37. Shy

1K 238 448
                                    











Komentar kece kalian sangat di perlukan untuk perpanjangan chapter ini. Kalo komentarnya rame sampe nyentuh 1K mungkin bakal aku buat kayak CEO JEON😂

Selalu di tunggu komentar kece kalian di paragraf ✌️




Selalu di tunggu komentar kece kalian di paragraf ✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Yeona bangun pada pukul setengah tujuh pagi, ia terkejut. Menemukan bahwa dirinya tertidur di dalam kamarnya sendiri.

Seingatnya, Yeona bersama Jungkook tadi malam. Dia masih mengingat jelas bagaimana dirinya memeluk tubuh Jungkook semalam.

Perempuan itu kemudian beranjak dari dalam kamar, lalu keningnya mengerut kala menemukan kalau pintu depan tidak terkunci. Yeona membuka seluruh kain penutup jendela, menemukan bahwa mobil Jungkook sudah tidak terparkir dihalaman rumah.

"Apa dia sudah pergi bekerja?" gumamnya, menghela nafas kemudian melangkahkan kaki menuju dapur.

Yeona menuangkan segelas air putih, lalu menegaknya beberapa kali.

Perempuan itu lalu berjalan mengambil bahan-bahan masakan dari dalam kulkas. Ia mengeluh beberapa kali, sakit di kepalanya masih dia rasakan namun Yeona harus tetap melawan.

Sesekali Yeona berjalan memegangi sisi meja, ia duduk disebuah kursi dan memotong sayuran juga bawang.

Tiba-tiba saja sekelebat ingatan tentang kejadian semalam menghampiri pikiran Yeona. Dia membatu dalam waktu yang cukup lama, ciuman itu.... seakan masih terasa sampai sekarang. Bahkan dia tidak dapat melupakan bagaimana kehangatan dari pelukan Jungkook.

Yeona sadar sepenuhnya,

Dia ikutan jatuh cinta pada seorang Jeon Jungkook.

"Tidak, tidak boleh begini...."

Nafasnya tiba-tiba memburu. Yeona mulai kalut, gangguan itu datang lagi. Dia benci ini! Dibarengi tubuh gemetar ia memotong bawang dengan gerakan cepat sampai----

"Akh!" darah mengucur deras membasahi lantai, jari telunjuk kirinya terluka akibat terkena sayatan pisau tajam di genggamannya ini.

Yeona berlari menuju wastafel, mencuci luka di jarinya sambil menahan rasa perih yang amat sakit.

Jungkook terlalu mengalihkan dunianya, pria itu... dia sudah terlalu jauh memasuki kehidupannya, bahkan hampir menghancurkan pelindung bagi hatinya yang rapuh.

"Ibu....." Junwoo tiba-tiba saja datang, berjalan mendekati Yeona dengan kaki lemas sembari mengucek kedua mata.

"Sayang,"

"Pagi Ibu..... hoam~"

"Pagi juga, ayo cuci muka. Ibu sedang memasak...."

Junwoo menganggukkan kepala, lantas melepaskan pelukannya pada sang Ibu dan berjalan untuk menuruti permintaan orangtuanya ini.

That's My Dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang