Hari itu Jungkook ikut bersama Yeona pulang ke kampung halamannya. Tentu saja setelah dia berusaha keras menyakinkan wanita tersebut kalau dia akan melindunginya dari Jeon hingga membuat Yeona percaya.
Usai melakukan perjalanan panjang dan berberes rumah yang sudah di tinggali lama. Yeona mengajak Jungkook untuk mengunjungi makam Kakak mereka.
Junwoo di titipkan di rumah saudara Yeona yang tak jauh dari tempat kediaman itu. Syukurnya.... dia memiliki satu keluarga dari sang Ayah yang mengetahui langsung masa lalu sang Kakak seperti apa.
"Disamping kanan makam Eonni adalah makam Kijung Oppa... bawalah bunga Lily putih ini,"
Jungkook mengangguk dan menerima pemberian dari wanita tersebut. Ia mendekat ke makam sang Kakak, duduk disana dan terdiam lama memandangi nisan yang berada di hadapannya.
"Aku akan tetap berada di dekat Junwoo. Maaf jika keluar dari perjanjian yang dibuat Hyeong.... tapi Junwoo tetap anakku."
Jungkook kemudian menaruh bunga Lily itu di dekat nisan sang Kakak. Dia tidak tahu lagi harus berbicara apa sebab ingatannya masih belum membaik.
Berbeda dengan Yeona, dia berbicara banyak hal dengan mendiang Kakaknya bahkan sampai menitikkan air mata. Jungkook sungguh merasa bersalah, andai saja dia memiliki keluarga dengan hati terbuka... hal ini tidak akan terjadi. Kakaknya masih hidup sampai sekarang, dia pun tidak akan melewati jalan yang sulit.
"Yeona----"
"Ayo pulang, sebentar lagi mau turun hujan."
Benar, cuaca memang tiba-tiba saja berubah dan angin yang lumayan kencang datang dari arah Utara. Membuat Yeona serta Jungkook segera beranjak dari pemakaman itu. Dengan si pria menuntunnya, tentu saja tidak tega melihat perempuan tersebut berjalan menggunakan kaki yang terlihat lemas.
"Sepertinya kau sakit..." ujar Jungkook, namun Yeona justru menggelengkan kepala.
"Kita harus ke dokter."
"Tidak, saya hanya perlu istirahat."
Jungkook memperhatikannya lama, kemudian tersenyum dan menganggukkan kepala.
Keduanya terus berjalan menuju sebuah mobil dimana kendaraan tersebut merupakan milik Jungkook. Untung saja, fasilitasi kendaraan milik pria ini tidak di cabut oleh Jaeguk. Pria paruh baya itu tetap membiarkan cucunya menikmati sedikit harta Jeon meskipun nanti, seluruh kekayaan tersebut akan jatuh pada Ito Rann.
"Besok aku akan ke Seoul, untuk mengurus identitas baru."
"Jika anda memilih langkah yang sama seperti Kijung Oppa, kejadian dimasa lalu pasti akan terulang."
"Yeona.... percayakan semua padaku. Watak ku dan Hyeong berbeda jauh. Aku bisa memberontak sesuka hati, bahkan mempermalukan Jeon jika aku mau."
"Saya ingin tidur." Yeona menatap kearah luar jendela. Tanpa menoleh pada Jungkook sedikitpun yang kini tengah fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romance𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...