Komentarnya menurun lagi😊 padahal rencananya aku mau tambah sekitar 10-15 cahapter, tapi kalo kayak gini kayaknya ngk jadi🙏
Silahkan ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian. Aku minta maaf sebesar-besarnya kalo ngk nyambung dan ngk nge-feel, sekali lagi aku buat ini dikala mata berat banget dan berperang melawan signal🙏
Yeona tidak tahu kalau hari itu rumahnya akan kedatangan sebuah mobil mewah, Jungkook sendiri tengah berada di dalam kamar. Dia sibuk mengurus pekerjaan kantor didalam sana sementara Yeona menyapu halaman depan rumah.
Lalu kemudian, dua orang berpakaian formal nan elegan itu keluar dari dalam kendaraan tersebut. Yeona menyatukan kedua alis, menampakkan tatapan terkejut melihat siapa yang datang.
"Selamat pagi, Yeona...." sapa seorang pria, sedangkan wanita itu hanya menampakkan tatapan benci.
"Pergi dari rumah saya."
"Kami ingin----bertamu."
"Kalian berdua memiliki maksud lain! Apa kalian pikir saya tidak tahu?!"
Minji merangkul erat tangan sang suami, dengan wajah pucat wanita itu menunjukan raut ekspresi wajah sedih pada Jeon Sanghoon.
"Saya akan memanggil anak kalian, dan silahkan bicara di tempat lain!"
"Yeona-----" Minji buru-buru mencegahnya, ia meraih pergelangan tangan perempuan ini dan memohon.
"Aku ingin bertemu denganmu, tolong. Biarkan aku meluruskan lagi hal yang membuatmu jadi salah paham..."
"Kakak dan Ayah saya mati anda masih mengatakan bahwa itu SALAH PAHAM?! Apakah anda belum puas melihat dua orang korban?! Huh? ANDA BERNIAT MENAMBAH SATU LAGI?! Anda ingin membunuh saya juga agar bisa mendapatkan hak asuh Junwoo secara penuh bukan?!"
"Nak... bukan begitu maksudku,"
"Ibu.... Ayah?"
Jungkook keluar dari dalam rumah, ia meraih tangan Yeona dan berusaha menenangkan perempuan itu yang tengah menangis ini.
"Kalian berdua pergi saja, kita bertemu di tempat lain."
"Jungkook, Ibu kemari karena ingin bertemu Yeona."
"Dia belum siap, dia masih belum bisa berdamai dengan apa yang sudah dilakukan oleh keluarga kita pada Ayah dan Kakaknya. Ibu harus mengerti... Yeona membutuhkan banyak waktu."
Sanghoon menghela nafas, lalu mengajak sang istri untuk pergi darisini. Ia kemudian menyunggingkan senyum pada Yeona, yang mana masih memandang dirinya ketakutan.
Tak lama berselang, mobil mereka akhirnya pergi meninggalkan kawasan tempat tinggal Yeona. Lalu Jungkook segera membawa wanita tersebut masuk kedalam rumah.
Pemuda Jeon itu pun mengambil segelas air putih dari dapur, juga tak lupa mengambil obat penenang milik perempuan ini dari dalam kamarnya.
"Kau merasa baik?"
"Apa anda yang menyuruh mereka untuk kemari?"
"Tidak, itu murni kemauan Ibu. Tenanglah... aku akan mencegah kedatangan mereka lain waktu." Jungkook tersenyum lembut, ia membawa Yeona kedalam dekapannya kemudian mengusap surainya penuh rasa sayang.
"Saya membenci mereka Senior,"
Jungkook berhenti mengusap rambutnya, ia lalu memandang kearah tangan Yeona yang mengepal erat seperti tak bisa menahan dendam lebih lama lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/311745374-288-k137965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Dad?
Romantik𝗙𝗼𝗹𝗹𝗼𝘄 𝗮𝗸𝘂𝗻 𝗶𝗻𝗶 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮! Wajah, mata, dan yang lebih ajaib lagi... anak laki-laki berusia empat tahun itu memiliki sikap yang benar-benar mirip dengan seorang Jeon Jungkook. Pangeran kampus yang banyak dielu-elukan...