41 : Laura? Arsya?

16.8K 885 8
                                    

☁☁☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁☁☁

"Teruskan gue bilang aja, mama gak bakal izinin keluar malem. Dan lo tau gak kak Chan bilang apa sama gue?!!" tanya Rea dengan heboh, bahkan gadis itu menepuk-nepuk lengan sahabatnya kuat.

"Ish! Gak usah pukul juga kali, Re! Emangnya kak Chan bilang apa?" tanya Nala malas.

Rea menahan senyumnya membuat Nala bergidik ngeri. "Dia bilang gini 'gue yang izin sama mama lo, gimana?' AAAAA GUE BAPER LALA!!!" pekik Rea setelah mengikuti ucapan Chandra semalam.

"Biasa aja kali!" sahut Nala semakin malas, ia bahkan berjalan meninggalkan Rea yang masih senyum-senyum di belakang.

"La, tungguin gue woi!!" seru Rea dan langsung berlari mengejar sahabatnya itu.

Saat ini mereka sedang berada di koridor, membuat keduanya menjadi sorotan semua orang apalagi saat Rea berteriak tadi. Makanya Nala ingin cepat-cepat ke kelas, ia malu jujur saja.

"Loh, itu kak Arsya sama Laura?" tanya Rea menahan lengan Nala dan menunjuk ke arah lantai dua.

Mendengar nama Arsya, Nala lantas menoleh ke arah Rea menunjuk. Di sana, Arsya tampak diam dengan Laura yang sepertinya sedang berbicara. Entah membicarakan apa, tapo yang jelas sejak Nala memperhatikan keduanya Laura tak henti-henti berbicara.

"Mereka deket ya?" tanya Rea pada Nala yang dibalas gelengan ragu.

"Ngga ... tau."

"Lah? Kak Arsya gak bilang apa-apa sama lo tentang Laura emang?"

"Ngga."

"Tapi itu mereka keliatan deket banget loh? Kak Arsya mana mau buang-buang waktunya buat dengerin bacotan orang, apalagi cewe. Ya, lo udah termasuk pengecualian sih. Tapi itu Laura, kalo kak Arsya gak kenal dan gak deket dia gak mungkin suka rela diem di sana dengerin Laura ngomong. Bahkan Clara yang satu sekolah kira deket sama kak Arsya juga, gak buat gak Arsya kaya gitu deh," ucapan panjang Rea membuat pikiran Nala ke mana-mana.

Memang benar, Arsya tidak mungkin menghabiskan waktunya cuma-cuma hanya untuk mendengarkan cerita orang lain. Jangankan cerita orang lain, Paris yang kadang curhat pun tak lelaki itu dengar dengan baik membuat temannya itu kesal. Tapi kenapa hari ini Arsya terlihat tenang mendengarkan Laura berbicara? Walau masih dengan wajah datarnya, tapi Arsya tak beranjak sedikit pun dari sana.

Jadi, apa Arsya mengenali Laura? Keduanya saling kenal? Atau jangan-jangan Laura itu mantannya Arsya? Tapi kenapa Arsya tak berbicara apapun padanya? Apa Arsya memang berniat menyembunyikannya atau Arsya masih marah padanya perkata makan malam kemarin?

"Eh tapi, lo udah jadiankan sama kak Arsya?" tanya Rea tiba-tiba.

Nala menoleh, "Hah? Ngga, kata siapa?" tanya balik Nala.

"Loh, katanya kemarin kak Arsya kirimin lo dress. Terus lo di ajak makan malem, malem itu kak Arsya nembak lo kan? Kak Chan cerita soalnya kemarin malem dia bantuin kak Arsya gitu, bantuin bikin kejutankan maksudnya?" tanya Rea dengan wajah bingung, tapi Nala juga menampilkan wajah bingungnya.

Arsyanendra storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang