Hallo, sebenernya tadi malam aku mau up... cuma pas lagi revisi malah nutup mata dan ngk sadar kalo ketiduran sampe pagi😭
Ini aku sedang di tempat kerja ya... jadi langsung aja masuk ke target, tembus 300 komentar aku bakal up lagi malam nanti 🙏 ramaikan paragraf ya sayang semua, bukan malah spam ngk jelas...🙏🙏
Selamat membaca wahai Bunda-Bunda.....💜✌️
"Kau perlu dokter, kau perlu menyembuhkan trauma itu, kau perlu membuka mata agar bisa melihat dengan jelas tentang kebahagiaan seperti apa yang diinginkan Junwoo." katanya lantas beranjak pergi setelah melihat rekan bisnisnya berjalan memasuki cafe tempat pertemuan mereka.
Bae Yeona mencoba merilekskan pikiran, ia mendongak untuk mencegah air matanya tumpah. Semua yang terjadi akhir-akhir ini begitu menyakitkan. Ketakutan yang pernah ia simpan lama kini benar-benar menghantam kehidupannya, ia tidak bisa lari. Pergi membawa Junwoo tanpa meninggalkan satupun jejak hanya akan menarik banyak orang kedalam masalahnya termasuk Eunwoo.
Pria itu, sahabat pria Yeona yang selalu mengerti tentangnya. Yang selalu ada untuknya, yang senantiasa memberi waktu serta harapan agar ia mau menerimanya. Eunwoo terlalu berharga, dia pria baik hati dan Yeona tidak sanggup untuk membuat hati pria itu semakin terluka karena ulahnya.
Lalu sekarang, apa yang harus dirinya lakukan?
Pertanyaan itu berputar-putar dalam otaknya, dia perlu jawaban dan pastinya tidak untuk melukai orang-orang baik di sekitarnya.
Bae Yeona mengambil ponsel, mengetikkan sesuatu dan mengirimkannya pada Jiae.
'Bisa ke rumahku malam nanti?'
🐎:
- Untuk urusan apa nih? Tumben....? -'Aku memerlukan teman curhat,'
🐎:
- Maaf Yeon, Pamanku baru meninggal di Daegu. Dan rencananya malam ini aku dan keluargaku mau kesana... -'Baiklah tidak apa, maaf sudah mengganggumu dan----aku turut berduka cita...'
Setelah mengirimkan balasan itu, Yeona kembali memasukan ponsel kedalam saku Hoodie yang dirinya kenakan.
Ia mengambil langkah pergi, untuk menyusul Junwoo yang saat ini berada di taman.
Sesampai disana, Yeona menghampiri Ibu Mia. Keduanya duduk di sebuah bangku taman memperhatikan anak-anak mereka yang tengah bermain perosotan dan tak jarang kejar-kejaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romance𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...