?" Sega heran siapa kiranya dokter yang tau hubungan dirinya dengan damar dulu, padahal ini termasuk rahasia diantara damar dan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP FATHER
Teen Fiction"Bagaimana perasaan mu, jika kau mencintai ayah mu sendiri?" Arga si trouble maker itu hampir dikeluarkan dari sekolah gara gara tingkahnya, dan terancam tak lulus gara gara nilainya yang dibawah rata-rata, tapi guru sejarah nan baik hati membantu A...