17. Jeon's Problem

1.2K 247 392
                                    







Hallo, aku lagi di tempat kerja dan menyempatkan diri untuk up... disini mau bilang kalo bisa tembus 400 komentar, nanti malam aku up lagi😁

Di dunia ini, semuanya tidak ada yang gratis ya wahai human😊














Di dunia ini, semuanya tidak ada yang gratis ya wahai human😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Yeona masih bungkam, ia hanya bisa menggelengkan kepala dan menangis tanpa menjawab pertanyaan Junwoo.

Dia juga khawatir melihat putranya, wajahnya sampai memerah, air matanya tumpah bersamaan kedua tangan yang mengepal sempurna.

Meskipun usia Junwoo masih terlalu dini, putranya ini memiliki perasaan hidup seperti orang dewasa. Pikirannya tidak sama seperti anak-anak pada umumnya, Junwoo cerdas, kata dokter yang menangani Junwoo saat anaknya terjatuh di taman... sang anak akan menjadi jenius di masa depan.

Hal itu terbukti dari cara dokter berinteraksi bersama Junwoo, dia pandai bicara. Meskipun masih menggunakan bahasa yang kadang sulit dipahami, tapi Junwoo memiliki pemikiran dewasa.

"Bu.... hiks, ayo jawab Junwoo!"

"Kau sudah punya Ayah sekarang, jangan meminta pada siapapun lagi." Jungkook mengusap surai rambutnya lalu pergi meninggalkan tempat kediaman Yeona. Dia tidak peduli akan apa yang terjadi pada wanita itu dan anaknya... yang jelas, Jungkook merasa lega karena Junwoo sudah tahu siapa dirinya.

Anak kecil itu berlari kedalam kamar. Ia sampai menutup kencang pintu kamarnya dan menangis disana.

Tidak menyangka kalau Ayahnya adalah Jungkook. Pria yang dulu dekat dengannya, memberinya pesawat remot control yang sampai saat ini masih ia simpan dan sayangi.

Yeona menyembunyikan wajah dibalik lipatan tangan diatas meja. Ia masih menangis hebat, tidak tahu harus berbuat apa setelah ini karena Jungkook telah menyampaikan kejujuran tadi.

Sampai wanita itu pun tidak sadar kalau ada suara langkah kaki seseorang mendekati rumahnya yang mana pintu itu masih terbuka lebar.

"Loh? Yeona? Pintunya tidak dikunci?" gumam Eunwoo, menaruh kunci cadangan rumah Yeona kembali disaku jaketnya.

Dia memiliki kunci cadangan tersebut sejak dulu, sejak Junwoo masih berusia satu tahun. Yeona sudah mempercayainya, serta mengatakan pada Eunwoo untuk menganggap tempat tinggalnya seperti rumah sendiri.

Pria itu masih tidak sadar akan kehadiran Yeona di ruang tamu. Eunwoo asal berjalan menuju dapur, seingatnya tadi saat mengantar Yeona pulang dari jalan-jalan mereka, keduanya membuat makan malam dan ia menaruh berkas pentingnya di atas rak piring.

"Untung tidak basah....." gumamnya, mengambil berkas tersebut dan berjalan meninggalkan dapur setelah mematikan lampu disana.

"Hiks...."

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang