34 : Pasar malam

18.8K 1.1K 104
                                    

☁☁☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁☁☁

Seperti janji Arsya tadi siang, malam ini ia bersiap untuk menjemput Nala. Gadis yang sudah sejak sore terus mengirimnya pesan agar Arsya tidak lupa untuk menjemputnya. Gadis itu berkata bahwa ia sudah sangat lama tidak pergi ke pasar malam, mungkin terakhir saat ia masih SD. Makanya saat Arsya mengajak ia langsung excited dan syukurlah jika Nala memang ingin ke sana.

Dengan celana jeans hitam juga kaos polos yang berwarna hitam. Arsya berjalan santai menelusuri lorong apartementnya. Jam baru menunjukan pukul 7 kurang 10 menit, tidak terlalu malam untuk membawa seorang gadis keluar.

Drrrrttttt... Drrrtttt...

Pintu lift baru saja tertutup, Arsya langsung merogoh saku celananya guna mengambil handphone yang masih saja bergetar.

Keningnya mengkerut saat nama Paris tertera di sana. Tanpa menunggu lagi ia langsung mengangkatnya.

"Eros ngacak-ngacak basecamp!!"

Seruan Paris membuat sebelah tangan Arsya mengepal.

"Korban?" tanyanya langsung.

"Si Dapis, kepalanya kena batu."

"Shit!!" umpat Arsya geram.

"Lo di mana? Cepetan ke sini, kita gak bisa diem aja. Malem ini kita musnahin aja mereka!!" suara Fino tiba-tiba menyahut, membuat Arsya terdiam sejenak.

Ia tidak mungkin membatalkan janjinya pada Nala, apalagi gadis itu sudah tidak sabar sejak sore. Pasti akan sangat kecewa saat ia membatalkan pergi ke pasar malam.

"Eh, lo kan mau jalan ya sama Nala?" tanya Paris.

"Atur, tar gue nyusul," jawab Arsya bersamaan dengan pintu lift yang terbuka.

Sesampainya di lobi ia langsung berjalan menuju mobil hitam yang sudah lama tak ia pakai. Iya, malam ini ia akan menggunakan mobil saja. Tidak mau motor karena angin malam tidak baik untuk Nala.

"Jadi gimana?" tanya Paris setelah mengatakan strategi untuk membalas Alligator.

"Hm, jangan ada yang terluka."

"Oke bos!! Yaudah gue tutup deh, itu si Dapis nangis-nangis anjir pusing bet gue."

"Hm."

"Selamat untuk first date bos!!"

"Ayang gue jangan dipulangin malem-malem lo ya?!! Awas aja!!"

Tidak menjawa ucapan Paris dan Fino, Arsya langsung mematikan sambungan telepon itu dan mulai menyalakan mobilnya.

Ting.
Ting.
Ting.

Nala Zanneta🐣

Kak!!!! Lama banget sih!!
Aku udah siap ini!!
Gak sabar banget mau ke pasar malem

Arsyanendra storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang