47. Leader of Jeon's family

871 215 522
                                    




















Hayoloo komentarnya🤭 sepertinya kalian memang tidak sabar ending yeeppp😂 sabar, sabar... besok oke? Besok.

Males bertahan mulu, lagian readers udah ngk semangat komen. Kadang rame, kadang turun, rame kalo di chapter yang lagi panas doang. Ketemu chapter biasa langsung gone 😆



























Sudah lima hari berlalu, Jaeguk masih belum dimakamkan sampai sekarang. Awalnya Jungkook memaksa kedua orangtuanya agar cepat memproses penghormatan terakhir kepada Jaeguk. Tapi semua orang menolak, mereka mengatakan bahwa tim forensik belum menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik. Juga... perlu sedikit keberanian berbicara kepada publik soal kematian Jaeguk ini.

Apalagi, sedikit demi sedikit pemberitaan mengenai kematian Jaeguk mulai muncul ke permukaan. Para media tidak berani melebih-lebihkan, sebab ini tentang Ayah dari seorang Jenderal paling disegani.

Media mana memangnya yang mampu berbicara banyak? Tidak ada, tidak satupun dari para wartawan ingin bermasalah dengan keluarga Jeon, terutama... Sanghoon.

Syukurnya mereka memiliki Minsung dan Haruki sebagai orang yang mau menjawab pertanyaan publik dengan penuh kehati-hatian.

"20% saham perusahaan menghilang secara tiba-tiba." Jungkook menghela napas, sejak kemarin emosinya belum benar-benar stabil. Selalu saja, ada berbagai benda pecah berhamburan hingga kepingannya berceceran dimana-mana.

Jungkook memainkan komputer kerjanya itu dengan earphone bluetooth di telinga kiri menghubungi seseorang.

'Hallo?'

"Aku mendapatkan nomormu dari temanku, kau anonymous yang bisa melacak data seseorang bukan?"

'Bayaranku besar. Apa kau yakin sanggup?'

"Jika kau mengetahui sesuatu tentang Jeon artinya kau bukan termasuk orang tolol."

'....... aku membutuhkan DNS, IP address, dan ijinmu untuk mengambil data orang lain. Setelah itu... aku tidak ingin terlibat hukum, atau masalah lain karena kau yang------'

"Kerjakan saja dan jangan banyak bicara. Aku akan mengirimkan semua yang kau perlukan."

'Oke, sudah masuk. Kau cukup cepat. Wow wow wow! Apa ini? Jeon terlibat masalah dengan pemerintahan?!'

"Hey keparat brengsek! Temukan saja, siapa seseorang yang berani mencuri 20% saham Jeon."

Jungkook lalu mematikan panggilan secara sepihak, Kim Taehyung sialan itu! Dia seharusnya tahu bahwa sahabatnya yang satu ini jika mencari teman maka mereka memiliki pemikiran satu frekuensi.

Usai menyelesaikan permasalahan kantor, Jungkook keluar dari dalam ruang kerja mendiang sang Kakek. Wajahnya benar-benar berbeda, tak ada kesan ceria sama sekali karena Kakeknya tewas dibunuh secara keji.

"Ayah sudah pulang, Bu?" tanya pria itu tat kala sampai di lantai bawah.

"Belum, sepertinya dia sedang mengalami permasalahan serius."

"Jika sampai nanti siang belum juga kembali? Semoga suami Ibu mati disana."

Jungkook tanpa rasa bersalahnya segera pergi menuju ruang bawah tanah. Sejak kemarin dia sudah berusaha sabar akan kesibukan Ayahnya sebagai seorang anggota militer. Dia tidak akan dapat bertahan lebih lama lagi, Jungkook tentu saja kesal, karena Sanghoon lebih mementingkan urusan lain dibanding menyelediki kasus kematian Jaeguk.

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang