56 : Kembali kecewa

14.9K 828 3
                                    

☁☁☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁☁☁

"La!! Lala!!! Bangun anjir La!!!"

Buk.. Buk.. Buk..

"LALA!!!!"

Teriakan Rea membuat Nala yang masih bergutat dalam mimpinya itu terusik. Ia berdecak pelan seraya mengubah posisi tidurnya, membelakangi Rea dan memeluk guling.

"LALA BANGUN SEKARANG!!! KITA TELAT!!!"

"Ck, apaan sih?!" sahut Nala ngegas.

Rea berdecak, "Apaan-apaan?! Bangun ini udah pagi! Mau telat lo hah?!!" omelnya seraya berdecak pinggang.

Nala membuka matanya dengan malas, ia juga bangkit dari tidurnya. Matanya menoleh guna melihat jam yang melingkar di dinding. Pukul 05.30 dan Rea berkata akan telat? Dengan cepat ia melempar sebuah bantal pada Rea yang berjalan keluar kamar.

Buk.

Mendarat dengan sempurna, ia langsung tersenyum lebar apalagi melihat Rea yang menoleh dengan wajah kesalnya.

"Lo?!!" geramnya.

"Dasar gak tau diri! Udah nyusahin gue, minta makan banyak sama nyokap gue, minta dibeliin makanan sama bokap gue. Terus sekarang pas dibangunin malah kaya gini? Lo bener-bener sahabat gue La! Sahabat laknat, ahli neraka lo sumpah!" serunya dengan kesal.

"Kalo sampe dalam sepuluh menit lo gak keluar, jangan harap ada sarapan buat lo ya?!!" ancamnya lalu kembali melanjutkan jalan keluar kamar.

Bukannya tersinggung, atau sakit hati akan ucapan Rea. Nala justru tertawa puas melihat wajah sahabatnya itu kesal di pagi buta seperti ini. Lagi pula suruh siapa membangunkan dirinya pagi-pagi padahal gadis itu tahu ia saja sedang kedatangan tamu bulanan jadi sedang tidak sholat.

Iya, pagi ini ia baru di kamar Rea. Bukan suara bi Minah atau pun ibunya yang membangunkan, tapi justru suara cempreng Rea dengan pukulan guling di atas tubuhnya.

Kemarin saat ia tak jadi pulang bersama Arsya, yang di mana double date juga dibatalkan. Ia tidak pulang ke rumah, melainkan ke rumah Rea yang kemarin juga menolak ajakan Chandra padahal lelaki sudah menunggunya di depan gerbang dengan posisi dirinya yang tidak sekolah. Karena Rea yang membatalkan tiba-tiba Chandra sempat tidak terima dan malah memaksa, lelaki itu juga malah menyarankan dirinya untuk mengantar Nala pulang daripada membiarkan Rea pulang berdua dengan Nala. Tapi Rea tetaplah Rea, kemarin ia sedikit sebal dengan Arsya dan Laura jadilah Chandra yang kena imbasnya.

Nala bangkit dari duduknya, ia bergerak untuk merapikan tempat tidur Rea lebih dulu sebelum membersihkan diri.

Dan tak perlu waktu lama lagi, kini Nala sudah siap dengan seragam sekolahnya--ralat milik Rea maksudnya. Sahabatnya itu memiliki 2 seragam batik, jadilah ia bisa meminjamnya tanpa perlu berbicara. Saking lamanya ia dan Rea berteman, membuat keduanya selalu beranggapan bahwa barang-barang yang mereka miliki itu milik bersama. Tak perlu ada kata pinjam meminjam, jika mau langsung pakai saja tidak perlu sungkan.

Arsyanendra storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang