Jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian!
🙏🙏
Selang beberapa hari, tepat pada pukul sembilan pagi. Seluruh keluarga besar Jeon berkumpul di tempat kediaman Jaeguk.
Banyak mobil mewah memenuhi garasi, bahkan sampai parkir di halaman luar saking tidak muatnya kendaraan-kendaraan tersebut berada di halaman. Ada banyak perwakilan dari Choi, Kim, Lee, Jeon cabang, dan juga Ito yang mana hanya diwakili oleh Ayah Rann.
Jungkook juga ada disana, mereka ingin membahas soal dihapusnya penerus Jeon yang tidak akan memiliki seluruh harta warisan ini.
"Aku sudah sangat lelah berbicara." Jaeguk membuka percakapan, ia menghela nafas dan memberi tatapan penuh kecewa pada cucu emasnya, Jungkook. "Aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk melindungi harga diri keluarga besar kita. Bahkan... aku tidak keberatan melihat adik kandungku sendiri dijatuhi vonis mati oleh pengadilan setelah melakukan korupsi terhadap pekerjaannya sebagai seorang menteri pertahanan."
"Kalian pikir menjadi aku sangat mudah? Menjaga image baik dari lima nama yang dihormati negeri ini begitu sulit... harus memilih, siapa yang pantas menjadi korban, siapa yang pantas di keluarkan, siapa yang pantas dibuang dengan cara tidak terhormat."
Mereka semua mendengarkan Jaeguk berbicara. Sementara pandangan menusuk Jungkook justru terus jatuh pada kedua Pamannya yang bernama Daehoon dan Mingsu.
"Kenapa Kakek tidak berusaha mencari tahu siapa dalang utama?" tukas Jungkook, masih memberi tatapan penuh dendam pada kedua Pamannya tadi.
"Mengapa tiba-tiba kau berbicara begitu?"
"Karena menurutku, kematian Kijung Hyeong tidak wajar."
"Kejadian itu murni kecelakaan, dia pulang tengah malam dan tepat berlangsung hujan deras." Daehoon membuka suara, dia tentu tahu jika Jungkook berusaha memberontak sedikit demi sedikit.
"Murni? Atau maksud Paman.... murni dibuat-buat?" seukir senyum miring yang sangat tipis berhasil Jungkook tampilkan. Baiklah, sudah saatnya bagi pemuda itu memojokkan dua Pamannya ini.
"Kau tidak ingat apapun, jadi jangan memberi spekulasi sembarangan." bantah Jeon Mingsu.
"Ada banyak kejanggalan yang harus Kakek tahu, pertama. Seohyun Noona tidak mungkin membayar BIN menggunakan setengah harta Jeon. Kedua, tepat di malam saat kecelakaan Hyeong berlangsung.... Seohyun Noona kedatangan tiga orang asing yang mana mengancamnya,"
"Polisi mengatakan pada Kakek bahwa orang-orang itu merupakan sekelompok pencuri yang memang sudah menjadi buronan sejak lama." sahut Jaeguk dengan ekspresi wajah datar seperti sang cucu.
"Dan Kakek percaya?"
"Bukti sudah sampai di meja pengadilan, Kakek melihat sendiri. Dan ketiga orang itu sudah terkurung di dalam penjara sampai hari ini."
"Lagipula saat kejadian berlangsung, tidak ada satupun CCTV. Warga lah yang menemukan para pencuri itu dan menangkap mereka." tambah Jeon Mingsu.
"Kejadian apapun bisa di manipulasi, lagipula... aku sudah menyelediki banyak hal dari kemarin. Salah satunya adalah tentang ketiga orang itu. Aku sampai rela mendatangi kantor kepolisian pusat untuk mencari bukti sendiri. Tebak apa yang aku dapatkan, Kek... lima tahun lalu, tidak ada satu pun kasus pencurian yang terjadi di distrik Secho tempat Seohyun Noona dan Kijung Hyeong tinggal."

KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romance𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...