Chapter kali ini terserah kalian aja, kalo komentarnya menurun anggap saja sudah ending di chapter ini. Tapi kalo masih bertahan seperti kemarin maka sampai jumpa di chapter berikutnya.
Semangat komentar, semangat ramaikan paragraf. Karena aku juga butuh dukungan besar dari kalian semua, terimakasih banyak ♥️
Usai melakukan penerbangan sekitar 12 jam, Lee Minsung akhirnya tiba di Korea Selatan. Dia juga langsung bergegas menemui Pamannya yang dinyatakan tewas akibat menjadi korban pembunuhan. Minsung tidak mengerti, padahal sebelum kejadian berlangsung.... dia masih berbicara dengan Pamannya lewat panggilan video.
Keadaan disana memang benar-benar parah, dia bahkan sampai syok beberapa lama melihat kondisi mayat Pamannya yang----tidak perlu di jelaskan lagi betapa parahnya.
Sekarang, pria itu sedang berbicara secara tertutup bersama Jungkook dan Sanghoon di sebuah ruangan. Terkunci rapat, tanpa adanya CCTV, karena ruangan tersebut khusus merupakan milik Sanghoon ketika dia menerima tamu rahasia dari seorang anggota militer penting. Baik dari luar negeri maupun rekannya sendiri.
"Aku sudah menghubungi Sopir pribadi Kakek. Han Jiwook akan tiba kemari dalam beberapa menit." ujar Sanghoon membuat Minsung menganggukkan kepala mengerti.
Alasan mereka belum memberitahu mengenai hal ini pada seluruh anggota keluarga cabang Jeon adalah, berjaga-jaga. Sanghoon menduga, pelaku pembunuhan Ayahnya berasal dari orang terdekat mereka. Saudara sendiri, dan jika informasi mengenai kematian Jaeguk bocor... para pelaku itu pasti akan langsung menyusun rencana dan bermain peran cantik. Lagi.
"Apapun itu, aku sudah yakin bahwa pelakunnya Paman Daehoon dan Mingsu." Jungkook mengepalkan kuat kedua tangannya, dia masih menahan amarah luar biasa. Bahkan karena kejadian ini.... pria tersebut belum pulang menemui Yeona sama sekali. Dia lupa pada janjinya untuk menikmati masakan Yeona saat pulang kerja, dia lupa akan kehadiran anaknya yang menunggu di rumah, Jungkook hanya memikirkan dendam pada pelaku pembunuhan Kakeknya saja.
Sanghoon menekan earphone bluetooth yang dirinya kenakan ini saat ada panggilan masuk dari anggota yang berjaga di depan pintu. Dia bergumam 'Ya. Lalu setelah itu... muncul sopir pribadi Jaeguk dengan pintu kembali terkunci rapat setelahnya.
Pria itu membungkukkan kepala, lama sekali... kemudian menangis hebat setelahnya.
"Saya mohon, percaya pada saya. Saya tidak tahu apa-apa Tuan besar...."
Jeon Sanghoon menahan tangan Jungkook yang akan berdiri, membuatnya memaki karena niatnya memukul lelaki itu terhenti.
"Kenapa kau tidak mengantarkan Ayah seperti biasa?"
"Tn. Jaeguk mengatakan pada saya bahwa beliau akan pergi bersama sopir pribadi Tn. Daehoon.... katanya, Tn. Daehoon mendapatkan informasi baru mengenai kematian Tn. Muda Kijung... jadi mereka berniat mengunjungi kantor kepolisian untuk mendapatkan bukti itu."
Sanghoon menarik kerah baju pria ini kuat-kuat sampai lelaki tersebut hampir kehabisan napas. "Dan berkat kelalaianmu.... aku kehilangan Ayahku."
"Arghhh!!! Sial!!" Sanghoon mendorong kuat-kuat Han Jiwook, dia hampir tidak dapat mengontrol emosinya sendiri. Sebagai seorang anak, suami, sekaligus Ayah... seharusnya dia tetap tenang untuk membuat keluarganya tidak banyak pikiran.
Pria dengan marga Lee itu tadinya berniat menenangkan sang Kakak ipar, tapi... niatnya di urungkan begitu Sanghoon mendapat panggilan masuk.
"Minsung... tolong jaga Jungkook dengan baik. Aku harus menemui Letnan." si pemilik nama menganggukan kepala, lalu setelahnya... Sanghoon segera meninggalkan ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romance𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...