33 : Semakin dekat

19.5K 1.2K 72
                                    

☁☁☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁☁☁

Berita tentang kedekatan antara Arsya dan Nala sudah menyebar ke seluruh isi sekolah. Semua membicarakannya ada yang tidak percaya dan tidak terima, tapi ada juga yang langsung mengetujui hubungan keduanya.

Sebagian berpikir hubungan antara Arsya dan Nala itu bukanlah hubungan biasa. Arsya yang anti perempuan, sulit untuk didekati dan sikap serta sifat yang terlampau dingin. Tiba-tiba saja dekat dengan Nala, gadis cantik yang polos dengan senyum ceria khasnya. Sikap dan sifatnya juga sangat jauh berbeda dengan Arsya, membuat semua menerka-nerka sampai mana hubungan keduanya akan bertahan.

Berakhir sebelum benar-benar memulai atau berlanjut entah hingga kapan. Yang jelas banyak sekali fans Arsya yang tidak terima saat kenyataan bahwa Nala lah yang Arsya pilih. Namun tidak sedikit juga yang mendukung hubungan keduanya.

"Kantin yuk!" ajak Rea seraya bangkit dari duduknya.

Tanpa membereskan buku-bukunya, Nala mengangguk mengiyakan. "Gas!!" balasnya seraya bangkit dari duduk.

Keduanya berjalan keluar kelas beriringan, bahkan saling menggenggam tangan. Membuat sebagian teman-teman kelasnya menggeleng melihat Nala dan Rea sudah seperti anak kembar a.k.a Upin Ipin.

"Halo cantik."

"Anjrit!" kaget keduanya saat tiba-tiba saja Paris berada di depan kelasnya.

"Ngagetin aja sih!" kesal Rea dan Paris hanya tersenyum lebar.

"Ayang!" panggil Fino dengan senyum lebarnya dan berjalan mendekati Nala siap untuk merangkulnya.

Namun sebuah tangan kekar menarik bahunya dan menghentikan langkahnya. Fino yang tahu siapa pelukanya itu hanya mendengus sebal.

"Sebelum janur kuning melengkung, seharusnya masih bisa gue tikung!" gerutunya dan Paris menoleh.

"Ya bisa, tapi liat-liat dulu siapa saingan lo," balasnya.

"Arsya, lah emang kenapa sama si Arsya?! Lo kira gue gak berani nikung hah?!" sahut Fino tidak santai.

"Ya, iya sih," lanjutnya membuat Paris mendelik dan menjitak kuat kepala Fino.

"Apaan sih anjing?!" kesal Fino.

"Malu-maluin gue depan Rea lo! Males temenan sama lo, slek ajalah kita," ucapnya dan Fino hanya memutar mata malas.

Tidak peduli dengan Paris dan Fino, Arsya justru menatap Nala lembut.

"Kantin bareng," ajaknya langsung menarik tangan Nala lembut dan membawanya berjalan lebih dulu.

"Eh-eh, aku sama Rea kak!!"

☁☁☁

Dan di sinilah Nala berada, duduk di samping Arsya yang sedari tadi sibuk pada handphonenya. Entah sedang apa, tapi sudah 15 menit Arsya tak buka suara. Ya walau sejak sampai di kantin juga lelaki itu belum berbicara, tapi tetap saja Nala kesal saat Arsya lebih milih handphone daripada dirinya. Padahal tadi lelaki itu yang menariknya dan membawanya ke kantin.

Arsyanendra storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang