58. SOJU! Ish!

1K 243 617
                                    


























470 komentar baru aku lanjut 😊

Makanya itu terus ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian!! 🙏💜

















Makanya itu terus ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian!! 🙏💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Yeona tengah duduk di bangku taman rooftop. Dia menundukkan kepala, memikirkan jawaban apa yang sekiranya harus dia beri untuk ajakan menikah Jungkook malam tadi.

Junwoo? Anak itu sedang bermain dengan dua orang Bibi pekerja di taman samping, Yeona bahkan bisa melihatnya dari atas sini.

Fuhhhh......

Helaan nafas itu seakan menjadi pertanda bahwa Yeona sebenarnya tidak siap menghadapi lembar kehidupan barunya jika benar-benar menyandang gelar sebagai istri dari Jeon Jungkook.

Terpaksa? TIDAK! Yeona akan menjawab lantang bahwa dia sama sekali tak menaruh keterpaksaan sedikitpun akan perasannya pada Jungkook. Cintanya pada pria itu sungguh murni, seperti Seohyun yang memilih mati demi menyusul Kijung, sang suami.

Tetapi, pada dasarnya semua manusia memiliki jiwa kritikus. Mereka senang sekali menilai kehidupan orang lain bahkan tidak peduli baik buruknya. Jari-jari, mulut, bahkan telinga mereka pun cepat berfungsi kala mendengar pemberitaan buruk dari seseorang yang mereka tidak sukai.

Dan Yeona tengah memikirkan ini,

Bagaimana kalau mereka mengungkit tentang kisah Seohyun dan Kijung?

Bagaimana kalau mereka malah mengata-ngatai Bae hanya karena keturunan mereka selalu saja mendapat perhatian dari Jeon.

Bagaimana kalau publik kembali mengungkit kasus sang Ayah yang adalah seorang mantan narapidana setelah dirinya dikabarkan akan menikah dengan Jungkook?

Bagaimana kalau----

Bagaimana----bagaimana----dan bagaimana lainnya.

"Boleh aku duduk?"

"Tuan," Yeona langsung berdiri lantas mempersilahkan Jeon Sanghoon untuk duduk lebih dulu. Dia menyusul setelah itu, namun kini dibarengi perasaan gugup.

"Memikirkan apa, Yeona?"

"Saya----tidak memikirkan apapun."

Pimpinan dari Badan Intelijen ini tampak terkekeh, membuat Bae Yeona seketika terpaku karena baru mendengar tawa kecil Ayah Jungkook.

"Kau tidak bisa membohongi aku, membaca gerakan seseorang terlalu mudah bagiku."

"Maaf, Tuan..."

"Kau sedang banyak pikiran? Boleh aku tahu salah satunya? Apakah itu berhubungan dengan putraku?"

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang