6 : Letnan Arsya

25K 1.3K 6
                                    

☁☁☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁☁☁

"REA!!"

Rea yang masih setengah sadar itu menoleh. Wajah baru bangun tidurnya terlihat sangat jelas dengan rambut yang belum dirapikan.

"Darimana lo?" tanya Rea bingung, apalagi penampilan Nala jauh dari kata rapi.

Kaki jenjang yang kotor, rok yang kotor dan miring, keringat yang membasahi pelipis hingga leher juga wajah yang sangat kusam.

"Jelek banget anjir!" seru Rea setelah sadar dan menyadari penampilan Nala.

Nala sendiri mendengus kesal, "Gara-gara lo!"

"Loh kok gue?"

"Lo kenapa harus tidur sih tadi?!"

Rea menggeruk kepalanya bingung, "Kan gue bilang sama lo ngantuk terus cape, ya jelas gue bakal tidurlah," balasnya membuat Nala menghela nafas pelan lalu mendudukan dirinya di matras depan tenda.

"Cape banget gue," keluhnya sambil memijat kakinya sendiri.

Rea yang merasa kasihan ikut duduk dan menarik kedua kaki Nala, ditaruhnya kaki itu diatas pangkuannya lalu ia mulai memijat.

"Nah gitu ke, kali-kali lo baik sama gue," ucap Nala keenakan.

Rea sendiri hanya berdecak, "Emang lo abis ngapain sih? Jatuh ke jurang apa gimana?" tanyanya.

Nala melebarkan matanya, lalu memukul pelan lengan Rea. "Sembarangan kalo ngomong!" kesalnya.

"Ya terus kenapa?"

"Gara-gara ketos gak berperasaan!" kesal Nala.

Dengan kening mengkerut, Rea menghentikan kegiatan memijatnya dan memilih untuk menatap Nala lekat-lekat.

"Kenapa? Lo diapain sama Bos Mafia? Kan gue udah bilang Lala, lo harus jaga jarak sama dia. Minimal tiga meter!!" omel Rea membuat Nala mendengus kesal.

"Ih! Pijitin lagi!" suruh Nala.

"Terus lo kenapa?" tanya Rea seraya memijat kembali kaki Nala.

"Tadi gue niatnya mau minta tanda tangan dia, batas waktunya kan sampe malem ini lo lupa?" tanya balik Nala, mendengar hal itu Rea lantas melebarkan matanya.

"Anjir iya lupa!! Ih terus gimana dong Lala?" tanya Rea panik, apalagi saat ini waktu susah menunjukan pukul 5 sore.

"Nahkan! Makanya tadi gue beraniin diri buat samperin dia, sekalian minta maaf karna muntahin dia. Dan lo tau gak sih?"

"Apa?"

"Gue jalannya nunduk, terus gak sengaja nabrak dia. Gue bilang 'maaf kak', tapi lo tau gak sih Rea?!!"

"Dia malah suruh gue buat push-up!! Sumpah gue bingung salah gue itu apa? Terus dia tetep kekeh suruh gue kan, terus gue bilang aja kalo gue pake rok. Lagian dia buta apa gimana sih segala nyuruh push-up padahal jelas-jelas gue pake rok!!" cerocos Nala menumpahkan kekesalannya yang sejak tadi ia pendam.

Arsyanendra storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang