2 (Bohong?)

1.7K 336 294
                                    

Haii??!!! Maafkan aku baru muncul lagi ke permukaan, kemarin-kemarin aku udah buat pengunguman kalo aku lagi sakit, dan sekarang mama aku juga lagi sakit, jadi kesibukan antara kerja, ngurus rumah, dan ngetik cerita terbagi...

Terimakasih juga sudah mau mampir kemari Abi dan Ummi sekalian💜🤝



















Terimakasih juga sudah mau mampir kemari Abi dan Ummi sekalian💜🤝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















"Junwoo cuma ambil itu saja?"

Bocah tersebut menganggukan kepala dengan tangan yang sedari tadi memegangi sebuah kotak candy dan satunya lagi menggenggam jemari Yeona.

"Tidak mau keripik ini?"

Ia menggeleng, "Junwoo mau pulang... mau makan ini."

"Baiklah, ayo kita bayar dulu."

Yeona segera mendorong troli belanjanya menuju kasir. Menunggu sedikit lama sampai akhirnya barang-barang tersebut selesai dihitung.

Ia mengeluarkan sebuah kartu, lalu mengucapkan terimakasih usai kasir kembali memberikan kartunya.

Yeona menenteng sebuah keresek besar, cukup berat. Tapi ia sudah biasa melakukan hal ini. Berbelanja untuk keperluan toko kue ditemani oleh sang buah hati benar-benar menyenangkan.

"Junwoo mau main ditaman?"

"Tidak, Ibu harus buka toko."

"Kita bisa pergi kesana sebentar jika Junwoo mau main...."

"Pulang saja Bu, ayo kita buat kue."

Yeona tidak tahu harus mengucapkan rasa terimakasihnya berapa kali lagi karena sudah diberikan anak sebaik dan sepengertian anaknya ini.

Kejadian empat tahun lalu memang masih membekas dalam ingatannya, tapi semua telah terjadi dan ia tidak berhak untuk menghakimi waktu. Biar bagaimanapun dia sudah dititipkan seorang anak sekarang, yang akan menjadi tanggung jawabnya sampai kapanpun itu.

Junwoo adalah anugerah, bukan sebuah bahan perjanjian konyol yang di tandatangani oleh-----

"Yeona... lama sekali? Bibi sudah menunggu dari tadi."

"Eh? Maaf, tadi aku berbelanja bahan-bahannya dulu Bi..." ujarnya pada salah satu pelanggan yang saat ini sibuk bermain dengan sang putra.

"Bibi pesan seperti biasa ya?"

Yeona tersenyum, lantas membuka pintu toko dan membawa barang-barang belanjaannya masuk kedalam.

Junwoo tengah bermain dengan Bibi Choi, anak itu sudah menjadi trend oleh hampir seluruh Ibu-Ibu di distrik ini. Dan hal itulah yang membuat toko kue Yeona laku keras.

Kata mereka... Junwoo itu sangat tampan dan lucu, mereka bahkan berharap bisa menjadi nenek sambungnya.

Sebenarnya, Yeona telah mendapat lamaran resmi dari 13 Ibu-Ibu disini untuk putra-putra mereka, tapi Yeona selalu menolak dengan bahasa yang baik agar tidak menyakiti perasaan mereka semua.

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang