48. Trust Me

1K 237 508
                                    

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Sedikit demi sedikit, tim forensik akhirnya selesai dengan urusan mereka. Hasil yang sudah didapat itu pun buru-buru diserahkan pada Kim Minji agar tidak digunakan secara sembarangan oleh orang lain.

Sanghoon mengatakan pada mereka, jangan percaya pada satupun orang kecuali keluarga utama Jeon. Jadi untuk menjaga kepercayaan Sanghoon, mereka tidak pernah berbicara dengan seseorang dari keluarga cabang.

Ini sudah memasuki hari ke sembilan, rencananya... Jaeguk akan dimakamkan besok pagi. Lalu kemudian penyelidikan tentang para pelaku pembunuhan itu akan terus di telusuri.

"Minsung mana?" Sanghoon baru saja turun dari lantai atas, bertemu istrinya yang disibukkan dengan beberapa dokumen diatas meja bersama Nona Tanaka.

"Aku belum melihatnya sejak tadi malam, mungkin dia pergi bersama Haruki."

"Haruki pulang ke Jepang kemarin untuk melihat keadaan Rann."

Sanghoon menghela napas, dan berjalan pergi meninggalkan rumah setelahnya. Hari ini dia memiliki rapat bersama orang-orang penting termasuk panglima, yang mungkin akan kembali menguras tenaga karena harus duduk dan mendengar banyak sekali penjelasan di ruangan itu.

Berjalan keluar, Letjen Eunsook tiba-tiba saja datang. Pria tersebut lalu membungkukkan badan pada atasannya ini sebelum menjelaskan maksud dan tujuannya datang kemari.

"Pemimpin BIN dari Australia sudah tiba, Pak...."

"Aku ada pertemuan penting dengan Panglima."

"Kalau begitu biar saya saja yang menyambut beliau,"

"Terimakasih, Eunsook.... lalu bagaimana keadaan pasukan kita yang dirawat di rumah sakit Hanyang?"

"Mereka sudah jauh lebih baik,"

"Berikan perhatian lebih pada mereka sampai sembuh." Yoo Eunsook mengangguk paham. Dia benar-benar kagum pada Jeon Sanghoon, sejak dulu... Sanghoon adalah inspirasinya, dan Eunsook berharap dia bisa seperti pria ini suatu saat. Menjadi pemimpin bijak, profesional, dan mengutamakan keselamatan anggota.

"Aku akan langsung pergi,"

"Pak.... saya membutuhkan waktu Bapak beberapa menit."

"Ya, katakan."

"Saya mendapat laporan bahwa ketua kepolisian pusat berpihak pada kubu lawan."

Sanghoon terdiam sesaat, "Aku sudah bisa menebaknya. Bahkan aku rasa... ketua menteri pertahanan ikut berpihak pada mereka. Orang-orang itu memusuhiku sejak dulu, dan ingin menjatuhkan aku."

"Saya rasa anda perlu membicarakan persoalan ini pada Panglima. Tentang ketua Menteri pertahanan yang terkait kedalam kasus pembunuhan berencana."

"Pelan-pelan saja, Eunsook... tidak perlu terburu-buru." Sanghoon mengambil langkah pergi meninggalkan Letnan Jenderal yang masih berdiri di tempatnya tadi.

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang