Prolog

5K 407 160
                                    









Selamat datang~

Selamat menikmati..

Dan jangan lupa berkomentar~
































Jika satu orang ditunjuk untuk mendeskripsikan tentang keseluruhan dari seorang Jeon Jungkook di depan semua orang. Maka ia pasti akan memberikan nilai sempurna berikut dengan seluruh penambahan plusnya.

Berperawakan tinggi, memiliki fisik setara atlet, tampan, berasal dari keluarga tidak main-main. Jungkook mempunyai daya tarik tersendiri sehingga banyak membuat kaum hawa terpesona dan menjadikan dirinya sebagai pusat imajinasi.

Ibunya, Kim Minji merupakan seorang hakim terbaik sementara Ayahnya adalah pimpinan agen mata-mata. Atau lebih jelasnya... Jeon Sanghoon, memiliki jabatan tertinggi dari NIS (Badan Intelijen Nasional Korea Selatan).

Berasal dari keluarga yang mengerti hukum, membuat Jungkook terhindar dari segala hal diluar akal sehatnya. Pergaulannya pun baik-baik saja, masih diambang batas wajar karena selalu mendapat pengawasan baik dari Ibu maupun Ayahnya.

"Anakmu?!!"

Jungkook dan seluruh kawan-kawannya yang tengah berbincang asik di depan kelas bisnis tampak berbarengan menoleh pada keributan yang sedang terjadi.

"Hey! Lihat... bukankah anak ini mirip senior Jungkook?"

"Iya! Matanya mirip sekali!"

"Rambutnya juga! Yakkk, bahkan jika dilihat baik-baik wajahnya begitu mirip senior Jeon Jungkook?"

Semua orang disana sibuk menggosipi anak dari salah satu mahasiswi. Membuat si pemilik nama yang ikut disangkut pautkan tampak mengerutkan kening tajam.

"Kau jadi bahan gunjingan? Apa kau sudah punya anak?"

"Jangan bercanda." balasnya pada tuduhan Park Jimin.

Dengan angkuh, pria itu berjalan mendekati kerumunan. Membelah keramaian itu menggunakan satu kata saja. "Minggir."

Seorang bocah laki-laki berusia empat tahun itu langsung bersembunyi di belakang perempuan yang dirinya panggil dengan sebutan 'Ibu. Tangannya yang mungil mencengkram ujung baju wanita tersebut dengan pandangan sedikit takut pada semua orang disini khususnya tatapan dari.... salah satu pria yang sibuk memperhatikannya seakan ingin membunuhnya dalam waktu satu detik.

"Junwoo, ayo pergi.... jangan khawatir. Mereka semua orang baik,"

Tatapan menusuk Jungkook selalu saja terarah pada bocah itu. Demi apapun juga, dia ingin mengumpat sekarang! Kala ia merasa seperti tengah melihat cerminan masa lalunya ada disini. Didepan matanya.

"Pulang..... Bu, pulang...." ujarnya, memeluk wanita tersebut dan merengek agar bisa segera pergi darisana.

"Ibu ada ujian hari ini, Junwoo tadi sudah bilang kalau tidak akan nakal kan? Bibi kantin juga bersedia menjaga Junwoo selama Ibu bela----"

Sret!!!

"Hey Senior!"

Junwoo menahan diri untuk tidak menangis, tangannya di cengkram kuat-kuat oleh pria yang tidak dirinya kenali dan itu sakit sekali.

"Senior, tolong lepaskan anak saya."

"Diam."

"Mana bisa saya diam jika anda berbuat kasar pada anak saya!!"

"Di-am. Atau anak ini akan ku buang ke lautan lepas."

"Dasar pria gila!!" serunya berusaha mengambil Junwoo namun gagal. Apalagi begitu teman-teman Jungkook datang, mereka langsung memegangi wanita tersebut bahkan membekap mulutnya hingga perempuan ini tidak bisa berteriak.

"Dimana Ayahmu?" tanya Jungkook mendapat gelengan takut-takut bocah laki-laki itu.

"Apa kau tidak punya mulut?"

"Junwoo... hiks, punya mulut... ini----mulut Junwoo...." sahutnya, memegang bibirnya takut-takut.

"Jadi dimana Ayahmu?"

Anak ini menggelengkan kepala, "Tidak punya... hiks, Junwoo tidak punya Ayah."

"Mungkin dia anakmu, Kook? Atau kau pernah asal membuang sperma? Hahahaha!!!"

"Lucu?" sahutnya seketika membuat tawa mengejek seluruh teman-temanmya terhenti.

"Mengapa masih berkumpul disini?!" seruan pria itu langsung membubarkan kerumunan dalam sekejap mata. Begitupula teman-teman Jungkook, melepaskan wanita ini lantas mereka pun berjalan pergi setelah tak memiliki kepentingan lagi.

"Junwoo!"

"Ibu.... hiks,"

"Jangan takut, ya....?" ujarnya, memeluk sayang sang putra.

"Yeona! Ayo cepat! Dosen sedang dalam perjalanan menuju kelas!" teriak Song Jiae, sahabat Ibu satu anak tersebut. Dia bahkan asal berlari pergi tanpa mau menunggu temannya karena ia tak ingin berurusan dengan Jeon Jungkook.

"Aku masih 23 tahun, tidak mungkin aku memiliki buah hati!"

"Senior... memang siapa yang mengatakan bahwa Junwoo adalah anak anda?"

"Semua orang. Di kampus ini!"

"Berarti mereka bodoh." sahutnya, tersenyum ramah lalu membungkukkan badan. Pergi dengan menggenggam tangan sang anak hingga keduanya meninggalkan pria itu sendirian.



Tbc.




That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang